Oleh : Atep Afia Hidayat - Tak banyak orang yang dilahirkan dalam kondisi
lingkungan yang masih “perawan”. Di mana harmoni alam masih mendominasi, udara
dalam komposisi gas yang harmonis, air
masih jernih tidak berlimbah dan tidak bersampah, serta vegetasi masih beragam
menutupi habitat. Tak banyak tempat di Planet di Bumi yang
kondisi ekoisistem atau lingkungannya masih “perawan”. Di Indonesia hanya ada
beberapa titik di pedalaman Sumatera, Kalimantan dan Papua, dengan masyarakat
lokal yang begitu arif dalam memperlakukan lingkungan.
Idealnya manusia memiliki habitat dengan
kondisi lingkungan yang masih harmonis, ketika menghirup udara berasa segar,
ketika minum tersedia air jernih yang kaya mineral, dan ketika makan tersaji
bahan pangan yang organik yang bebas kimia sintetis.
Kembali ke alam adalah konsep yang sekarang
banyak didengang-dengungkan. Artinya kondisi kehidupan saat ini sudah
menyimpang jauh dari keharmonisan dengan alam. Sudah begitu banyak rekayasa
teknologi yang menyelinap ke dalam beragam aspek kehidupan, sehingga manusia
dan kehidupannya sudah kehilangan interaksi yang serasi dengan alam.
Sebenarnya manusia dengan lingkungan adalah
satu kesatuan. Manusia merupakan komponen biotik lingkungan, bagian yang tak
terpisahkan beserta mahluk hidup dan faktor abiotik. Sejatinya di antara
komponen lingkungan terjadi interaksi dan sinergi yang positif dan proaktif,
sehingga kondisi lingkungan makin baik dan berkembang.
Planet Bumi pada mulanya merupakan lingkungan
yang paling ideal untuk kehidupan manusia. Terdapat keragaman genetik pada
hewan dan tumbuhan, semuanya memiliki nilai manfaat untuk kehidupan manusia.
Bahkan “mahluk hidup” yang hanya bersel satu pun seperti bakteri pun memiliki
kegunaan bagi manusia, baik yang berperan di dalam atau di luar tubuh manusia.
Yang berada dalam tubuh manusia antara lain membantu proses pencernaan,
sedangkan yang berada di luar tubuh manusia antara lain berperan dalam
dekomposisi.
Sebagai gambaran tubuh manusia banyak dihuni
oleh bakteri. Bahkan jumlah keseluruhan melebihi jumlah sel tubuh manusia.
Kebanyakan bakteri menghuni saluran pencernaan, contohnya Escherichia coli
berada di permukaan usus besar. Selain itu bakteri tersebar di permukaan mulut,
mata, kulit, tangan dan kaki manusia. Beragam jenis dan aktifitas bakteri
sangat mempengaruhi kondisi tubuh manusia.
Bakteri positif akan bekerja optimal jika
terdapat interaksi yang harmonis antara manusia dengan lingkungannya.
Sebaliknya bakteri negatif akan bekerja optimal jika interaksi antara manusia
dengan lingkungan tidak bersifat harmonis. Bakteri positif akan mendukung
kesehatan tubuh manusia, sebaliknya bakteri negatif menimbulkan kondisi tubuh
manusia dalam keadaan sakit.
Dalam hal ini bakteri positif bersahabat dan
membantu fungsi sel tubuh manusia, sebaliknya bakteri negtif justru bersifat
menyerang atau meng-invasi sel tubuh manusia. Sel tubuh manusia memiliki apa
yang dinamakan antibodi yang berfungsi menghalau serangan bakteri negatif.
Lingkungan yang harmoni, alami dan sehat akan
mendorong kondisi sel-sel tubuh manusia memiliki daya tahan yang tinggi
terhadap serangan bakteri negatif, virus atau penyebab penyakit lainnya. Maka
tak heran penduduk yang tinggal di kawasan yang kondisi lingkungannya masih
terawat baik, jarang terserang penyakit yang disebabkan bakteri atau virus
tertentu. Hal itu karena perairan, tanah, udara dan vegetasi dalam kondisi
seimbang.
Berbagai program dan kegiatan mengembalikan
keharmonisan lingkungan sudah banyak dilakukan, mulai dari program udara
bersih, program kali bersih, penanaman sejuta pohon, dan sebagainya. Namun
harmoni alami sulit kembali, kondisi lingkungan yang “perawan” hanya tinggal
masa lalu.
