Oleh : Atep Afia Hidayat - Barcelona adalah
sebuah nama yang tidak asing lagi dengan masyarakat Indonesia, apalagi bagi
penggemar sepak bola. Ya, FC Barcelona (El Barca) adalah sebuah klub sepak bola
raksasa yang selalu bersaing ketat dengan
Real Madrid dalam memperebutkan posisi satu dan dua Liga Spanyol (Liga BBVA).
Kalau Real Madrid menempati
kandang di Kota Madrid (Santiago Bernabéu Stadium) yang menjadi ibukota Spanyol,
maka FC Barcelona bermarkas di Kota Barcelona (The Camp Nou) yang merupakan
ibukota Katalonia. Tulisan ini tidak akan membahas dan mengungkap perseteruan
(el clasico) antara dua kesebelasan tersebut, namun akan mengupas tentang Barcelona
dan Katalonia.
Barcelona
tergolong metropolitan yang terbesar di Spanyol bahkan di Eropa. Puluhan tahun
yang lalu pencipta dan penyanyi pop Indonesia, Fariz RM pernah merilis lagu
Barcelona. Hal itu menunjukkan betapa nama Barcelona sudah begitu akrab di
telinga orang Indonesia.
Menurut situs City Mayors
Barcelona berpenduduk 1.455.000 jiwa, menempati urutan ke 17 sebagai
kota berpenduduk terbanyak di Eropa. Sebagai tambahan informasi, kota yang
berpenduduk terbanyak (peringkat pertama) di Eropa ialah Moskow dengan
8.297.000 jiwa; berikutnya London (7.074.000 jiwa); sedangkan Madrid menempati
peringkat lima (2.824.000 jiwa).
Sedangkan
berdasarkan catatan Wikipedia penduduk Barcelona tahun 2009 mencapai
1.651.537 jiwa menempati wilayah seluas 101,4 km2, kalau di
Indonesia tidak begitu jauh dengan jumlah penduduk Kota Semarang, Tangerang dan
Depok. Segala sesuatu tentang Kota Barcelona dapat dilihat di situs
kota barcelona tersedia
dalam tiga versi bahasa, yaitu Catalan, Catellano dan Inggris.
Barcelona
terletak di Katalonia sebuah wilayah yang memiliki otonomi luas. Katalonia
sendiri meliputi empat Provinsi. Selain Barcelona juga terdapat Provinsi
Girona, Lleida dan Tarragona.
Secara keseluruhan Katalonia memiliki luas
wilayah 32.114 km2 dengan jumlah penduduk lebih dari 7,5 juta jiwa
(tidak jauh berbeda dengan Jawa Barat yang memiliki luas 34.817 km2,
namun dengan jumlah penduduk 5,7 kali Katalonia). Posisi geografis Katalonia,
sebelah utara berbatasan dengan Perancis dan Andora, serta sebelah selatan
dengan Laut Mediterania.
Sebagaimana
terjadi di wilayah berbagai negara
lainnya, Katalonia menginginkan kemerdekaan dari Spanyol. Sebelum hari
kejatuhannya pada tanggal 11 September 1714 (hari penaklukan oleh Raja Spanyol,
Philip V), Katalonia merupakan sebuah kerajaan berdaulat. Katalonia antara lain
pernah menjadi wilayah jajahan Yunani Kuno dan Kekaisaran Romawi, sementara
pada abad ke delapan di bawah naungan Al-Andalusia (Kerajaan Bani Ummaiyyah).
Sebagai
gambaran, pada tanggal 12 September 2012 lalu, ratusan ribu rakyat Katalonia
berdemonstrasi di pusat kota Barcelona. Ternyata mereka menginginkan Katalonia menjadi
negara yang baru di Eropa, terlepas dari kekuasaan pemerintah pusat di Madrid. Pemerintah Spanyol dianggap bersalah membawa krisis ekonomi dan masuk
ke wilayah Katalonia.
Sebagaimana
diketahui, jumlah pengangguran terus meningkat di Spanyol, di sisi lainnya
terjadi kekacauan sektor keuangan. Hal tersebut menjadikan warga Katalonia
menjadi gerah dan isu separatisme kembali mencuat. Tidak dapat dipungkiri,
Katalonia merupakan kawasan yang paling makmur di Spanyol.
Katalonia mampu menghasilkan 20 persen dari Produk Domestik
Bruto (PDB) Spanyol. Angka tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan
ekonomi Republik Irlandia dan Portugal. Setiap tahun Katalonia dapat membayar
pajak ke pemerintah pusat di Madrid minimal 16 miliar euro (sekitar Rp. 199 triliun).
