Oleh : Atep Afia Hidayat - Pesatnya pertumbuhan ekonomi dengan industri
sebagai tulang punggung, selalu menyisakan dampak lingkungan yang makin parah.
Kenapa bisa terjadi ? Bukankah dalam pengembangan kawasan industri selalu
disertai studi kelayakan (feasibility study) yang meliputi Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (Amdal). Lantas sejauh mana validitas Amdal tersebut. Sudah
benar-benar direalisasikan atau baru sekedar pelengkap persyaratan yang fiktif.
Bagaimanapun langkah industrialisasi merupakan
“jurus” paling ampuh untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini
intensif ekonomi dan dampak eksternal sektor industri lebih besar disbanding
sector pertanian. Selain itu, tingkat produktivitas dan efisiensi sektor
industri lebih tinggi, serta menyerap tenaga kerja jauh lebih banyak.
Dalam setipa proses produksi selalu dihasilkan
produk sisa atau limbah, hal itu berlaku untuk semua jenis industri. Dengan
demikian dituntut pengelolaan limbah yang terencana dan modern. Limbah industri
tidak bisa ditangani ala kadarnya atau dibuang begitu saja. Jika berbuat
demikian, maka sang industriawan terkesan tidak bertanggung jawab, bahkan bisa
diseret ke meja hijau.
Limbah industri berwujud gas, cair atau padat
seringkali membahayakan kesehatan dan keselamatan masyarakat di sekitarnya. Di
sebuah kawasan industri tekstil, limbah yang berwarna-warni dengan bau tak
sedap, dengan leluasa memasuki saluran air atau sungai. Padahal sungai tersebut
memiliki beragam fungsi, mulai dari pengairan tanaman pangan, perikanan, atau
keperluan sehari-hari.
Jika kondisi perairan makin tercemar, maka
masyarakat sekitar menjadi enggan untuk mendayagunakannya. Lebih jauh lagi
perairan bisa menjadi sumber penyakit yang membahayakan, bisa menimbulkan
gatal-gatal, diare dan sebagainya. Jika limbah industry memasuki area
pesawahan, maka tanaman padi akan terkontaminasi beragam komponen limbah,
seperti logam berat. Tak jarang hasil panen bisa mengandung residu limbah
industri.
Selain merusak perairan, buangan industri juga
berpotensi mencemari atmosfer sekitar. Udara di sekitar kota-kota industri
seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Cimahi, Surabaya, Gresik dan
Sidoarjo, sudah terkontaminasi beragam polutan industri. Beberapa senyawa kimia
buangan industri berpotensi menimbulkan gangguan pernafasan dan kerusakan
kulit. Kalau asap terus dilepas tanpa kendali, tidak berlebihan jika suatu saat
kota-kota tersebut akan diselimuti asbut (asap kabut). Bencana asbut pernah
menimpa Tokyo dan beberapa kota lain. Suasana udara kota tak ubahnya seperti
sebuah kota yang terkena semburan material letusan gunung berapi, sebagaimana
terjadi di Jogjakarta, Magelang dan sekitarnya beberapa bulan yang lalu.
Industrialisasi merupakan bagian dari
pembangunan. Di manapun aktivitas membangun selalu menimbulkan risiko
lingkungan. Dalam hal ini Prof Otto Soemarwoto (pakar lingkungan dari Unpad)
berpendapat, bahwa masalahnya bukan membangun atau tidak membangun. Melainkan
bagaimana membangun agar sekaligus mutu lingkungan dan mutu hidup dapat terus
ditingkatkan.
Pendapat yang idealis memang, faktanya sangat
sulit untuk menjadikan industri dan lingkungan seiring dan sejalan. Dalam
kondisi yang ideal, sector industri tidak hanya mengeksploitir lingkungan,
tetapi turut merawat dan melestarikannya. Di sisi lainnya daya dukung
lingkungan terhadap industry makin optimal. Alhasil keduanya selalu dalam
posisi yang berimbang, sehingga kesan dikotomis dan dilematis bisa diredam
sedemikian rupa.
Memang agak terkesan klise atau bombastis.
Namun jika tidak begitu maka misi pembangunan yang sesungguhnya tidak akan
pernah tercapai. Apalah artinya pendapatan masyarakat cukup tinggi jika hidup
bergelimpangan dalam sampah, limbah dan polutan. Tak ada pilihan lain, industri
harus berwawasan lingkungan. (Atep Afia).