Ratusan ribu kilometer persegi area
“lingkungan perawan” sudah disulap menjadi perkebunan kelapa sawit, karet,
tanaman pangan, pertambangan, peternakan, pemukiman, bahkan perkotaan. Bisa
dikatakan perkotaan adalah simbol lingkungan yang paling rusak, apalagi yang
berstatus metropolitan atau megapolitan.
Faktanya terjadi eksodus penduduk secara
besar-besaran dari pedesaan ke perkotaan, dengan demikian kebanyakan manusia
menempati lingkungan yang tidak harmoni. Tinggal di lingkungan perkotaan lebih
rentan terhadap beragam gangguan kesehatan. Maka tak heran usaha yang
pertumbuhannya paling cepat adalah bidang kesehatan, seperti rumah sakit,
klinik, praktek dokter, dan sebagainya.
Ya, di kota orang lebih mudah terkena
penyakit, sehingga makin banyak yang berobat. Penyebabnya tak lain kondisi
lingkungan yang makin tidak layak untuk kehidupan manusia.
Lingkungan yang “perawan” kini semakin langka,
tak heran jika ekowisata, yaitu kegiatan pariwisata yang mengandalkan
keharmonisan alam, kini menjadi tujuan utama penduduk perkotaan. Sebanarnya
secara naluri setiap orang mengobsesikan kondisi lingkungan yang alamiah,
setiap orang memimpikan kondisi lingkungan yang “perawan”. (Atep Afia)
Untuk lingkungan yang masih sangat ASRI mungkin sangat sulit kita temukan di kota-kota besar, tapi saya yakin di pelosok-pelosok kampung pasti masih terdapat lingkungan yang masih segar dan rimbun dengan pepohonan yang sejuk.
ReplyDeleteSangat beruntung lahir dan tumbuh berkembang di lingkungan yang masih "perawan" . Memang sulit rasanya menemukan kondisi lingkungan yang masih hijau nan asri di negeri ini,namun kita masih bisa menemukan lebih banyak lagi lingkungan yg masih asri di luar sana. Negeri kita sangat kaya akan alamnya.I believe it :)
ReplyDeletesaya ingat sekali sekitar 15 tahun yang lalu, di Kuningan - Jawa Barat, Jam 9 pagi masih sangat dingin sekali, Pepohonan masih rimbun. dan tembok gunung ciremai masih ramai akan pepohonan. Tetapi setahun yang lalu saya kesana, rasanya sungguh berbeda, saya masih ingat betapa dingin yang menusuk tulang, kini tidak ada sama sekali. Tembok ciremai sebagian telah gundul, mungkin untuk pembukaan lahan. Pemilihan & penebangan pohon harus dilakukan secara tebang pilih, bukan pilih tebang.
ReplyDeletesangat betapa ironisnya keadaan lingkungan diindonesia, apalagi didunia. sangat sedikit menemukan lingkungan yang masih asri didunia, khususnya di indonesia yang menjadi paru2 dunia yang dulu mempunyai banyak lingkungan yang asri. namun seiring waktu, banyak oknum2 yang merusak lingkungan ini demi kepentingan negara maupun pribadinya. dimulai dijadikannya ladang sawit, hingga menjadi sebuah perkotaan. klo keadaan ini terus dibiarkan, maka 10 tahun kedepan jangan heran jika sudah tdk ada lg lingkungan yang asri. padahal lingkungan itu sangat penting khususnya untuk kesehatan manusia. apa jadinya jika lingkungan udara yg bersih sudah tdk ada dan ditambah polusi udara yg semakin meningkat maka akan membunuh manusia secara perlahan. ketika itu semua sudah terjadi untuk disesali pun sudah terlambat, krn untuk mengembalikan ekosistem lingkungan kembali asri itu tdk mudah dan memakan waktu puluhan tahun agar bisa terwujud. seseungguhnya manusia itu diciptakan dibumi sebagai khalifah dan untuk menjaga lingkungan didunia yg indah ini, dan sesungguhnya Allah membenci org2 yang merusak. semoga sebelum ini terjadi, kita dimulai dari diri sendiri marilah ajak teman2, kerabat sekitar untuk menanam pohon dan jgn merusaknya. dan semoga semuanya bisa sadar akan kepentingan lingkungan alam ini,
ReplyDeletekita sebagai warga indonesia harusnya khawatir,dunia menyebut indonesia adalah paru - paru didunia karna lingkungan nya yang asri.
ReplyDeletenamun masih pantas kan kita indonesia disebut begitu.sangat susah sekali saat inin mencari tempat yang asri di Indonesi.sudah terlalu banyak lahan hijau disulap bisnisman jadi lahan uang.ekosistem yang jelas sudah tidak seimbang dengn populasi penduduk saat ini.akankah kedepan kita bisa mengembalikan alam kita ?jawabannya ya ada di kita sendiri,kita bangsa indonesia,kita umat manusia semua.karna kitalah yang mewaris dan mengelola alam ini.
