Pages

KAA Media Group

Apr 23, 2013

Desa Online


Oleh : Atep Afia Hidayat - Indonesia adalah negara yang besar, daratannya saja mencapai lebih dari 1,9 juta km2, dihuni oleh sekitar 260 juta jiwa. Untuk mengelola wilayah seluas itu dan penduduk sebanyak itu, maka secara administrasi Indonesia dibagi menjadi 33 Provinsi, 399 Kabupaten, 98 Kota, 6.694 Kecamatan, 8.216 Kelurahan dan 69.249 Desa.

Luar biasa, Indonesia meliputi hampir 69.249 Desa, tersebar dari Sabang sampai Merauke. Provinsi yang memiliki desa terbanyak ialah Jawa Tengah (7.280 Desa); Jawa Timur (7.741 Desa); Aceh (6.321 Desa); Jawa Barat (5.227 Desa); dan Sumatera Utara (5.025 Desa). Sedangkan beberapa Provinsi yang memiliki desa paling sedikit ialah Kepulauan Riau (218 Desa); Bangka Belitung (300 Desa); DI Yogyakarta (398 Desa); Sulawesi Barat (507); dan Gorontalo (628 Desa). 

Desa sebanyak itu bisa dikatagorikan menjadi Desa Swadaya, Desa Swakarya dan Desa Swasembada; serta diklasifikasikan menjadi Desa Urban dan Desa Rural.  Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Desa Urban/daerah  perkotaan, adalah suatu wilayah administratif setingkat desa/kelurahan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan sejumlah fasilitas perkotaan, seperti jalan raya, sarana pendidikan formal, sarana kesehatan umum, dan sebagainya; Sedangkan Desa Rural/daerah perdesaan, adalah suatu wilayah administratif setingkat desa/kelurahan yang belum memenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan sejumlah fasilitas perkotaan, seperti jalan raya, sarana pendidikan formal, sarana kesehatan umum, dan sebagainya.

Sederhananya Desa Urban cenderung lebih ramai dan maju, dengan kepadatan penduduk yang relative tinggi, sebagian besar bermata-pencaharian di sector jasa, industri dan perdagangan, dengan infrastruktur yang memadai. Desa Urban lebih mirip perkotaan, maka banyak yang statusnya beralih menjadi Kelurahan.

Desa Rural merupakan daerah dengan nuansa pedesaan yang masih kental, di mana mata pencaharian penduduk didominasi sector pertanian, kepadatan penduduk rendah, serta keberadaan infrastruktur yang belum memadai.

Namun terlepas dari pengkatagorian dan pengklasifikasian di atas, ternyata saat ini sudah banyak Desa yang berhasil menerapkan teknologi informasi, antara lain dengan telah dimilikinya web atau web blog yang berkaitan dengan pemerintahan Desa.

Desa online tersebut tersebar di berbagai Provinsi di Indonesia. Dengan adanya web atau web blog maka komunikasi Pemerintah Desa dengan warganya bisa menjadi lebih intensif. Bahkan bukan hanya dengan warganya yang bermukim, dengan warga yang merantau ke kota atau ke luar negeri pun komunikasi bisa berjalan terus.

Sebagai contoh web blog  Desa Mandalamekar, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, cukup komunikatif dan interaktif, meskipun  tampilannya masih sederhana dan dengan memanfaatkan fasilitas gratisan dari Blogspot (Blogger.com milik Google).

Web blog Desa Mandalamekar meliputi Rubrik  Beranda; Kelembagaan; Pelayanan Kami; Tokoh; Mandalamekar Media; Komunitas dan Budaya; Data; dan Nasional. Selain itu masih ada berita mengenai Pendidikan; Kesehatan; Kegiatan; Teknologi; Pembangunan; Sosial; Ekonomi; Politik dan Hukum.

Home page web blog Desa Mandalamekar juga menyajikan Profil, Visi dan Misi Desa. Desa seluas 196,5 Ha yang berada pada ketinggian 800 – 1.200 meter di atas permukaan laut (dpl) tersebut, dihuni oleh 6.585 jiwa, memiliki visi : Terwujudnya masyarakat yang repeh rapih kerta raharja melalui sumberdaya manusia (SDM) yang terampil, sopan dan santun, berwibawa dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan.

