Oleh : Atep Afia Hidayat - Rumah kita adalah tempat kita berpijak,
bernafas, makan, minum, tidur, belajar, bekerja, bergaul dan beragam aktifitas
lainnya. Rumah kita menaungi kita dari beragam gangguan alam, membuat kita
berkembang-biak atau ber-anak-pinak. Dari sepasang manusia berduplikasi menjadi
milyaran manusia, ya semuanya terjadi di rumah kita.
Rumah kita sudah renta, tetapi masih setia
menampung kita. Rumah kita tetap menyediakan makanan, air, udara dan tempat untuk
berpijak. Memang sebagian dari saudara kita sudah meninggalkan rumah kita,
tetapi jasadnya masih tersimpan dalam tanah, bagian dari rumah kita. Rumah kita
sudah menjadi saksi bisu dari perjalanan hidup semua manusia yang pernah ada,
di seluruh penjuru rumah kita.
Memang sebagai penghuni rumah kita, hampir
semuanya justru membuat kerusakan. Mulai dari kerusakan sangat kecil sampai
kerusakan dahsyat. Setiap detik ada saja perilaku yang berdampak pada kerobohan
rumah kita.
Hal-hal kecil seperti membuang sampah
sembarangan, bahkan sekecil bungkus permen sekalipun, bisa berakibat buruk pada
rumah kita. Satu bungkus permen terbuat dari plastik memang berukuran sangat
kecil, namun jika ada jutaan orang setiap hari membuangnya, jumlahnya jadi
banyak, belum kalau dihitung dalam setahun.
Sebagai ilustrasi satu bungkus permen
berukuran 2 cm2, kalau yang membuangnya di seluruh dunia ada 2 juta orang dalam
sehari, maka akan terkumpul 4.000.000 cm2, dan dalam setahun 1.460.000.000 cm2.
Itu hanya dari bungkus permen saja, belum dari bungkus atau kemasan plastik
lainnya. Semuanya dibuang ke permukaan rumah kita, menutupi pori-pori tanah,
sehingga ketika hujan datang, air pun tidak bisa memasukinya dan hanya menjadi
aliran permukaan tanah.
Tanah merupakan ekosistem yang dinamis, ada
mahluk hidup seperti cacing dan mikroba, ada komponen air, udara dan unsur
hara. Selain menyokong sistem pertanian, tanah berperan dalam mendukung
keselarasan ekosistem rumah kita, ya planet bumi. Keharmonisan ekosistem tanah
terus dirusak, mulai dari menutupinya dengan plastik, logam, beton, aspal dan
material padat lainnya, sampai eksplorasi membabi-buta dalam wujud usaha
pertambangan.
Di beberapa daerah pertambangan emas, tembaga,
timah, batubara, dan sebagainya, banyak permukaan bumi yang menyisakan lobang
raksasa dan dibiarkan begitu saja.
Permukaan rumah kita yang berwujud hutan pun
secara fantastis terus digunduli, sehingga yang tersisa sudah tak banyak lagi.
Hutan tropis sebagai paru-paru rumah kita pun tak lepas dari gerayangan
tangan-tangan jahil. Atas nama industrialisasi dan investasi hutan tropis yang
harmonis disulap menjadi kebun sawit atau komoditi perkebunan lainnya. Bahkan
tak sedikit hutan lindung yang beralih fungsi menjadi area pertambangan.
Ada upaya sistematis dan seolah legal untuk
merobohkan rumah kita. Mulai dari eksplorasi perut bumi, hutan, atmosfer bahkan lautan. Seluruh bagian rumah kita
sudah mengalami kerusakan yang sangat parah, begitu kronis. Upaya pemulihannya
sangat tidak mudah.
Memang motivasi yang mendasarinya adalah
kepentingan ekonomi, namun hasil yang diperoleh sama sekali tidak mencukupi
untuk memperbaiki kondisi ekologi rumah kita. Atas nama pribadi, masyarakat,
pemerintah, bahkan secara global, ternyata secara bersama ada upaya merobohkan
rumah kita.
Belum sumber kerobohan itu datang dari rumah
kita sendiri, mulai dari gempa, tsunami, gunung meletus dan sebagainya. Bencana
terhadap rumah kita datang bertubi-tubi, menyebar di seluruh penjuru.
Lengkaplah apa yang terjadi pada rumah kita, dan sudah siapkah kita
mengantisipasinya ?
