Pages

KAA Media Group

Apr 22, 2013

Gurun Banten


Oleh : Atep Afia Hidayat - Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Propinsi Banten, dalam setahun jumlah pohon yang ditebang di areal hutan dan non-hutan di Banten mencapai 5-6 juta pohon. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kayu yang mencapai 750 ribu – 1 juta kubik. Reboisasi dan penghijauan yang dilakukan hanya mencapai 4 juta pohon per tahun, maka terjadi penyusutan jumlah pohon antara 1-2 juta pohon per tahun.

Hal tersebut sangat tidak kondusif bagi kondisi lingkungan Propinsi Banten, bahkan bagi Planet Bumi secara keseluruhan. Setiap penyusutan vegetasi hutan tropis, termasuk yang ada di Banten, akan berpengaruh terhadap kondisi iklim di seluruh Planet Bumi, antara lain memberikan kotribusi terhadap pemanasan global. Bagi kondisi lingkungan Banten sendiri, penyusutan jumlah pohon berarti membuka peluang untuk terbentuknya ‘Gurun Banten’, sebagaimana Gurun Sahara di Afrika dan Gurun Gobi di Cina.
Kerusakan ‘Paru-paru’

Tak dapat dipungkiri, keberadaan kawasan industri dan pemukiman yang terkonsentrasi di bagian utara Propinsi Banten menyebabkan degradasi kualitas lingkungan sulit dihindari. Idealnya setiap industri harus berwawasan lingkungan, bahkan perlu memenuhi standar manajemen lingkungan seperti ISO 14000. Namun kenyataan di lapangan kepentingan ekonomi selalu mengalahkan kepentingan ekologi, makin pesat pembangunan berlangsung makin banyak komponen lingkungan yang dikorbankan, termasuk hutan.
Sulit dibayangkan, bagaimana kondisi paru-paru dan kesehatan masyarakat perkotaan seperti yang ada di Cilegon, Serang dan Tangerang, yang atmosfirnya penuh dengan gas CO2, CO, SOx, NOx dan polutan lainnya sebagai buangan dari asap kendaraan bermotor, rumah tangga dan pabrik. Sedangkan di sisi lainnya, kawasan hijau di kota-kota tersebut sangat terbatas, bahkan pohon-pohonan di pinggir jalan makin banyak yang ditebangi.

Kerusakan Siklus Air
Fungsi hidrologis hutan berhubungan dengan siklus air. Ekosistem hutan memiliki tajuk yang berlapis, mulai dari pohon-pohon berukuran raksasa sampai perdu dan rumput yang menutupi tanah, selain itu daun-daun yang berguguran menjadi serasah dan humus yang juga menutupi tanah. Sistem tajuk berlapis tersebut dapat mengurangi energi kinetik yang berasal dari tetesan atau jatuhan air hujan, sehingga tidak merusak tanah dan tidak menimbulkan erosi.

Kawasan hutan di sekitar Gunung Karang menjadi hulu beberapa sungai yang mengalir ke bagian barat, utara, timur dan selatan Banten, seperti Ci Lamer, Ci Ujung, Ci Asem, Ci Bogor dan Ci Banten. Setiap penebangan pohon di Gunung Karang berdampak langsung terhadap penyusutan debit air di musim kemarau untuk DAS tersebut, sebaliknya pada musim hujan berdampak langsung terhadap kejadian banjir di sekitar DAS tersebut.

Posisi kota Serang dan Pandeglang dengan Gunung Karang identik dengan posisi kota Jakarta dengan kawasan Puncak. Dengan kata lain, jika penebangan pohon dan kerusakan hutan di sekitar Gunung Karang tidak terkendali, maka kota Serang dan Pandeglang siap-siap terkena banjir bandang, sebagaimana Kota Jakarta selalu menerima banjir kiriman dari Bogor, sebagai akibat penggundulan kawasan Puncak. Kondisi saat ini, areal bervegetasi di kawasan Gunung Karang hanya tersisa 40 persen.