Saya rasa lingkungan yang masih perawan cuman ada di daerah atu wilyah yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan dan aturan-aturan yang berlaku di daerah tersebut dan biasanya peraturan tersebut dijalankan dengan sungguh-sungguh maka dari itu membuat masyarakat menjadi takut untuk melanggar peraturan tersebut dan membuat masyarakat menjaga dengan sunnguh-sungguh lingkungannya dan seharuska kita sadar betapa pentingnya lingkungan yang bersih bagi kita dan anak cucu kita kelak maka kita harus menjaga dan merawat lingkungan kita agar menjadi lebih baik lagi.
ReplyDeleteKalau ditanya "masih adakah kawasan yang perawan?" MASIH! mungkin kita tidak dapat menemukannya di kota-kota besar, melainkan kita dapat menjumpainya di daerah daerah terpencil yang sangat jarang sekali di jamak oleh manusia. Daerah perawan itu pada hakekatnya daerah yang masih asri dan tidak sering terjamak oleh manusia serta tempat berkembang biaknya suatu organisme tertentu seperti hewan dan tumbuhan. Mungkin kita dapat melihat daerah seperti itu di dalam pedalaman sumatra, kalimantan, dan papua kalau untuk daerah Jawa, saya pikir sudah tidak ada lagi daerah yang perawan, karena pulau jawa itu adalah pulau yang relatif penuh dan sumpek dengan adanya imigran-imigran yang datang dari luar pulau jawa atau luar negeri.
ReplyDeleteMeskipun hanya itungan jari alias sedikit sekali setidaknya masih ada lingkungan yg perawan, seperti di pedalaman Sumatera, Kalimantan dan Papua. Sebenarnya masih banyak daerah di Indonesia yg masih asri sejuk dan bebas polusi, tapi nyatanya malah dijadikan area wisata oleh penduduk sekitar demi menghasilkan uang untuk kepentingan sepihak. Harusnya lingkungan seperti dirawat dan dijaga dengan sungguh-sungguh. Dan perlu adanya kebijakan pemerintah untuk membatasi area mana saja yg boleh dijadikan area wisata, dan area mana saja yg perlu dilindungi.
ReplyDeleteketika berbicara tentang lingkungan yang masih asri di jaman sekarang, pasti kebanyakan orang berfikir bahwa sudah tidak ada lagi lingkungan yang seindah dan seasri dulu, namun tanpa disadari masih banyak lingkungan yang sebenarnya masih terjaga ke indahan serta ke asriannya di luar sana. namun banyak dari kita yang tidak mengetahuinya. lingkungan yang asri akan tercipta jika kita juga memberikan perhatian khusus kepada lingkungan tersebut.
ReplyDeleteSaat ini sulit sekali untuk mencari lingkungan yang masih asri disekitaran kota-kota besar. Namun bukan berarti tempat itu sudah tidak ada lagi di Indonesia. Tidak sedikit pula lingkungan yang masih asri itu dapat ditemui. Misal di pedalaman-pedalaman Sumatera, Kalimantan, dan Papua masih banyak tempat yang masih sangat asri. Namun saja lama kelamaan tempat itu dijadikan objek wisata dan karna ketidaksadaran diri manusia itu sendiri, manusia dapat merusaknya jika tidak menjaga kebersihan alam dan keasriannya pula. Lingkungan asri itu akan bertahan jika merek dirawat bukan dirusak.
ReplyDeleteJika ditanya seperti itu maksudnya adakah lingkungan yang masih sehat atau tidak maka tentu saja ada jika kita pergi ketempat perdesaan atau perkampungan sebab disana masih alami dan belum teralu dijamak oleh aktifitas manusia yang besar seperti pertambangan, perindustrisan, pembangunan dll. Namun tidak, hal jika kita ke kota dan jarang sekali kita menemukan hal tersebut karena hampir tiap sudut dipenuhi bangunan
ReplyDeletekita bisa menciptakan lingkungan yang perawan dengan mengurangi penggunaan tegnologi yang berlebihan . memenfaatkan sepedaa sebagaialternatif perjalanan. mengurangi penggunaan bahan bakar dan listrik ,tidak mempunyai teknologi yang memakan energi banyak , dan tidak memakai oun tidak memprengaruhi kelangsungan hidup kita contoh TV . KULKAS.DLL
ReplyDeleteLingkungan yang perawan pada saat ini mungkin sudahsangat jarang kita temui namun masih ada sedikit yang bisa kita lihat . semua ini di karenakan ulah manusia yang tidak bisa menjaga keseimbangan lingkungan tempat tunggal mereka
ReplyDeletelngkugan yang masi h perawan masih ada tetapi suda sulit kita jumpai di are perkotaan tentuna karena lingkungan ini akan kita jumpai di daerah yang memang terkadang sulit dijangkau karena kurangnya sarana transportasi menyebabkannya sulitnya kehidupan dari luar untuk mempengaryhinya
ReplyDeleteMenurut saya lingkungan yang dikatakan "Masih Perawan" adalah lingkungan yang di dalamnya belum ada kehidupan yang melibatkan manusia. Karena apabila di dalamnya sudah ada kegiatan manusia, tidak dapat dipungkiri kalau lambat laun lingkungan yang "Masih Perawan" itu akan terenggut juga.