Bagaimana kalau rumah kita benar-benar roboh,
lantas di mana kita tinggal, ke mana kita mengungsi ? Jalan satu-satunya yang
bisa kita persiapkan ialah kembali kepadaNya, ya bersiap menghadap Allah SWT,
Sang Pencipta Alam Semesta, Pencipta rumah kita. (Atep Afia)
Ya...alam adalah rumah kita,dengan kita mencintai dan menjaga alam kita sama dengan memperindah rumah kita sendiri,oleh karena itu mulai tanamkan dari sekarang menjaga lingkungan sekitar dari kita,oleh kita,dan untuk kita.
ReplyDeleteAlam dan isinya adalah bagaikan rumah dan segala furniturenya tanpa furniture rumah tidak terasa indah kosong begitu pula alam jika tidak dengan isinya yaitu makhluk hidup dan benda" mati pendukungnya seperti air maka tidak akan bisamenjadi kesatuan yg komplit maka dari itu kitasudah seharusnya menjag alam ini
ReplyDeleteMenjaga kelestarian alam bisa sangat membantu agar rumah kita tetap berdiri kokoh sehingga kita tetap bisa hidup di dalamnya. Alam menyimpan banyak keindahan sebagai pengindah taman rumah yang kita tempati jika kita tidak bisa merawatnya dengan baik rumah kita pun tidak akan telihat baik bahkan malah bisa memperburuk keadaan. mulai lah menjaga semuanya agar kita tetap bisa hidup di dalam rumah yg kita cintai.
ReplyDeleteMari jaga lingkungan kita. dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, dan ajak orang-orang disekitar kita untuk melakukan hal ini..
ReplyDeleteBisa dibayangkan jika dicontohkan dalam skala kecil seperti rumah kita sendiri. Apa jadinya rumah yang dihuni oleh berbagai macam kotoran seperti sisa / bungkus makanan, dsb. Jangankan untuk dihuni, untuk melihatnya saja kita mungkin sudah tidak menginginkannya. Begitu juga dengan alam kita yang indah. Akan bagaimana kedepannya apabila alam ini secara kontinyu di rusak oleh tangan-tangan jahil yang hanya mementingkan economic dirinya sendiri. Mampukah mereka mempertanggungjawabkan perbuatan mereka terhadap rusaknya tempat tinggal kita? Sebelum itu semua terjadi, alangkah baiknya jika setiap peraturan yang telah ada di perketat kembali. Sehingga 'mereka' takut akan hukum dan tidak merusak alam ini.
ReplyDeleteBenar sekali. Sebelum mendirikan rumah, tentu kita pasti memilih tempat yang strategis dan jauh dari sumber bencana. Tapi keadaan strategis dan jauh dari bencana akan terasa sulit bila perilaku kita ceroboh terhadap lingkungan sekitar. Maka kita harus mau mengubah pola kebiasaan yang buruk menjadi kebiasaaan yang membangun. Terutama untuk lingkungan sekitar.
ReplyDeleteAyo...rawat rumah kita dari hal yang terkecil sampai yang
ReplyDeleteterbesar selamatkan bumi ini dengan cara berbakti kepada
sang pencipta.
sekarang ini bukan hanya sekedar wacana tapi adalah tindakan nyata dan tegas dimulai dari kita sendiri jika inginkan hunian yang nyaman dan tetap indah hingga berpuluh tahun kedepan.maka beraksilah untuk mencintai bumi ini sebagaimana kita mencintai rumah kita sendiri dimana hutan yang rimbun sebgai selimut dikala panas terik dan hujan. dimana tanah ini adalah lantai kita berjalan, duduk bercengkrama, dan langit adalah atap rumah yang selalu memberikan keteduhan bila kita menatapnya. mulailah merubah pola pikir dan hidup kita menjadi manusia yang ramah lingkungan dan mencintai keindahan serta kebersihan. ingat bukan hanya untuk kita saat ini tetapi untuk generasi mendatang.