Kerusakan Masyarakat Hutan
Fungsi sosiologis hutan berkaitan dengan kehidupan masyarakat sekitar hutan. Masyarakat sekitar hutan harus meningkat kesejahteraannya, namun jika cara yang ditempuh melalui eksploitasi hutan secara habis-habisan, seperti penebangan kayu, penjarahan hasil hutan dan lahan, maka yang terjadi hanyalah pemiskinan masyarakat sekitar hutan. Dalam hal ini perlu dikembangkan pengelolaan sekitar kawasan hutan yang berkelanjutan, bagaimana agar sumberdaya hutan tersebut bisa awet. Konsep agroforestry merupakan langkah yang tepat jika diterapkan dengan penuh tanggungjawab. Dalam hal ini petani di sekitar hutan diwajibkan untuk menanam pohon yang disela-selanya dibudidayakan tanaman pangan dan hortikultura.

Pengembangan konsep hulu-hilir di setiap DAS juga merupakan langkah yang baik, yaitu supaya masyarakat di sekitar hulu tidak menebang pohon, maka masyarakat pengguna air dan hasil sumberdaya alam di hilir harus memberikan kompensasi kepada pemilik lahan yang ada di hulu. Bagaimanapun sangat tidak efektif jika masyarakat di hulu dilarang menebang pohon, sementara kebutuhan ekonominya dibiarkan tidak tercukupi.

Kerusakan Plasma Nuftah
Fungsi biologis hutan kaitannya dengan hutan sebagai bank plasma nuftah atau sebagai cadangan genetik. Hutan menyimpan beragam flora dan fauna yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti plasma nuftah untuk tanaman obat, buah-buahan, sayuran, pangan, hias, industri dan energi. Di hutan tersimpan plasma nuftah tanaman energi seperti jarak, yang dapat digunakan untuk substitusi BBM melalui aplikasi biodiesel. Berbagai plasma nuftah tanaman industri seperti industri kayu, kertas, getah (karet), residu (mentol, terpentin), minyak (cengkeh, kayu putih), farmasi dan kosmetik ada di hutan. Selain itu, hutan pun menyimpan plasma nuftah hewan ternak dan peliharaan, seperti berbagai jenis burung, reptil, mamalia dan sebagainya.

Penutup
Hal yang tidak kalah pentingnya, setelah Kota Serang berdiri menjadi kota otonom, dalam rencana induk pengembangan (RIP) cukup layak disiapkan pengembangan hutan kota. Kota Serang perlu memiliki ruang terbuka dan hijau (RTH) minimal 20 persen dari luas kota, kalau bisa dibuat Kebun Raya Serang, sebagaimana Kebun Raya Bogor. Reboisasi dan penghijauan harus dilakukan di seluruh wilayah Propinsi Banten, jika tidak maka Banten akan mengalami desertikasi atau penggurunan. Seluruh masyarakat Banten tidak ada yang mau kalau nanti harus tinggal di sebuah gurun yang bernama ‘Gurun Banten’. Langkah terbaik untuk mengantisipasinya, ‘Selamatkan Hutan di Banten’. (Atep Afia)

18 comments:

  1. Kerusakan hutan di wilayah banten, seharusnya di jaga dengan baik, yang menjadi pemegang peran yang paling penting adalah pemerintah daerah, seharusnya pemerintah banten belajar dari wilayah lain yang telah menjadi tandus karena pembalakan liar, dan mengharuskan perusahaan yang save go green untuk kemajuan wilayah tersebut,dan mengesampingkan kebutuhan politik dalam hal ini, banyak kita tau wilayah indonesia menjadi terbengkalai ketika semua di campur adukkan dengan kepentingan politik, demi mencapai keuntungan pribadi..