Sangat setuju dengan pernyataan dari seorang pakar lingkungan Unpad tersebut.Masalahnya yaitu bukan tentang bangun membangun industri atau tidak,melainkan ada pertanyaan besar yaitu apakah pembangunan sektor industri itu dapat sekaligus meningkatkan mutu lingkungan dan mutu kehidupan masyarakat sekitarnya.
ReplyDeletePesatnya perkembangan industri dewasa ini, harus tetap memperhatikan kondisi lingkungannya, sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dan pelaksanaan AMDAL
ReplyDeletesaya setuju dengan pendapat profesor dari UNPAD bahwa jika ingin membangun sebuah pabrik industri dan mengeksploitir lingkungan maka dilakukan juga perawatannya. namun pertanyaannya apakah ini bisa dilakukan? mengingat walaupun seorang industri mempunyai landasan dalam menganalisa lingkungan dia pasti akan berpikir 2 kali untuk melakukannya. disamping memang kesadaran akan lingkungan itu penting kurang, juga tidak akan mau mengeluarkan biaya yang tidak sedikit itu untuk perawatannya. Namun hal ini memang harus dilakukan pemerintah agar membuat sebuah uu baru bahwa jika ingin membangun dan sudah membangun pabrik industri itu wajib menjaga dan merawat kembali lingkungannya jika tidak maka akan kena sanksi dan bahwa ditutup pabriknya. pemerintah seharusnya tegas jika ingin lingkungan bersih. namun ttp saja pemerintah sendiri ini msh "sengaja" membutakan diri akan hal ini krn sektor indusri ini adalah jurus amuh untuk menaikan sektor pertumbuhan ekonomi khususnya buat negara, jadi secara tdk langsung pemerintah malah mendukungnya. hal ini yang sangat ironis jika terus2an dibiarkan.
ReplyDeleteIndustri memang tidak dapat dipungkiri namun setiap perindustrian yang dilakukan dan berlangsung sudah saatnya untuk melakukan suatu inovasi baru untuk mengurangi atau meminimalisir polusi dan limbah yang dapat menimbulkan berbagi pencemaran baik pencemaran air, udara, dan tanah serta dapat menimbulkan berbagai penyakit.
ReplyDeleteSehingga akan menghasilkan industri yang selaras dengan lingkungan, yaitu industri yang tidak menimbulkan berbagai pencemaran dan berbagai penyakit akibat dari limbah dan polusi yang dihasilkan.
Memang faktanya sangat sulit untuk menjadikan industri dan lingkungan seiring dan sejalan. Namun dengan berjalan nya waktu dan peningkatan pembangunan perindustrian sudah saat nya kita dapat menyeleraskan industri dan lingkungan ini. karena untuk jangka panjang sebenarnya apabila yang kita prioritaskan hanyalah mutu pembangunan nya saja tanpa melirik mutu lingkungan nya perindustrian itu pun tidak akan berjalan dengan lancar karena pengaruh dari lingkungan. maka sebaiknya sebelum kita membangun sebuah perindustrian kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah perindustrian yang akan kita bangun itu menimbulkan pencemaran seperti limbah atau polusi yang dihasilkan dari perindustrian tersebut
ReplyDeleteTidak dapat di pungkari lagi memang industri dengan lingkungan saling berkaitan.Akan tetapi saat ini industri dan lingkungan terus berjalan dengan seiring waktu kurang selaras.seharusnya dengan seiring waktu yang berjalan peningkatan pembangunan indsutri harus lah selaras. ketika kita ingin membangun perindustrian kita harus memikirkan dampak yang terjadi dan melakukan penanggulangannya.Agar meminimalisir kan limbah dan polusi yang akan menyebabkan kerusakan lingkungan. dengan seperti itu akan menghasilkan perindustrian yang selaras dengan lingkungan.
ReplyDeleteIndustri harus diselaraskan dengan lingkungan, saya sangat setuju itu. Tetapi faktanya, pada zaman sekarang banyak perindustrian yang banyak mencemari lingkungan, seperti pembuangan limbah di aliran sungai, polusi asap pabrik, serta bahkan bisa mengakibatkan penyakit-penyakit pernapasan. Menurut saya, dengan seiringnya waktu "mungkin" itu bisa terminimalisirkan, tergantung dengan perindustriannya itu sendiri. Karena bagaimanapun perindustrian itu harus berwawasan lingkungan yang dimana dalam pengelolaannya nanti tidak akan mencemari lingkungan atau bahkan merusaknya.