ReplyDeleteharusnya memang ada kesadaran dari masing-masing individu untuk bisa menjada dan melestarikan rumah yang kita tinggali,sadar akan hal-hal yang akan terjadi pada rumah kita.dan seharusnya memang dimulai dari diri kita sendiri untuk bisa menjaga dan memelihara rumah kita.bagaimana pun dengan membuang sampah dan menebang pepohonan sama saja kita membunuh diri kita sendiri karna kita sudah mulai menghancurkan rumah yang kita tinggali perlahan-lahan
ReplyDelete"Hal-hal kecil seperti membuang sampah sembarangan, bahkan sekecil bungkus permen sekalipun, bisa berakibat buruk pada rumah kita. Satu bungkus permen terbuat dari plastik memang berukuran sangat kecil, namun jika ada jutaan orang setiap hari membuangnya, jumlahnya jadi banyak, belum kalau dihitung dalam setahun."
ReplyDeletekutipan ini sangat jelas bahwa sekecil bungkus permen juga bisa berdampak buruk, maka dari itu mari saling mengingatkan bahwa dengan membuang sampah pada tempatnya akan sangat membantu untuk merapikan kembali rumah kita
Dengan merasa memiliki,akan sangat membantu kita dalam hal kecil maupun besar.kita merasa bahwa alam ini adalah milik kita itu berarti bahwa kita sama sekali tidak menghendaki kepunyaan kita dikotori oleh apapun yang tidak diperlukan apalagi sampai yang akan mendatangkan bahaya!!! mari merasa memiliki alam ini sebagai pemberian dari Tuhan yang harus kita jaga.kantongi sampah kering misalnya sampah plastik kemudian buang pada tempatnya akan sangat membantu mengurangi penumpukan sampah pada "milik kita".yuuuuk mareeeee budayakan hal sederhana!
ReplyDeleteAlam sebagai rumah kita memang harus kita jaga, bukan kita rusak. Alam sudah banyak sekali memberikan penghidupan kepada manusia yang tinggal di bumi. Kita seharusnya sebagai manusia bisa membalas semua yang telah diberikan alam kepada kita. Caranya yaitu dengan merawatnya tidak merusaknya.
ReplyDeleteSeringkali kita lupa betapa pentingnya rumah bagi kita. Mari kita jaga rumah kita agar senantiasa merasa aman dan nyaman. Jika kita tidak ingin dipaksa pindah ke planet lain dengan segala resiko yang akan kita temui maka mulailah dari sekarang selama belum terlambat.
ReplyDeletekita hidup di bumi ini dan matipun di tanah bumi ini, maka dari itu jagalah alam sebaik-baiknya karena bumi ini sebagian dari hidup kita yang harus dijaga dan dirawat. dari kerusakan hal kecil saja bisa berakibat fatal dapat menyebabkan gejala-gejala bumi, kalau bumi kita hancur apakah masih ada bumi kedua ini? tentu tidak !
ReplyDeleteDalam hal ini adlah rasa memiliki dan kesadaran menjadi point pertamanyaa...apabila seseorang sudah tidak memiliki rasa memiliki maka yg timbul adalah rasa acuh tak acuh...bagaimanapun slogan ataupun iklan yang dibuat tapi diri pribadi tidak memiliki rasa memiliki maka akan sia-sia.
ReplyDeleteSudah sewajarnyaa kita memelihara dan menjaga tempat tinggal kita seperti kita merawat dan menjaga bumi kita tercintaa...
segala tindakan kita yang baik secara disadari ataupun tidak pasti ada dampaknya mari kita jaga bersama-sama, tentunya kita tidak mau tanah air kita ini hancur.
ReplyDeleteuntuk itulah manusia diciptakan bersama-sama agar saling mengingatkan satu sama lain.. nampaknya untuk langsung melakukan hal besar seperti untuk tidak terus "merampok" hasil dari perut bumi itu cukup sulit karena manusia dizaman modern seperti ini sudah terpola untuk melakukan hal itu.. mungkin seperti yang tadi bapak katakan dalam artikel diatas mulailah dari hal hal yang kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya. belajar menghargai dan mensyukuri apa yang telah diberikan Allah, sehingga kita akan mampu menjaga bumi mengingat ini adalah salah satu nikmat dari Allah yang harus terus dilestarikan demi keberlangsungan hidup manusia didunia...
