Oleh : Atep Afia Hidayat - Selain
radang saluran kencing dan radang ginjal, batu ginjal merupakan jenis penyakit
dan gangguan pada ginjal. Gejala utama penderita batu ginjal ialah rasa sakit
yang luar biasa di sekitar pinggang atau punggung, yang merembet ke bagian
perut, alat kelamin dan paha bagian dalam. Hal itu disebabkan batu menyumbat
saluran ginjal.
Sakit pinggang yang hebat dan disertai air seni yang
kadang-kadang mengandung darah, karena terjadinya pergesekan antara batu dengan
dinding saluran yang menimbulkan lecet. Selain
penyakit batu pada ginjal, dikenal pada penyakit batu pada saluran ureter dan
penyakit batu pada kandung kemih. Belakangan ini ada pergeseran, kalau semula
jumlah penderita batu kandung kemih lebih banyak, kini yang lebih dominan ialah
penderita batu ginjal dan batu ureter (batu saluran kemih bagian atas).
Hal itu
disebabkan oleh pergeseran pola konsumsi sebagian masyarakat, yang cenderung
mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat murni, protein hewani dan
sedikit makanan yang berserat. Pola komsumsi yang kurang bervariasi dapat
menyebabkan penimbunan sisa olahan makanan dan akan menambah beban kerja ginjal
yang sudah berat. Dalam 24 jam ginjal harus menyaring 180 liter darah, hasil
penyaringanya sekitar 1,5 liter merupakan air kencing, sisanya diserap kembali.
Faktor
batu merupakan penyebab gagal ginjal yang menempati urutan kedua setelah glomerulonefritis
(gangguan sistem kekebalan tubuh penderita yang dapat dicetuskan melalui
infeksi). Sedangkan penyebab gagal ginjal urutan ketiga ialah penyakit diabetes
(diabetic nefropati).
Kebiasaan
buruk seperti terlalu lama menahan buang air kecil dan jarang minum, dapat
mengakibatkan air seni menjadi pekat. Konsentrasi senyawa tertentu seperti
garam oksalat, zat kapur, garam urat, cystin, dan fosfat yang terlalu besar,
dapat melewati nilai ambang kelarutan senyawa tersebut, sehingga terbentuk
Kristal yang pada awalnya berukuran kecil, makin lama membentuk gumpalan batu
dan sangat berpoetnsi mengganggu fungsi ginjal dan saluran kemih.
Kurang
gerak dan olah raga serta penguapan air dari kulit yang terlalu banyak, juga
dapat mendorong pembentukan batu ginjal. Para pegawai kantor yang sering
terbuai dengan keasyikan duduk di depan komputer selama berjam-jam atau ibu-ibu
yang terpaku dengan siaran televisi, cukup rentang terhadap ancaman batu
ginjal.
Ada kecenderungan penyakit batu ginjal lebih banyak diderita oleh
kelompok masyarakat yang aktivitas fisiknya kurang. Namun pekerja pabrik yang
berada di ruang produksi yang panas, polisi lalulintas yang biasa bertugas di
tengah kota pada siang hari, dan petani yang bermandikan keringat karena terik
matahari, juga rawan terhadap batu ginjal, terutama karena sering terlambat
minum.
Menurut
seorang pakar ginjal dan hipertensi, persoalannya bukan berapa air putih yang
harus diminum, tapi lebih ada berapa banyak air kencing yang harus diproduksi.
Dalam sehari air kencing yang harus diproduksi sekitar 1,5 – 2 liter sehari,
jadi air putih yang dibutuhkan sekitar 2 – 25 liter sehari. Meminum air secara
cukup akan memelihara laju penyaringan (filtrasi) ginjal, sehingga
menghindarkan penumpukan Kristal yang berpotensi membentuk batu.
Batu
ginjal yang sudah membesar tidak dapat dikeluarkan secara alamiah melalui
saluran kemih, hal ini memerlukan penanganan khusus. Bidang urologi belakangan
ini mengalami perkembangan pesat, berbagai teknologi untuk menghalau batu
ginjal telah ditemukan. Mulai tahun 1980 diperkenalkan metode pengobatan batu
ginjal tanpa operasi, yaitu dengan Extrorporeal Shock Wave Lithotrypsy
(ESWL).
Cara kerjanya, batu ginjal diancurkan dari luar tubuh oleh gelombang
pendek, sehingga bisa keluar. Selanjutnya dikembangkan teknik ureteroscopy,
dengan kemampuan memantau ureter (saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung
kemih) sampai pyelum (pasu ginjal) dari dalam rongga. Dengan dilengkapi alat
pengantar getaran atau laser, batu ureter dapat dipecahkan tanpa operasi.
Berikutnya
teknik Percutanues Neplhrolithotrypsy (PCNL), dengan menggunakan
gelombang ultrasonik, pneumatik, elektrohidrolik, dan laser untuk memecah batu
ginjal dan mengambilnya melalu kanal yang di buat dari pyelum sampai ke kulit.