ReplyDeleteSebuah perindustrian harus sejalan atau diselaraskan dengan lingkungan, industri yang baik adalah industri yang dibangun tanpa mengganggu ekosistem lingkungan, sekarang banyak industri yang dibangun tanpa memperdulikan lingkungan, akibatnya ekosustem alam menjadi terganggu. Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya ilmu teknologi, industri dan lingkungan akan berjalan dengan seksama, dimulai dari industri yang hrus bisa mengatur seluruh ekosistem alam jangan sampai rusak.
ReplyDeleteSetiap kegiatan industri harus berupaya untuk secara konsisten melaksanakan setiap kewajibannya dalam pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana dipersyaratkan dalam setiap izin yang dimilikinya, maupun persyaratan lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apa lagi di indonesia banyak sekali industri-industri kecil Usaha Kelas Menengah (UKM) yang dalam prosesnya kurang memperhatikan kondisi lingkungan di sekitar maka dari itu perlunya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk menjaga kesetabilan industri dengan kondisi lingkungan.
ReplyDeleteKegiatan industri selalu berkaitan dengan lingkungan. Industri sangat diperlukan untuk meningkatkan ekonomi tetapi kita pun harus ingat betapa pentingnya lingkungan bagi kehidupan makhluk hidup. Untuk mengatasi permasalahan ini perlu diadakan pengawasan yang ketat terhadap Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
ReplyDeleteSaya sangat setuju dengan pernyataan diatas, memang dalam setiap proses produksi akan menghasilkan limbah yang dapat berdampak buruk untuk lingkungan, maka dari itu kita harus mencari solusi agar kejadian ini tidak terus-menerus terjadi. Misalnya, sebelum sebuah pabrik melakukan proses produksi, mereka harus memperhitungkan terlebih dahulu seberapa banyak limbah merugikan yang akan dihasilkan, jika lebih banyak hal negatif yang dihasilkan dari proses produksi itu, sebaiknya proses produksi itu dihentikan saja.
ReplyDeleteMemang faktanya sangat sulit untuk menjadikan industri dan lingkungan seiring dan sejalan. tema ini memang baik untuk kita pelajari tapi bagi mereka yang sudah terjun langsung atau sudah memliki usaha ini adalah sebuah tema yang menggelitik , mengapa ?? karena memang tidak di pungkiri lagi bahwa di era modern hyang sudah bisa di katakan menggila ini alam hanya sebuah nama . tapi uang seakan menjadi tuan . memang tidak semuanya
ReplyDeleteindustrialisasi adalah untuk mempercepat pembangunan ekonomi, dijaman saat ini banyak sekali industri industri yg berkembang dan menjadi roda pembangunan ekonomi akan tetapi apalah arti dari ekonomi yg berkembang dengan tidak diseleraskan kepada lingkungan industri, seperti limbah hasil industri yg di alirkan ke sungan atau laut mengakibatkan pencemaran lingkungan
ReplyDeleteIndustri dan Lingkungan memang berkaitan satu dengan yang lainnya dan tidak dapat dipisahkan. Dan faktanya memang sulit menyatukan dengan selaras antara industri dan lingkungan. Banyak sekali industri yang mencemarkan lingkungan hanya untuk kepentingannya. Seharusnya Mereka sadar akan hal itu.
ReplyDeleteSaya sangat setuju karena sebagian besar untuk memajukan ekonomi untuk lebih maju kita harus memajukan industri yang ada dan kita harus menciptakanperindustrian yang baru dan maju yg lebih pesat di perekonomian
ReplyDeleteIndustri dan lingkungan mungkin merupakan satu keseimbangan yang tidak seimbang. Jadi gini, kita membangun sebuah industri tapi tidak mempedulikan sedangkan kita mempunyai suatu lingkungan yang baik tapi ditempat tersebut tidak ada industri apapun. Maka dari itu seharusnya jika ada industri maka mutu lingkungan tersebut harus dijaga pula kelestariannya agar tercipta suatu keseimbangan yang baik dan tidak timpang.