ReplyDeletesejujurnya saya tidak mengira hal sekecil itu teryata berdampak pada tempat tinggal yang kiat tempati dapat dirobohkan dengan tangan kita sendiri, prilaku ini semestinya harus diberikan sejak dini karena seolah para orang tua membiarkan begitu saja para anak kecilnya yg membuang sampah sembarangan sehingga itu akan menjadi kebiasaan dari sang anak kalau ini terus dibiarkan maka kelak sang anak akan tidak peduli terhadap lingkunganya yang mengakibatkan robohnya rumah kita dan aksi dari para penambang yang membiarkan begitu saja sisa dari hasil penambangannya hanya memikirkan keuntungan yang besar tetapi tidak memikirkan dimasa yang akan datang akan berdampak pada dirinya dan keluarganya juga. seharusnya ada pembatasan dari proses penambangan itu agar tidak berdampak dimasa yang akan datang.
ReplyDeleterumah adalah tempat kita untuk berlindung dari segala ancaman untuk kita. sudah seharusnya kita menjaga dan memelihara kebersihan dari yang terkecil hingga terbesar. karena dari yang kecil jika dilakukan berulang kali maka akan jadi banyak juga. dan pisahkan antara sampah kering dan basah agar mudah untuk mendaur ulangnya kembali.
ReplyDeleteIni sungguh miris dengan apa yang telah kita perbuat selama ini bahkan dari kita tidak menyadari dan terus merusaknya. Bisa dibayangkan jika kita merusak rumah sendiri dengan membuang sampah,merusaknya dan memperlakukan dengan tidak layak rumah kita sendiri. Apa yang akan terjadi? Jangankan untuk tinggal dan hidup dalam rumah tersebut untuk menginjakkan kaki dan melihatnya pun kita pasti akan menolaknya. Itu tadi hanyalah penggabaran kecil saja, lalu bagaimana jika terjadi pada alam kita yang sudah tercemar ini?. Alam yang sudah menjadi rumah kita, rumah yang dimana kita tinggal dan dimana segala kebutuhan sudah disediakan oleh Sang Pencipta. Kita sebagai umat manusia yang juga sebagai khalifah di bumi, wajib menjaga dan melestarikan segala yang ada di bumi agar tidak terjadi eksploitasi besar-besaran oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang hanya mementingkan kepentingan ekonomi dibandingkan kepentingan ekologi.
ReplyDeleteRumah kita yang di maksud adalah bumi di mana kita berpijak
ReplyDeletebumi adalah ciptaan Allah yang di buat untuk kehidupan makhluk hidup,di bumi inilah berbagai makhluk di ciptakan termasuk flora dan fauna
bumi sebagai rumah kita ini sebaiknya di jaga dan di lindungi agar tidak rusak
umur bumi kita semakin tua dan semakin banyak pula pengaruh dari alam maupun dari ulah manusia yng mengakibatkan bumi kita ini rusak
salah satunya sampah merupakan penyebab rusaknya bumi kita
sampah yang di buang sembarangan dapat mengakibatkan banjir karena menutupi air yang akan meresap ke dalam tanah
sebenarnya sampah dapat di manfaatkan/di daur ulang menjadi biogas,pupuk organik maupun anorganik untuk mengurangi pencemaran lingkungan di bumi kita
alam semesta ini adalah titipan Allah untuk semua umat manusia. kita tinggal di atas alam ini, dan secara otomatis kita di wajibkan untuk menjaga kelestarian alam yang kita tempati bukan malah merusaknya. terkadang manusia dikalahkan oleh hawa nafsu nya sendiri, yaitu manusia ingin sesuatu yang lebih dan cara manusia menuruti hawa nafsunya tersebut adalah dengan mengeksploitasi alam sendiri secara berlebihan sehingga mengakibatkan hutan hutan menjadi gundul dan timbullah bencana alam yang juga berdampak pada manusia juga. di samping itu, hal kecil yang dapat merusak rumah kita adalah seperti yang terdapat d artikel atas yaitu membuang sampah tidak pada tempatnya. padahal kalau kita sadar akan bahaya yang akan diakibatkan oleh perbuatan tersebut dan akan mengancam nyawa kita sendiri kita bisa melakukan suatu proses daur ulang dari sampah sampah tersebut,misalnya,sampah plastik di daur ulang menjadi sebuah kreasi seperti tas. sampah organik pun bisa di daur pula menjadi pupuk. jadi sampah yang awalnya kita sia siakan dan akhirnya akan menjadi bencana buat kita sendiri kini sampah sampah tersebut bisa bermanfaat untuk kita.
