Sering kali seorang ibu bertanya kepada dokter anak, sebaiknya berapa gelas dalam sehari anaknya minum susu ? Nah, pertanyaan tersebut kini sudah terjawab, yaitu cukup dua gelas. Hal itu merupakan hasil penelitian terbaru. Adalah Dr Jonathan Maguire, dokter anak di RS St Michael yang menjadi peneliti utama, memberikan simpulan dan rekomendasi professional sehingga berapa gelas dalam sehari seorang anak minum susu, menjadi jelas.
Dr Maguire dan timnya meneliti bagaimana dua nutrisi penting yang terkandung dalam susu sapi, yaitu zat besi dan vitamin D, mempengaruhi pertumbuhan anak-anak. Studi ini melibatkan lebih dari 1.300 anak berusia dua sampai lima tahun.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa anak yang minum susu secara berlebihan, akan memiliki cadangan vitamin D yang tinggi, namun zat besi rendah.
Dengan minum susu sapi dua gelas per hari, maka bagi kebanyakan anak kebutuhan vitamin D sudah tercukupi, begitu pula persediaan zat besi. Kalau lebih dari itu, justru menyebabkan penurunan lebih lanjut dari cadangan zat besi, tanpa memberikan manfaat vitamin D yang lebih besar.
Para peneliti mengikutsertakan anak-anak sehat, yang secara rutin mengunjungi dan berkonsultasi dengan dokter antara tahun 2008 dan 2010. Sementara orang tua diminta untuk mengisi kuisioner mengenai kebiasaan minum susu anak-anaknya, termasuk beragam factor yang mempengaruhi ketersediaan zat besi dan vitamin D. Setiap anak diambil sampel darahnya untuk menentukan ketersediaan zat besi dan vitamin D.
Anak-anak berpartisipasi dalam TARGet Kids !, sebuah kerjasma tim antara dokter anak dengan peneliti dari RS St Michael dengan RS Anak (The Hospital for Sick Children!). Program ini mengikutsertakan anak sejak kelahirannya, dengan tujuan memahami dan mencegah masalah gizi pada awal pertumbuhan, serta dampaknya terhadap kesehatan dan penyakit yang timbul dikemudian hari.
Hasil studi juga menunjukkan bahwa anak-anak dengan pigmentasi kulit gelap, mungkin tidak memiliki persediaan vitamin D yang cukup selama musim dingin. Dalam hal ini Dr Maguire memberikan saran, supaya lebih banyak mengkonsumi susu selama musim dingin, hal itu merupakan cara yang tepat untuk menambah persediaan vitamin D dan menjaga stabilitas zat besi.
Selanjutnya Dr Maguire menjelaskan, bahwa kekurangan vitamin D pada anak-anak, berkaitan dengan masalah kesehatan tulang. Sedangkan kekurangan zat besi berkaitan dengan anemia dan keterlambatan perkembangan kognitif.
Adanya jawaban yang akurat untuk pertanyaan para orang tua mengenai asupan susu sapi yang sehat dan ideal, menjadi hal yang penting untuk menghindari potensi terjadinya komplikasi antara persediaan vitamin D dan zat besi yang rendah.
Dalam hal ini The Canadian Paedistric Society merekomendasikan, bahwa minum susu sapi tidak dimulai sebelum anak mencapai usia satu tahun. Penelitian ini didukung oleh Institut Penelitian Kesehatan Kanada dan Yayasan RS St Michael. (Atep Afia - / Sumber : www.sciencedaily.com)
Tidak hanya meminum susu sapi, bisa saja meminum susu kedelai bagi yang alergi susu sapi. Zat besi dan vitamin D merupakan mineral dan vitamin yang dibutuhkan bagi anak-anak karena pada masa pertumbuhan kecukupan gizi tersebut haruslah terpenuhi agar tidak mengganggu tumbuh kembang anak-anak. Saat ini sudah banyak susu yang di jual di pasaran tetapi orang tua haruslah cerdas dalam memilih jangan sampei anak-anak tercukupi zat besi dan vitaminnya tetapi berlebihan dalam gula.
ReplyDeleteDengan minum susu sapi dua gelas per hari, maka bagi kebanyakan anak kebutuhan vitamin D sudah tercukupi, begitu pula persediaan zat besi. Kalau lebih dari itu, justru menyebabkan penurunan lebih lanjut dari cadangan zat besi, tanpa memberikan manfaat vitamin D yang lebih besar.
ReplyDeletePara peneliti mengikutsertakan anak-anak sehat, yang secara rutin mengunjungi dan berkonsultasi dengan dokter antara tahun 2008 dan 2010. Sementara orang tua diminta untuk mengisi kuisioner mengenai kebiasaan minum susu anak-anaknya, termasuk beragam factor yang mempengaruhi ketersediaan zat besi dan vitamin D. Setiap anak diambil sampel darahnya untuk menentukan ketersediaan zat besi dan vitamin D.
Susu memang menyehatkan. Ada data yang menggambarkan bahwa susu kambing lebih menyehatkan daripada susu sapi. Karena susu kambing lebih rendah lemak. Dari segi rasa, susu kambing lebih gurih.
ReplyDeleteSaepul Alam, @B04-SAEPUL, tugas TB05
ReplyDeletePara peneliti mengikutsertakan anak-anak sehat, yang secara rutin mengunjungi dan berkonsultasi dengan dokter antara tahun 2008 dan 2010. Sementara orang tua diminta untuk mengisi kuisioner mengenai kebiasaan minum susu anak-anaknya, termasuk beragam factor yang mempengaruhi ketersediaan zat besi dan vitamin D. Setiap anak diambil sampel darahnya untuk menentukan ketersediaan zat besi dan vitamin D.
Muhamad Iqbal, @E04-Iqbal, Tugab B05
ReplyDeleteKonsumsi minum susu di indonesia sangat rendah sekali, menurut survei konsumsi susu di indonesia kalah dari negara tetangga yg lebih tinggi konsumsinya, padahal manfaat susu sangat baik sekali untuk massa petumbuhan anak, apalagi dengan takaran yang baik, maka efek bagi kesehatan akan besar sekali,minum susu sebaik nya dua gelas sekali.