Berdasarkan estimasi ethnologue.com,
Bahasa Jawa menempati peringkat ke 11 di dunia dari segi jumlah penutur, yaitu
berturut-turut setelah: 1. Bahasa China dengan jumlah penutur 1,21 milyar orang
(paling dominan Bahasa Mandarin dengan 845 juta penutur); 2. Bahasa Spanyol (329 juta); 3. Bahasa Inggris (328 juta); 4. Bahasa Arab
(221 juta); 5. Bahasa Hindi (182 juta); 6. Bahasa Bengali (181 juta); 7. Bahasa
Portugis (178 juta); 8. Bahasa Rusia (144 juta); 9. Bahasa Jepang (122 Juta);
10. Bahasa Jerman (90,3 juta); dan 11. Bahasa Jawa (84,3 juta). Jumlah penutur
Bahasa Jawa lebih banyak dibanding Bahasa Vietnam, Perancis, Korea dan
Turki.
Berdasarkan Sensus Tahun 2000 (ethnologue.com) jumlah penutur Bahasa Jawa mencapai 84,3 juta
orang, tersebar di Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur 69 juta orang, Cirebon
(termasuk Indramayu) 2,5 juta orang, Banten 500 ribu orang (tersebar di Pantai
Utara Serang dan Tangerang). Selain itu tersebar di Papua, Sulawesi, Maluku,
Kalimantan, Sumatera, Sabah, Singapura, bahkan sampai ke Belanda, Suriname dan
Kaledonia Baru. Sebenarnya bahasa Jawa sudah tersebar di seluruh kabupaten dan
kota di Indonesia serta puluhan negara di berbagai benua.
Keberadaan suku
bangsa Jawa bahkan sangat dominan di beberapa daerah luar Jawa, seperti di
Lampung 62 persen, Sumatera Utara 33 persen, serta Jambi dan Sumatera Selatan
masing-masing 27 persen. Setelah Bahasa
Jawa, bahasa dengan jumlah penutur terbanyak kedua di Indonesia adalah Bahasa
Sunda (Sensus tahun 2000 sebanyak 34 juta orang). Bahasa Sunda sendiri
merupakan bahasa peringkat 31 terbesar di dunia, melampaui Bahasa Persia,
Tagalog dan Belanda.
Bahasa Jawa meliputi beragam dialek seperti Jawa Halus,
Cirebon, Tegal, Indramayu, Solo, Tembung, Pasisir, Surabaya, Malang-Pasuruan,
Banten, Manuk, Tegal, Solo, Surabaya, dan
Malang-Pasuruan. Peta bahasa di
Pulau Jawa dan Bali bisa dilihat.
Bahasa Jawa merupakan salah satu warisan budaya dunia yang
ada di Indonesia, sudah semestinya Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan berupaya meng-internasional-kan keberadaannya.
Beberapa universitas dengan kultur Jawa yang kental seperti Universitas Gajah
Mada (UGM), Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Sebelas Maret (UNS),
bisa menjadikan bahasa dan budaya Jawa sebagai keunggulan spesifik untuk menuju
posisi universitas kelas dunia (world
class university). (Atep Afia).
Raka Ardi Pratama
ReplyDelete@C28-RAKA
Bangga menjadi bangsa indonesia, khususnya orang jawa hehe...
sudah sepatutnya kita patut bangga karena salah satu bahasa daerah kita menjadi no 11 dunia dan bahasa jawa bahkan telah mendunia seperti di Belanda, Suriname, Kaledonia Baru dan hampir seluruh wilayah Indonesia terdapat bahasa jawa.Artikel ini mengajarkan kita para pembaca agar bangga terhadap budaya sendiri. Matur suwun :)
@B25-Diky Ardiwinata
ReplyDeleteArtikel yang sangat bermafaat,saya bangga akan bahasa indonesia..
slamet hariadi
ReplyDelete@E25-Slamet, @Tugas B05
saya sendiri berasal dari jawa, bahasa jawa adalah bahasa yang menunjukkan perkataan yang halus, sopan,dan bahasa tersebut mengajarkan perilaku yang patut di contoh untuk kalangan anak-anak hingga dewasa.