    ReplyDelete
  2. tak heran jika belakangan ini iklim di daerah sekitar banten agak sedikit kacau,dan kualitas udaranya menurun,semua ini terjadi akibat kondisi hutannya yang setiap tahun berkurang,dengan kondisi hutan yang dulu saja sudah sulit untuk mengantisipasi msalah udara apalagi jika dengan kondisi hutan yang sekarang

    ReplyDelete
  3. Manusia yang tidak berwawasan lingkunganlah yg menyebabkan hal itu terjadi.Jangankan Banten,kota tempat saya tinggal saya (Tangerang) saja,saya jarang menemukan ruang terbuka hijau,bahkan hampir tidak ada.Sebagian disulap menjadi pusat-pusat kota modern yg terdiri dari mall-mall,ruko perkantoran,dll.
    Sedih rasanya melihat hal ini bisa terjadi saat ini.

    ReplyDelete
  4. Kerusakan ekosistem di Banten ini harus segera dicegah dan ditnggulangi secepatnya. Hal ini jangan sampai Banten bernasib sama seperti DKI Jakarta yang ekosistemnya sudah parah. Jangan sampai Banten menjadi Jakarta II sudah cukup pendritaan yang diakibatkan oleh ulah manusia2 tidak bertanggung jawab.

    ReplyDelete
  5. Hutan di Banten harus kita jaga bersama.Konsep Hulu dan Hilir sangat baik. Masyarakat di sekitar hutan harus ditingkatkan kesejahterasannya agar mereka tidak merusak hutan. Suatu contoh yang sangat baik dalam penyelamatan Hutan di Lereng Gunung Slamet Jawa Tengah sebagaimana Tulisan saya di Kompasiana.Dimana masyarakat di kabupaten Brebes diberikan pemerintah untuk beternak Sapi. Mereka menanam rumput gajah di wilayah hutan lereng Gunung Slamet sebagai makanan utama ternak sapi. dengan penghasilan dari beternak sapi baik penjualan sapi, kotoran sapi untuk kompos bahkan untuk bioenergi. Penghasilan masyarakat meningkat kesejahteraannya sehingga mereka tidak lagi menebangi hutan.Selamatlah Hutan di Lereng Gunung Slamet.

    ReplyDelete
  6. Sebagai individu yang menghabiskan masa kecil di kota Cilegon, saya sangat merasakan hal itu. Dengan polusi udara yang disebabkan oleh pabrik-pabrik di sana, sepertinya lahan hijau yang dimiliki kota itu masih belum mencukupi.

    ReplyDelete
  7. sangat di sayangkan sekali sampai sekarang bante masih di kategorikan buruk dalam hutan , kabar terbaru Komisi IV DPR-RI kini sedang membahas undang-undang mengenai pemberantasan kerusakan hutan. Nantinya, undang-undang ini menjadi acuan bagi aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan. Cc : http://kabar-banten.com/news/detail/11509 .Berdasarkan rilis dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Banten menyebutkan, saat ini kawasan hutan Banten mencapai 208.161 hektar. Dari jumlah itu dibagi 70.797 hektar sebagai hutan produksi, 9.471 hutan lindung, 127.892 masuk kedalam hutan konservasi daratan, dan sisanya 45.557 hektar meruapkan hutan konservasi perairan.

    ReplyDelete
  8. sangat memperhatikan bahwa di provensi banten juga masih minim perhatiannya, terutama hutanya . saya sangat mengharapkan di provinsi banten ini lebih di perhatikan terutama di bidang perhutanannya

    ReplyDelete
  9. Kerusakan hutan akibat ulah manusia seperti yang terjadi pada profinsi banten ini sangat di sayangkan apalagi sampai muncul istilah gurun banten ,oleh karena itu sebelum gurun banten benar benar terjadi kita sebagai manusia harus senantisa menjaga kelestarian hutan di daerah Banten.Cara untuk menjaga kelestaraian hutan di daerah Banten tidak lepas dari peran berbagia pihak ,salah satunya adalah peran pemerintah itu sendiri.Pemerintah seharusnya mencanangkan sebuah undang undang yang mengatur tentang kelestarian hutan ,hukuman terhadap pihak yang merusak kelestarian hutan ,dll.Selian peran pemerintah peran masyarakat sekitar juga tidak kalah pentingnya ,perlu di tanamkan pada jiwa setiap masyarakat tentang pentingnya hutan bagi kehidupan manusia sehingga dengan pemahan tersebut di harapkan dapat menyadarkan masyarakatakan pentingnya menjaga kelestarian hutann khususnya di daerah Banten , sehingga istilah gurun Banten dapat di cegah atau bahkan dihilangkan .