Menurut Prof.dr.Djoko Rahardjo, SpB SpU, dalam pengukuhannya sebagai guru besar
Fakultas Kedokteran UI, pertengahan Agustus 2001, teknik-teknik itu menandai
era pengobatan batu saluran kemih secara minimally invasif. Hal itu
mengurangi penderitaan pasien penyakit batu, dan bila penyakit batu timbul
kembali prosedur pengobatan dapat diulangi dengan tingkat kesuelitan lebih
rendah dari operasi.
Selain
dengan menggunakan teknologi kedokteran yang masih “mahal” bagi sebagian besar
masyarakat, terdapat obat-obatan yang dapat mencegah terbentuknya batu dan
meluruhkan batu ginjal. Ada yang berbahan baku senyawa kimia sintesis, tanaman
obat, atau perpaduan di antara keduanya.
Senyawa kimia yang menjadi bagian dari
komposisi obat misalnya natrium salisilat, heksamina, asam bensoat, sulfur dan
beberapa asam lemak esensial. Sedangkan tanaman yang menjadi bahan baku obat
batu ginjal yang telah dibuat melalui industri farmasi modern (fitofarmaka),
antara lain Sonchus arvensis folia, Orthosiphon stamineus folia, Strobilantus
crispus folia, Pillantus niruri, dan Imperata cilindrica rhizome.
Komposisi
obat batu ginjal tersebut ditulis berdasarkan nama latin tanaman atau nama
simplisia (menunjukkan bagian tanaman kering yang dijadikan bahan baku). Dasar
pengembangannya ialah metoda pengobatan tradisional yang sudah sejak lama
diterapkan masyarakat, kemudian dilakukan pengujian klinis.
Sejak tahun
1960-an, Prof.Dr.Sardjito dari UGM melakukan uji klinis terhadap khasiat Sonchus
arvensis folia (daun tempuyung atau jombang), yang ternayta dapat
menghilangkan perasaan sakit pada ureter dan meredakan sakit pinggang.
Prof.Dr.Mochamad
Sja’bani, dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar penyakit dalam Fakultas
Kedokteran UGM, April 2001 yang lalu, menyatakan bahwa hasil penelitiannya
mengungkapkan, pencegahan kambuhnya penyakit batu ginjal, terutama jenis
kalsium idiopatik, dapat dilakukan dengan mengkonsumsi perasan jeruk nipis (Citrus
aurantifolia fructus) dan keong sawah.
Hal ini merupakan pencegahan yang
paling mudah dan dapat dimasyarakatkan. Hal yang menarik, ternyata penggunaan
keong sawah untuk pengobatan ginjal sudah sejak lama menjadi “resep” seorang
ahli pengobatan tradisional di Bojong Koneng, Kec.Cibeunying Kidul, Kota
Bandung.
Beberapa
tanaman yang sudah sejak lama dikenal sebagai penghalau batu ginjal antara lain
daun tempuyang (Soncus arvensi folia), daun keji beling (Strobilantus
crispus folia), daun kumis kucing (Orthosiphon stamineus folia),
buah leunca (Solanum nigrum fructus), buah jagung (Zea mays fructus),
daun alpukat (Persea Americana folia), herba meniran (Pillantus
niruri herba), herba teki (Cyperus rotundus/Cyperi rhizome) dan akar
alang-alang (Imperata cilindrica /Imperata rhizome).
Tempuyung
atau jombang merupakan tanaman yang sebelumnya dianggap tumbuhan liar (gulma),
ternyata kandungannya meliputi kalium, alfa lactucerol, manitol, inositol,
silica, flavonoid dan taraksasterol. Daun tempuyung berkhasiat sebagai
antikalkulus (anti pengendapan) urinaria, karena kemampuannya menyebabkan
relaksasi otot polos (spasmolitik) dan tingginya kadar kalium dalam daun
tersebut.
Berdasarkan uji preklinis dan uji klinis, ekstrak daun tempuyung
dapat memecahkan batu ginjal dan batu saluran kemih, sehingga mempermudah
pengeluarannya dari dalam tubuh. Ramuan tradisional untuk menghancurkan batu
ginjal, tiga lembar daun tempuyung segar direbus dengan dua gelas air sampai
mendidih. Rebusan dibiarkan sampai tersisa setengahnya (sekitar satu gelas),
kemudian disaring untuk sekali minum. Dosisinya sehari tiga kali minum (3 x 1
gelas).
Batu
ginjal, batu ureter atau batu kandung kemih perlu diwaspadai, cermati
gejala-gejalanya dan hindari penyebabnya. Bagi yang kondisi fisiknya
menunjukkan gejala penyakit batu ginjal, makanan yang mengandung oksalat tinggi
seperti bayam, daun papaya, daun katuk, sawi, kedelai, udang, dan teri perlu
dibatasi.