ReplyDeleteAndiny Arifin - @C23-ANDINY
ReplyDeleteMenurut artikel yang pernah saya baca, Indonesia merupakan paru-paru dunia karena hutannya yang masih asri dan luas tetapi juga merupakan salah satu penyumbang polusi dunia paling besar. Tentu ini tidak luput dari eksploitasi alam besar-besaran untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu. Industrialisasi adalah bagian dari globalisasi, tetapi global warming juga hasil sampingan yang berdampak vital dari globalisasi. Orang-orang yang berperan penting dalam masalah rusaknya lingkungan yang perawan ini tidak lain adalah para pengusaha kaya tidak bertanggung jawab yang hanya mementingkan pihaknya saja dan pemerintah yang terima suap untuk tutup mulut dan pura-pura buta.
Hartandi Januar - @B19-HARTANDI
ReplyDeleteSeharusnya untuk menjaga lingkungan tetap perawan harus di dukung dari pihak pemerintah dan masyarakat sekitar. Pemerintah harus memberi hukuman yang berat jika ada pemerintah atau masyarakat sekitar yang terlibat hal-hal yang dapat merusak lingkungan seperti penebangan hutan secara berlebihan dan membuka lahan untuk kelapa sawit.
Muhammad Soim, @B20-SOIM
ReplyDeleteLingkungan yang masih asri atau masih "perawan" barang kali saat ini memang sudah menjadi hal yang sulit kita jumpai, apalagi dikota metropolitan seperti Jakarta ini. Tingkat polusi yang tinggi pada air, tanah, dan udara juga semakin memperburuk keadaan kota-kota besar seperti jakarta.
Oleh karena itu pada lingkungan yang masih asri pun kini menjadi sebuah pesona bagi warga perkotaan, dan tentunya hal tersebut menarik minat orang untuk berkunjung / berwisata. Hal inilah yang kemudian juga menjadi peluang beberapa orang didesa membuka sebuah resort, atau semacamnya.
Demikian, terima kasih.
Samuel Aditya Oka H. @E20-Oka, @Tugas B05
ReplyDeleteSaat ini memang sulit untuk menemukan lingkungan yang masih "perawan", kebanyakan lingkungan sudah terkena polusi baik dari kendaran ataupun dari kegiatan industri. Selain itu juga adanya alih fungsi hutan menjadi perkebunan, pertambangan dan pemukiman menyebabkan makin tercemarnya lingkungan.
Hal tersebut mungkin disebabkan karena sifat manusia yang memang senang untuk mengeksploitasi alam. Sebaiknya perlu tindakan yang tegas dari pemerintah terhadap masyarakat yang mengeksploitasi alam secara berlebih, sehingga kerusakan lingkungan dapat dikurangi.
@M27-AGUNG (Agung Widiantoro)
ReplyDeleteLingkungan perawan masih ada di Indonesia yang belum banyak industry manufacture nya didaerah tersebut. Tapi kebanyakan masyarakat yang terdesak masalah perekonomian atau sekedar mencari sandang pangan tidak sedikit dari kita juga yang malah pindah dari daerah pedesaan yang masih bisa dibilang perawan lingkungan ke metropolitan yang penuh dengan polutan dan segala masalah yang ada disini. Hal ini wajar sekali jika melihat kondisi perekonomian di negara kita ini yang kurang merata, lantas apa yang bisa kita lakukan. Jaman sekarang yang menuntut semua harus update dan maju apakah bisa mempertahan kan lingkungan perawan itu. Perlahan lahan industri yang aa diperkotaan akan kehabisan lahan untuk membangun pabrik mereka dan salah satu opsi nya adalah dengan menjarah lingkungan yang masih perawan tersebut