Sedangkan misinya antara lain : Pembenahan mata air serta pipanisasi; Perbaikan jalan tembus desa; Meningkatkan peran serta kader; Pembinaan pemantapan dan pemeliharaan lingkungan; dan sebagainya.
Di home page itupun dipasang foto diri Kepala Desa dan Sekretaris Desa, sehingga semua warga bisa mengenalinya. Selain itu pengelola web blog Desa Mandalamekar pun memanfaatkan situs jejaring social Facebook (http://www.facebook.com/pages/Desa-Mandalamekar-Kec-Cimenyan-Kab-Bandung/277809598969105)  dan Twitter (@MandalaDs) untuk lebih mengintensifkan interaksi dengan masyarakat.

Tentu saja sudah ratusan bahkan ribuan desa yang sudah memiliki web blog sendiri. Beberapa contoh lainnya : Desa Cilayung (Kab Sumedang) ; Desa Cikeruh (Kab Sumedang);  Desa Banget (Kab Kudus); Desa Banaran (Kab Madiun); dan sebagainya.

Sebenarnya anggaran bukan menjadi kendala untuk membangun Desa Online, begitu pula kemampuan dalam hal teknologi informasi. Dengan adanya mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi (PTN dan PTS)  yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), keberadaan Desa Online bisa dikembangkan dengan biaya yang murah. Sedangkan untuk keberlanjutan pengelolaan maka perlu diberikan pelatihan kepada beberapa orang perangkat Desa, khususnya yang menangani hubungan masyarakat (Humas).

Mempelajari, membuat dan mengelola web blog saat ini menjadi begitu mudah, bahkan mereka yang tidak memhami pemograman web pun langsung bisa. Persoalannya harus ada kemauan dari Kepala Desa untuk mengembangkan system informasi berbasis web blog. Sedangkan menyangkut kemampuan bisa bekerjasama dengan sekolah atau perguruan tinggi terdekat, misalnya dalam kegiatan KKN atau Program Pengabdian pada Masyarakat (P2M). Cara lainnya misalnya dengan meminta bantuan pada warga Desa yang sudah melek web blog.

Sudah selayaknya dibentuk Jaringan Web Blog Desa Seluruh Indonesia (JWBSI). Melalui wadah ini para penglola web blog bisa saling berinteraksi dan berkomunikasi untuk kehidupan desa dan Indonesia yang lebih baik. (Atep Afia)

Sumber Data :
Permendagri Nomor 66 Tahun 2011 (Januari 2011)

4 comments:

  1. Sangat inspiratif sekali artikel ini menjadikan desa kita masing-masing memiliki situs web sehingga segala berita dan informasi dapat diakses oleh siapa saja dan dimana saja. Dengan demikian semua warga desa dapat berpatisipasi guna membangun desanya agar lebih baik melalui usul ataupun saran yang diosting diblog ataupun dapat langsung turun guna menyelesaikan masalah yang terjadi didesa agar tercipta desa yang komunikatif dan berkembang menjadi desa yang modern.

    ReplyDelete
  2. @B33fitria @TB05

    Kalau semua desa di Indonesia memiliki web blog berarti Indonesia sudah maju. Tapi pertanyaan saya apakah seluruh warga disetiap desa di Indonesia ini sudah mengenal Internet?
    Apakah mereka mengenal apa itu komputer?
    Sedangkan masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak menempuh pendidikan.

    ReplyDelete
  3. Sudah selayaknya dibentuk Jaringan Web Blog Desa Seluruh Indonesia (JWBSI). Melalui wadah ini para penglola web blog bisa saling berinteraksi dan berkomunikasi untuk kehidupan desa dan Indonesia yang lebih baik.Tapi masalahnya adalah jaringan internet yang belum merata ke seluruh pelosok Indonesia.
    @B21-Djarwoto

    ReplyDelete
  4. Priyo Dwi Wijaksono @E17-Priyo, @Tugas B05

    Dengan adanya Jaringan Web Blog Desa Seluruh Indonesia(JWBSI) maka masyarakat akan tahu segala informasi yg terkait dengan desa tersebut dan bisa lebih mengenal desa lain hanya dengan melihat web blog nya saja.
    Sekarang zaman nya sudah modern, segala sesuatu nya sudah menggunakan media online seperti gojek, grab dll

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.