Begitu juga makanan yang berpotensi menimbulkan kadar asam urat
tinggi seperi daging kambing, jeroan dan otak. Jenis makanan seperti jengkol
yang mengandung asam jengkolat berpotensi menimbulkan kejang di sekitar ginjal,
sehingga air kencing sulit dikeluarkan, juga perlu dihindari.
Lebih baik
mencegah daripada mengobati, jalan terbaik ialah sikap hidup yang sehat dan
pola makan yang seimbang. (Atep Afia)
batu ginjal tidak hanya menyerang orang lansia saja namun juga menyerang anak-anak dan usia remaja yang disebabkan asupan sodium yang tinggi seperti makanan junkfood dan kurangnya minum air putih.
ReplyDeletepenyakit batu ginjal (penyakit ganas) sangt berbahaya kerana dapt penyerang siapa pun.. itu penyebabnya karena kurangnya cairan pada tubuh sehingga tubuh dehidrasi dan terdapat gejala batu ginjal..
ReplyDeleteastagfirullah..jangan sampe ya pak..hehehehe..
ya dengan banyaknya penumuan-penemuan obat herbal yang tertera diartikel ini dapat memberi wawasan dan pengetauan untuk mngobatipenyakit batu ginjal tersebut..
artikel ini sangat bermanfaat bagi penderita bahkan mencegah dini hari..
lebih baik mencegah dari pada mengobati ya pak....
terima kasih..
Saya setuju, penyakit batu ginjal terjadi karena kurang bergerak dan kurang minum. Oleh karena itu sebagai tindak pencegahan, saya (yang bekerja duduk di kantor) menyiapkan minum selalu di meja, agar tidak kekurangan minum. dan dapat selalu minum.
ReplyDeletemungkin karena malas atau beranggapan bahwa bekerja tanpa keluar keringat tidak memerlukan cairan,,
ReplyDeleteternyata semua itu salah,,
kita manusia disarankan untuk mengkonsumsi air putih minimal 8 gels /hari,,,
dan efek jika kita kurang mengkonsumsi air sudah dijelaskan diatas,apalagi untuk para pekerja yang bekerja dengan menggunakan tenaga exstra atau yang sering keluar keringat,sanagat dianjurkan untuk mengkonsumsi air putih agar cairan yang terbuang dapat terganti supaya tidak terjadi peyakit seperti yang dijelaskan diatas dan dehidrasi,,,,,,
Cara pencegahan dan pengobatan secara alami dari artikel ini menambah pengetahuan saya tentang penanganan batu ginjal. Sangat bermanfaat
ReplyDeletesaya setuju dengan artikel bapak, di daerah saya pun banyak masyarakat yang menggunakan tanaman herbal sebagai obat batu ginjal, mereka ke dokter hanya untuk kontrol dan cek kesehatan tetapi untuk pengobatan mereka lebih menyukai yang alamai karena lebih aman dan sehat tentunya.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete@A26-sinta, tugas TA05
ReplyDeletejaman sekarang banyak anak muda yang kebanyakan main komputer dan banyak yang bekerja tanpa bergerak tanpa memerlukan minum air putih. sedangkan kita tahu kalau tidak minum air putih akan memicu timbulnya penyakit batu ginjal. dengan adanya artikel ini menyadarkan anak muda jaman sekarang betapa pentingnya minum air putih dan banyak bergerak untuk menghindari terkena penyakit batu ginjal.
HADI MAULANA
ReplyDelete@C02-HADI, TugasTC05
Saya setuju dengan artikel Bapak, hanya saja saya ingin sedikit menambahkan tentang pencegahan batu ginjal yang sederhana.
Cara mencegah batu ginjal sebenarnya cukup sederhana. Kita hanya perlu minum cukup air putih tiap hari dan membatasi konsumsi makanan, minuman, atau suplemen yang mengandung zat-zat yang berpotensi menyebabkan terbentuknya batu ginjal, seperti zat oksalat, suplemen kalsium, dan protein hewani.
Selain dengan minum cukup air dan membatasi asupan zat-zat tertentu, pencegahan batu ginjal juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Biasanya langkah ini dianjurkan untuk mencegah kambuh bagi mereka yang sebelumnya pernah menderita batu ginjal.
Pazrin Salsabila @E01-Pazrin
ReplyDeletePola hidup sehatlah yang harus kita jaga agar terhindar dari segala penyakit, batu ginjal memang bisa menyerang siapa saja, dengan artikel diatas saya rasa telah memberikan ispirasi agar kita bisa menjaga hidup dengan cara yang sehat pula.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteIwan Saputro @E33-Iwan,Tugas@B05
ReplyDeleteDari artikel tersebut dapat saya ambil informasi bahwa penyakit batu ginjal dapat diobati dengan beberapa tanaman herbal seperti daun jombang,selain itu pencegahan penyakit batu ginjal dapat dilakukan dengan cara menjaga pola makan kita.