ReplyDeletePeraturan tertulis memang sudah ada namun dalam prakteknya dilapngan banyak industri yang dengan sengaja membuang limbah industrinya sembarangan. Dari pelaku industri sendiri dengan dalih menghemat pengeluaran, serta proses yang rumit dan makan biaya besar maka dengan merasa tidak bersalah mereka membuang limbah dengan cara yang tidak benar.Memang saya akui untuk mengolah limbah agar aman dibuang butuh tenaga dan biaya yang tidak sedikit, tapi hal itu bukan merupakan pembenaran atas tindakan yang mereka lakukan. Untuk itu perlu tindakan tegas kepada pelaku industri yang melanggar aturan tersebut selain itu juga perlu ditanamkan pada setiap pelaku industri tentang pentingnya menjaga lingkungan dan ekosistem disekitar tempat industri mereka.
ReplyDeleteSaya setuju dengan pendapat Prof Otto Soemarwoto (pakar lingkungan dari Unpad) ''bahwa masalahnya bukan membangun atau tidak membangun. Melainkan bagaimana membangun agar sekaligus mutu lingkungan dan mutu hidup dapat terus ditingkatkan''.jadi, jika membangun sebuah industri jangan hanya memikirkan mutu hasil industrinya saja, tetapi juga harus memikirkan bagaimana agar limbah yang di hasilakan dari industri tersebut tidak membahayakan lingkungan.Disini pemerintah juga harus memperketat pengawasan agar tidak terjadi pembuangan limbah industri berbahaya sembarangan.
ReplyDeletenegara boleh maju denagan sektor pegindustriannya, tetapi lingkunagan juga harus tetap terjaga kebersihan dan keindahannya.
Saya sangat setuju dengan artikel ini.memang bagus perindustrian sekarang semakin berkembang,dan bertambahnya lahan-lahan industri otomatis memperluas lapangan pekerjaan bagi mereka yang membutuhkan,tapi di balik itu semua ada dampak negatifnya.limbah yang semakin melimpah,udara yang semakin tercemar,dan masih banyak hal yang lainnya.apabila itu semua susah untuk di hilangkan,minimalnya kita bisa sama-sama berupaya meminimalisir itu semua.
ReplyDeleteFakta yang terjadi pada perizinan usaha, khususnya amdal dimana perizinan usaha tersebut dibuat ketika suatu tempat usaha baru akan berdiri. Pada saat itu volume proses produksi masih sedikit, sehingga kajian amdal dalam industri tersebut masih dapat dikendalikan.
ReplyDeleteLalu setelah perizinan usaha selesai dilakukan produksi dalam volume yang besar sehingga saat berjalannya proses produksi tersebut menghasilkan dampak negativ bagi lingkungan seperti asap, bau yang menyengat, limbah cair yang tidak terkendali dll.
Prof Otto Soemarwoto berpendapat bahwa ''masalahnya bukan membangun atau tidak membangun. Melainkan bagaimana membangun agar sekaligus mutu lingkungan dan mutu hidup dapat terus ditingkatkan.''
Namun para pengusaha yang dipegang adalah prinsip ekonomi '' dengan modal sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.''
Sehingga mereka hanya membangun namun tidak meningkatkan mutu lingkungan.
walaupun usaha dunia untuk menjaga kelestarian lingkungan terhadap dunia industri sudah besar ,dan teknologi sudah pula canggih , tapi mengapa masih ada pencemaran lingkungan karena limbah industri. karena bahan kimia tidak bisa dinetralkan 100%menjadi bahan organik yang diterima lingkungan ,
ReplyDeleteSaya setuju dengan pendapat Budiono.. Para pelaku industri di Jabar masih sedikit yang memiliki konsep pengelolaan limbah yang jelas. Bahkan, mereka seperti kucing-kucingan dengan para penegak hukum. Tidak sedikit pelaku industri yang masih membuang limbah ke sungai-sungai dengan cara sembunyi-sembunyi. Inilah yang harus ditata dengan rapi
ReplyDeleteMeski undang undang telah mengeluarkan peraturan peraturan,tetapi pelaksaannya belum terlaksana dengan maksimal
ReplyDeletepesatnya industri tidak selaras dengan kehidupan lingkungan , semestinya dalam menciptakan sebuah industri sudah bisa memikirkan dampak atau limbah dan bagaimana menanggulanginya .