ReplyDeletemenurut saya pak.. semua itu brawal dari diri kita masing" . untuk bisa menjaga rumah kita masing"...
ReplyDeleteagar rumah kita bisa terus di gunakan dngn baik oleh anak cucu kita nanti..
karna kelak suatu saat nanti manusia akan di hadapan kan kepada 2 pilihan yaitu surga dan neraka. di mana amal dan perbuatan nya lah yg akan mementu kan nasib nya kelak..
terima kasihhh......
sudah sepatutnya rumah yang telah diberikan kita rawat dan pelihara dengan baik, jangan hanya kita memakai rumahnya saja tapi tidak pernah dibersihkan dan kita telantarkan begitu saja, jika rumah kita sudah roboh dimanakah kita akan tinggal? memang saat ini ilmuwan dari NASA sedang meneliti planet mars untuk dijadikan "rumah baru", jika rumah kita sudah roboh, tapi kendalanya adalah sangat banyak sekali untuk pindah rumah bahkan sangat mustahil, bagaimana tidak jarak dari bumi ke mars berpuluh - puluh juta kilometer, tentu perlu bahan bakar yang sangat banyak sekali untuk 1 pesawat, belum lagi jumlah manusia yang akan dikirimkan tentu diperlukan pesawat yang banyak pula, disamping itu kehidupan planet mars yang sangat ekstrim, yaitu suhu disana bisa mencapai -200 derajat celsius
ReplyDeleteoleh karena itu rumah kita harus selalu dirawat
Kerusakan tersebut dapat dikurangi jika manusia sadar bahwa apa yang mereka lakukan dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia sekarang dan anak cucu kita nantinya. Hal ini dapat diantisipasi jika dalam setiap diri manusia tertanamkan prinsip "PERUBAHAN DIMULAI DARI DIRI SENDIRI". Tanpa harus mengingatkan orang lain, kita mulai perubahan dari diri sendiri. Kita juga tidak bisa memungkiri bahwa manusia dan alam semesta adalah ciptaan Sang Pencipta, sehingga kita wajib mensyukuri segala nikmat dan karunia yang kita rasakan saat ini serta menjaga kelestarian alam semesta ini.
ReplyDeleteKita sebagai makhluk hidup pastinya sangat bergantung terhadap alam,karena alam memberikan banyak manfaat untuk kita. Namun pertanyaan yg timbul sekarang adalah "Apa yg telah kita berikan terhidap alam?". Pastinya pertanyaan itu timbul ketika alam mulai berkurang fungsinya akibat kita sebagai manusia yg tidak memperdulikan kelangsungan alam. Dari situlah maka kita sebagai manusia harus sadar betapa pentingnya menjaga alam agar kita dapat melangsungkan hidup di alam ini, dimulai diri sendiri dengan melakukan apa yg dapat membuat lingkungan ini agar tetap terjaga dan kita dapat hidup berdampingan dengan alam yg telah memberikan banyak manfaat bagi kita. Maka dari itu menjaga kelestarian alam adalah KEWAJIBAN kita.
ReplyDeletesetiap manusia memiliki perilaku yang berbeda, ada beberapa orang yang senang menjadi perusak, namun ada juga orang-orang yang senang untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Dan sebagian orang lagi ada yang bersikap apatis, tidak merusak, tidak juga membantu melestarikan lingkungan. Seharusnya menjaga tempat yang menjadi rumah kita adalah kewajiban setiap individu yang masih mau tinggal di rumah kita.
ReplyDelete@E19-Samsul , @Tugas B05
ReplyDeleteMakhluk hidup yang ada di bumi atau rumah kita ini beraneka ragam, namun manusia memegang peranan dominan dalam merubah tatanan bumi. Sedikit sekali tatanan bumi yang di rubah oleh hewat atau tumbuhan, manusia cenderung ingin menguasai dan memiliki dengan rasa yang berlebih sehingga segala sesuatu yang menjadi kebutuhan manusia di ambil dan di ekploitasi di luar batas wajar, sehingga tidak mengherankan jika terjadi bencana di muka bumi ini. Setiap kerusakan yang muncul tidak lain tidak bukan merupakan ulah tindakan manusia.