Pada tanggal 25
November 2012 rakyat Katalonia akan melakukan referendum untuk menentukan masa
depan mereka, apakah obsesinya akan tercepai, atau sebagaimana nasib rakyat
Basque yang pada tahun pada tanggal 25 Oktober 2008 merencanakan menggelar referendum,
namun dapat dicegah Pemerintah Spanyol melalui Mahkamah Konstitusinya.
Sebagai
catatan Basque adalah sebuah kawasan di Spanyol yang meliputi tujuh provinsi,
secara keseluruhan memiliki luas 20.947 km2 dengan jumlah penduduk lebih dari 3
juta jiwa. Basque terletak di bagian utara Spanyol berbatasan dengan Perancis
dan Teluk Biscay. Kota terbesar di kawasan ini ialah Bilbao (memiliki sebuah
kesebelasan yang berlaga di Liga Spanyol, yaitu Atletico Bilbao).
Apapun yang
terjadi di Katalonia, kawasan ini tetap memiliki pesona Barcelona, termasuk FC
Barcelona yang dimotori oleh Lionel Andrés Messi, Cesc Fàbregas, Andrés
Iniesta, Carles Puyol, dan kawan-kawan.
Namun ternyata di balik semua itu FC
Barcelona telah menjadi salah satu kendaraan politik untuk memperjuangkan
kemerdekaan Katalonia, bahkan dalam bendera kebesaran FCB secara eksplisit
termuat bendera kebangsaan Katalonia, yaitu garis vertikal merah dan kuning di
bagian pojok kanan.
Saat berlangsung
el clasico FCB dengan Real Madrid di Stadion Camp Nou, 8 Oktober 2012 yang
lalu, “pesan politik” dari publik Barcelona sekaligus supporter FCB begitu
kental. Nah, jika berandai-andai Katalonia terlepas dari Spanyol akankah FC
Barcelona mundur dari Liga Spanyol ?
Ternyata sang presiden FCB Sandro Rosell, yang
turut berpartisipasi dalam demonstrasi besar-besaran menuntut kemerdekaan
Katalonia, 12 September 2012 lalu, menyatakan, bahwa kalaupun Katalonia akan
merdeka suatu hari nanti, Barca akan tetap bermain di liga Spanyol.
Menurutnya
tidak ada keraguan, itu sama halnya dengan yang dilakukan Monaco di Perancis.
Di sisi lainnya Pep Guardiola, mantan pelatih legendaris El Barca melalui sebuah
video menyatakan dukungannya untuk kemerdekaan Katalonia. (Atep Afia).
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Barcelona
http://en.wikipedia.org/wiki/Catalonia
http://www.mediaindonesia.com/read/2012/10/09/354273/39/6/Menawar-Kemerdekaan-Catalan
http://international.okezone.com/read/2012/09/12/414/688750/catalan-inginkan-kemerdekaan
http://www.supersoccer.co.id/sepakbola-internasional/pep-dukung-kemerdekaan-catalonia/
sebagai fans barcelona di Indonesia saya sangat mendukung semua keinginan rakyat Katalonia,yaitu kemerdekaan.Mungkin negara kita bisa meniru cara Barcelona mencari bakat-bakar handal dalam bidang olahraga,terutama sepakbola.Untuk saat ini memang di Indonesia sudah memiliki beberapa akademi sepak bola berlatar belakang klub-klub papan atas Eropa.tetapi,dengan jumlah penduduk yang jauh lebih banyak Indonesia belum bisa melahirkan pemain yang berkualitas internasional,Indonesia malah sibuk menaturalisasikan pemain luar tanpa melihat bibit-bibit yang ada di dalam negara kita.Untuk memiliki pemain dan klub seperti barcelona memang tidak mudah,harus di dukung dengan biaya yang banyak,akademi yang profesianal,jujur,dan jauh dari KKN.
ReplyDeletemungkin benar katalonia bisa mengandalkan kepopuleran barcelona sebagai wujud keinginan katalonia untuk mencapai kemerdekaan. namun apabila katalonia tetapi menginginkan kemerdekaan belum tentu barcelona atau propinsi lainnya dpt memperoleh kepopulerannya seperti saat ini, karena seperti hal nya negara yg baru merdeka akan sulit memulai kerjasama antar negara seperti sebelumnya dan harus memulai kembali dari nol.
ReplyDelete