ReplyDeletememang sudah seperti kumbang dan bunga,,,,,industri dan pencemaran itu tidak dapat dipisahkan lagi,,,,harus ada management khusus itu menangani limbah industri,,,agar dapat meminimalkan pencemaran
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteseharusnya ada mekanisme yang terstruktural, dan perancangan implementasi agar setidaknya tidak menimbulkan kerugian atau dampak yang besar bagi lingkungan atau penduduk sekitar
ReplyDeletePada saat ini industri dan lingkungan memang kurang selaras.seharusnya dengan seiring waktu yang berjalan peningkatan pembangunan indsutri harus lah selaras. ketika kita ingin membangun perindustrian kita harus memikirkan dampak yang terjadi pada lingkungan dan cara upenanggulangannya.Agar meminimalisir kan limbah dan polusi yang akan menyebabkan kerusakan lingkungan. dengan seperti itu akan menghasilkan perindustrian yang selaras dengan lingkungan.
ReplyDeletePerkembangan idustri yang semakin menikat maka perlu adanya pengelolaan limbah agar pecemaran lingkungan dapat di minimalisir
ReplyDeleteIndustir di indonesia semakin meningkat maka dalam setiap perkembangan nya perlu dikontrol dalam seluruh aspek.
ReplyDeletesperti pencemaran nya
dari tahun ketahun jumlah industri memang sangat meningkat juga semakin banyak limbah yg mengotori lingkungan..cara menanggulangi yaitu perlunya diminimalisir limbah agar mencemar lingkungan berkurang
ReplyDeleteIndustri di indonesia semakin hari semakin banyak, semakin banyak produk semakin banyak limbah yang dihasilkan. limbah yang dihasilkan. semakin hari pertumbuhan manusia juga semakin bertambah dimana perlu adanya lowongan pekerjaan lebih. Industri memang penghasil polusi terbesar namun sebagai manusia, harus bisa menangani atau solusi dari dampak yang diberikan oleh industri tersebut.
ReplyDeleteIndustri di indonesia semakin hari semakin banyak, semakin banyak produk semakin banyak limbah yang dihasilkan. limbah yang dihasilkan
ReplyDeleteProf Otto Soemarwoto berpendapat bahwa ''masalahnya bukan membangun atau tidak membangun. Melainkan bagaimana membangun agar sekaligus mutu lingkungan dan mutu hidup dapat terus ditingkatkan.''
Untuk itu perlu tindakan tegas kepada pelaku industri yang melanggar aturan tersebut selain itu juga perlu ditanamkan pada setiap pelaku industri tentang pentingnya menjaga lingkungan
Dalam setiap proses produksi selalu dihasilkan produk sisa atau limbah, hal itu berlaku untuk semua jenis industri. Dengan demikian dituntut pengelolaan limbah yang terencana dan modern. Limbah industri tidak bisa ditangani ala kadarnya atau dibuang begitu saja. Jika berbuat demikian, maka sang industriawan terkesan tidak bertanggung jawab, bahkan bisa diseret ke meja hijau. Limbah industri berwujud gas, cair atau padat seringkali membahayakan kesehatan dan keselamatan masyarakat di sekitarnya. Dalam kondisi yang ideal, sector industri tidak hanya mengeksploitir lingkungan, tetapi turut merawat dan melestarikannya. Di sisi lainnya daya dukung lingkungan terhadap industry makin optimal. Alhasil keduanya selalu dalam posisi yang berimbang, sehingga kesan dikotomis dan dilematis bisa diredam sedemikian rupa.
ReplyDeletePencemaran lingkungan oleh industri hharus mrndapatkan sorotan dari pemerintah, karena dampaknya yangvsangat berbahaya bagi kehidupan disekitar, kita sebagai warga pun seharusnya lebih peka dengan tindakan tindakan industri yang seenakanya membuang limbah ke lingkungan sekitar,dengan melaporkannya ke dinas perindustrian agar bsa ditindak dan tidak lagi membuang limbah seenakanya. Dan diharapkan peran dinas perindustrian haruslah tegas dalam menindak industri industri yang nakal tersebut.