    ReplyDelete
  10. Melihat kondisi hutan dibanten saat ini memang memprihatin kan...karena setiap hari pohon dibanten ditebang dan diangkut setiap hari harinya kekota.Untuk karena itu demi menyelamatkan hutan yang tersisa di Propinsi Banten,sudah menjadi tanggung jawab Pemda Banten, tetapi bukan hanya Pemda Banten saja yang berpersn untuk menjaga hutan Bnaten melainkan seluruh komponen masyarakat, seperti lembaga pendidikan (dasar-menengah-tinggi), LSM, Ormas, pengusaha, dan sebagainya..
    Yang terpenting adalah setiap orang tua selalu mengajarkan betapa berharganya alam disekitar kita,karena alam ialah sumber kehidupan manusia dibumi dan kita sebagai penghuni bumi untuk selalu menjaga kelestariannya....

    ReplyDelete
  11. Dalam hal ini saya berpendapat bahwa, pentingnya kesadaran manusia akan lingkungan, karena manusia dan linguknagan saling membutuhkan satu sama lain. Penebangan hutan harus diimbangi dengan penanaman pohon kembali atau reboisasi untuk menjaga ekosistem lingkungan itu sendiri, agar lingkungan dapat menjaga manusia dari bahaya sinar UV.

    ReplyDelete
  12. Saya sendiri sebagai masyarakat Banten sangat merasakan dampak akibat kerusakan alam di wilayah ini. Hanya segelintir orang yang mau bergerak mengatasi kerusakan ini. Sungguh miris memang.

    ReplyDelete
  13. Saya sendiri sebagai masyarakat Banten sangat merasakan dampak akibat kerusakan alam di wilayah ini. Hanya segelintir orang yang mau bergerak mengatasi kerusakan ini. Sungguh miris memang.

    ReplyDelete
  14. untuk memenuhi kebutuhan akan kayu, seharusnya tidak perlu menebang hutan. Para pengusaha kayu seharusnya menyediakan lahan untuk penanaman pohon sendiri. Namun keegoisan dan ketamakan dari manusiannya sulit untuk dihindari. sampai akhirnya hutan yang seharusnya dilestarikan menjadi rusak.

    ReplyDelete
  15. sebagai warga banten saya siap untuk menjaga kelestarian alam banten. Karena apabila hutan rusak maka segala musibah pasti akan datang, mulai dari banjir, kurangnya oksigen, dll. jadi maka dari itu jagalah kelestarian lingkungan Banten dan Indonesia

    ReplyDelete
  16. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  17. @E19-Samsul @Tugas B05
    Kerusakan alam di daerah banten akibat dari perbuatan segelintir oknum membuat kerugian yang sangat besar baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Alangkah baiknya pemerintah daerah dan masyarakat bersama-sama mengembangkan lingkungan dengan mereboisasi pohon yang telah di tebang dan melindungi aset alam yang masih ada sehingga terhindar dari bencana yang tidak diinginkan.

    ReplyDelete
  18. @M22-DWI

    Menurut analisis saya mengenai kerusakan alam di banten tak lain hanyalah ulah manusia itu sendiri, kita tidak pernah memikirkan segala sesuatu secara menyeluruh dan dampak jangka panjang yang terjadi hal itu mengakibatkan rusaknya alam di sekitar tempat kita tinggal yang bersampak pada kita sendiri.. menurut saya pembangunan infrastruktur yang terkesan rakus dan pembukaan lahan (hutan) secara besar besaran itu menjadi faktor utamanya.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.