@M01- RAKA (Raka Ardi Pratama)
ReplyDeleteBersama Merobohkan Rumah Kita. Sebuah judul yang menarik minat pembaca dan juga isi yang begitu menyentil pribadi yang selalu berbuat rusak tanpa disadari. Memang benar alam kita sebagai rumah kita sejak saman dahulu hingga sekarang banyak sekali kerusakaan yang diperbuat baik sengaja maupun tidak dan juga berdampa besar atau tidak kegiatan kita sehari hari merusak alam ini secara perlahan. Hal ini menjadi kepedulian kita bersama untuk menjaga rumah kita agar dapat dinikmati anak cucu kita. Mulai dari diri sendiri untuk keberlangsungan bersama dan juga anak cucu kita nantinya.
@M22-DWI
ReplyDeletejika alam kita ambil dan kita habisi dari permukaan hingga dasarnya lalu dimana kita akan tinggal?, hal itu mungkin tidak pernah terfikirkan oleh oknum yang hanya mementingkan pribadinya hanya karna harta yang ia akan dapatkan tanpa memperdulikan efek yang terjadi kedepannya yang secara tidak langsung ia akan membunuh umat manusia secara perlahan.
@M27-AGUNG (Agung Widiantoro)
ReplyDeleteUmur rumah kita sudah tidak bisa dibilang muda lagi, sama seperti kita sebagai manusia jika kita menjadi tua keadaan secara fisik dan mental juga menurun, seharusnya semua penghuni dari rumah kita wajib merawat rumah nya sendiri selayaknya merawat diri sendiri. Kondisi seperti ini jika diteruskan lebih lanjut kita tidak tahu sampai kapan rumah kita ini sanggup menopan kita sebagai penghuni nya. Dan jikalau suatu saat nanti kita kehilangan rumah kita, apadaya kita sebagai penghuni bisa lakukan. Sebelum terlambat merilah kita sadar diri bahwa rumah kita ini sudah tidak muda lagi dan perlu dirawat lagi supaya umur nya bisa bertahan lebih panjang supaya sampai cucu kita kelak. Kita bisa melakukan nya dengan hal kecil seperti kebiasaan kecil peduli terhadap lingkungan sekitar kita. Jangan membuang sampah sembarangan. Rumah kecil yang keluarga kita tinggali saja setiap hari kita bersihkan lantas kenapa rumah besar yang kita tinggali ini tidak kita rawat dan kita jaga
ANALISA ARTIKEL
ReplyDeleteANDINI VINSENCIA @M06-ANDINI
Bumi adalah rumah bagi seluruh makhluk hidup ciptaan-NYA, sampai detik ini bumi masih rela menampung kita semua, walaupun berbagai tindakan kita merusak dan merobohkan rumah kita sendiri dengan cara merusak alam, mencemarinya dengan berbagai cara. Jika rumah kita ini hancur, tidak akan ada yang bisa kita lakukan selain hancur bersamanya. Oleh karena itu mulai sekarang marilah kita bahu membahu bersama menjaga rumah kita ini dari kehancuran.jangan hanya menjadi wacana melainkan tindakan nyata.
Juslinaria Mahulae @M05-JUSLINARIA Sejak dini baik dari semasa balita seharusnya anak-anak dilatih buang sampah pada tempatnya, mungkin agak sulit mengjarkan pada balita namun kita bisa memanfaatkan sifat alami balita yang “copy paste”. Apa yang dilakukan orang tua, itu akan ditiru anak. Maka jika anak melihat orang tua buang sampah pada tempatnya, anak otomatis akan mengikuti. Anak play group, TK maupun SD sudah banyak diajarkan membuang sampah pada tempatnya atau jika tidak menemukan tempatnya maka sampah dimasukkan ke tas sekolah dan dibawa pulang ke rumah. Sampai di rumah, baru sampah dibuang ke tempat sampah yang ada di rumah. Namun menginjak SMP, SD bahkan perguruan tinggi banyak sekolah yang lupa mengingatkan, hanya sekedar menempelkan sticker himbauan saja. Karena kesadaran kita yang rendah akan pentingnya membuang sampah, maka memang harus selalu diingatkan lagi dan lagi. Termasuk di kampus Mercubuana sendiri, karena memang difasilitasi tenaga cleaning service maka mahasiswa dengan mudahnya meninggalkan botol minuman dan bungkus snack dimeja makan kantin bahkan di kelas. Tidak ada salahnya sampah kita pribadi kita sendiri yang bersihkan, karena hal besar itu dimulai dari hal kecil.
ReplyDelete