ReplyDeletePembangunan yang membawa perubahan pesat ini, tentu saja juga menimbulkan perubahan pada lingkungan. Perubahan pada lingkungan telah melahirkan dampak negatif.sehingga kita butuh yang namanya hukum yang mengawasi tentang lingkungan. dalam hal ini hukum lingkungan mempunyai kewenangan untuk mengatur semua pelaksanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan sehungga berfungsi untuk mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan agar lingkungan dan sumberdaya alam tidak terganggu kesinambungan dan daya dukungnya. Di samping itu hukum lingkungan berfungsi sebagai sarana penindakan hukum bagi perbuatan-perbuatan yang merusak atau mencemari lingkungan hidup dan sumber daya alam. Selain itu, eksistensi hukum harus dipandang dari dua dimensi. Di satu pihak hukum harus dilihat sebagai suatu bidang atau lapangan yang memerlukan pembangunan dan pembinaan, di sini hukum berfungsi sebagai objek pembangunan. Di pihak lain, dimensi hukum sebagai sarana penunjang terlanjutkannya pembangunan. Hukum harus mampu berperan sebagai sarana pengaman pelaksanaan pembangunan beserta hasil-hasilnya. Tegasnya, hukum lingkungan harus mampu berperan sebagai sarana pengaman bagi terlanjutkannya pembangunan yang berwawasan lingkungan.
ReplyDeletePembangunan berwawasan lingkungan sudah sepatutnya dipikirkan lebih lanjut oleh bangsa ini. Salah satu kunci pembangunan berwawasan lingkungan adalah yang sering kita dengar meski belum jauh kita pahami, yaitu AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). AMDAL mengajak manusia untuk memperhitungkan resiko dari aktifitasnya terhadap lingkungan. Penyusunan AMDAL didasarkan pada pemahaman bagaimana alam ini tersusun, berhubungan dan berfungsi.
Industri dan lingkungan mungkin merupakan satu keseimbangan yang tidak seimbang. Jadi gini, kita membangun sebuah industri tapi tidak mempedulikan sedangkan kita mempunyai suatu lingkungan yang baik tapi ditempat tersebut tidak ada industri apapun. Maka dari itu seharusnya jika ada industri maka mutu lingkungan tersebut harus dijaga pula kelestariannya
ReplyDeleteAntara ekonomi dan lingkungan, kita sejauh ini memang memerlukan industri sebagai pembangun ekonomi bangsa, tidak dipungkiri saat ini indusrti sangatlah pesat dan berdampak sangat luar biasa bagi perekonomian, namun disisi lain akibat perkembangan industri yang pesat ini pula lingkungan kita menjadi kurang baik, sulit memang memilih antara pertumbuhan ekonomi atau menjaga lingkungan, dua-duanya sangatlah penting maka dari itu kita musti ambil jalan tengahnya dengan membuat resiko sekecil mungkin dari apa yang kita ambil nantinya,konsep tekhnogi hijaulah yang mungkin saat ini sangat mewakilinya.
ReplyDeleteakan sangan sulit jika industri dan lingkungan akan sejalan, karena industri pasti menghasilkan limbah
ReplyDeleteIndustri selaras dengan lingkungan merupakan peran yang sangat bagus namun pada kenyataannya belum banyak pelaku industri yang menerapkan hal tersebut. Hanya industri yang berkembang pesat dan industri yang peduli dan mengikuti program penghijauan lingkungan sekitar. Peran masyarakat maupun pelaku industri sangat diperlukan dalam menajaga keselarasan lingkungan maupun industri
ReplyDeletesemoga industri-industri tersebut sadar akan bahaya dari limbah yang mereka keluarkan dan mnananginya dengan baik dan benar agar tidak merugikan masyarakat disekitar lingkungan industri tersebut
ReplyDelete@C25-DINI, TUGAS TC-05
ReplyDeleteDalam hal ini saya setuju bahwa setiap industri selain menghasilkan produk utama juga menghasilkan produk sampingan berupa limbah, dan limbah ini menjadi sumber utama masalah lingkungan bagi industri-industri, industri boleh saja mengejar target produksi mereka untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya tetapi ingat bahwa limbah yang mereka lepaskan ke lingkungan juga akan semakin banyak. Disinilah dituntut tugas seorang yang berwenang dalam perusahaan tersebut untuk mengontrol, mengawasi serta menangani limbah tersebut, misal tanggung jawab WWTP ada pada Departemen Utility, dan departemen lainnya seperti K3 yang turut dalam mengontrol limbah ini. Selain pengawasan limbah, pengelolaan limbah menjadi sesuatu yang dapat di daur ulang kembali menjadi keuntungan tersendiri bagi suatu industri dan tentunya dapat mereduce jumlah limbah yang terlepas ke lingkungan. Untuk memperketat proses penangan limbah ini selain dilakukan oleh pihak internal dilakukan juga oleh pihak eksternal.