Oleh : Atep Afia Hidayat - Setelah
peresmian dan beroperasinya Jembatan Nasional Suramadu (JNS), yang
menghubungkan Surabaya (Pulau Jawa) dengan Bangkalan (Pulau Madura) sepanjang 5,
438 km, kini Bangsa Indonesia dihadapkan pada hajat besar untuk membangun
jembatan berikutnya, yaitu Jembatan Selat Sunda (JSS), yang akan menghungungkan
Pulau Jawa (Banten) dengan Pulau Sumatera (Lampung). Kalau sudah terwujud, JSS
akan menjadi salah satu jembatan terpanjang di dunia.
Sebenarnya JSS merupakan mimpi Bangsa Indonesia sejak tahun
1960. Saat itu Prof. Ir. R.M. Sedyatmo (1909 – 1984), salah seorang guru besar Institut Teknologi
Bandung (ITB), yang lebih dikenal dengan karyanya berupa konstruksi cakar ayam,
menyampaikan konsep Tri Nusa Bimasakti. Sedyatmo memiliki obsesi
untuk menghubungkan Pulau Sumatera, Jawa dan
Bali. Kemudian tahun 1965, gagasan Sedyatmo ditindaklanjuti Presiden Soekarno,
dengan menugaskan ITB, supaya melakukan uji coba desain penghubung berupa
terowongan.
Dalam perkembangannya hasil uji coba Prof. Dr. Ir. Wiratman
Wangsadinata dan Dr.Ir. Jodi Firmansyah tahun 1990-an, menunjukkan bahwa
penghubung dengan menggunakan
jembatan lebih layak jika dibandingkan
dengan terowongan di bawah dasar laut.
Sekitar tahun 1997, Presiden Soeharto pernah menugaskan
Menristek, Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau
dikenal sebagai BJ Habibie, untuk
mengerjakan proyek yang diberi nama Tri Nusa Bimasakti.
Sepuluh tahun kemudian, tepatnya tahun 2007 baru dilakukan soft launching JSS, sedangkan pra-studi kelayakan JSS sudah
dimulai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan
Lampung tahun 2009, melibatkan 10
provinsi di Sumatera.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampaknya makin
serius untuk segera memulai pembangunan JSS, hal itu dibuktikan dengan akan
segera dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) pembangunan JSS. Bahkan SBY memberikan menjamin, pembangunan JSS akan dilakukan
sebelum 2014.
JSS akan dikembangkan dengan panjang 31 km (bandingkan
dengan JNS yang hanya 5,438 km), lebar 60 m2,
meliputi dua kali tiga jalur
lalu lintas raya, dua kali satu jalur darurat, lintasan ganda rek kereta, serta
saluran pipa gas, pipa minyakl kabel fiber optic, kabel listrik, dan
sebagainya. Kalau sudah selesai pembangunannya JSS akan membentang di perairan
Selat Sunda, namun masih kalah panjang oleh Jiaozhou Bay yang memiliki panjang
42 kilometer dan ditopang dengan lebih dari 5.000 pilar. Jiaozhou Bay merupakan
jembatan terpanjang di dunia, yang dibuka untuk umum 30 Juni 2011,
menghubungkan kota pelabuhan Qingdao (di kawasan timur China) dengan pulau
Huangdao. Biaya pembangunannya menghabiskan 10 miliar yuan atau sekira Rp13,2
triliun.
Berdasarkan masterplan yang diterapkan oleh Badan Pengkajian
dan Penerepan Teknologi (BPPT), JSS akan
melintasi Pulau Jawa - Pulau Ular sepanjang 3 kilometer merupakan jalan layang
(viaduct); Pulau Ular - Pulau
Sangiang sepanjang 8 kilometer akan merupakan jembatan gantung (suspension bridge); Pulau Sangiang
sepanjang 5 kilometer merupakan jalan raya darat dan rel kereta api; Pulau
Sangiang - Pulau Panjurit sepanjang 8 kilometer akan merupakan jembatan gantung
(suspension bridge); Pulau Panjurit sepanjang 7,6 kilometer merupakan jalan
raya darat dan rel kereta api; serta Pulau Panjurit - Pulau Sumatera sepanjang
3 kilometer merupakan jalan layang (viaduct).
Keberadaan JSS akan meringankan beban Pelabuhan Bakauheni (Lampung) dan Merak (Banten), yang kondisinya saat
ini sudah terlalu padat.
Diperkirakan rata-rata sekitar 3.500
kendaraan, 35.000 orang, dan 20 juta ton batu bara melewati kedua pelabuhan tersebut
dalam setiap harinya. Selain itu jika terjadi gangguan di laut seperti cuaca
ekstrim, maka puluhan kapal roro tidak bisa beroperasi dengan maksimal. Sebagai
aktibatnya terjadi antrean kendaraan yang bisa mencapai 10 kilometer, bahkan
lebih.
Belakangan ini sering diberitakan adanya ribuan truk dan
beragam jenis kendaraan yang akan
menyeberang ke Pelabuhan Bakahueni (Lampung), mengalami antrian panjang di
kawasan Pelabuhan Merak (Banten). Kondisi Antrian tidak hanya terjadi di dalam
kawasan pelabuhan, bahkan memanjang sampai
masuk dalam ruas tol Merak Banten, bahkan pernah mendekati pintu keluar
tol Cilegon Barat.
Keberadaan JSS akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi
pertumbuhan perekonomian Banten, Lampung dan provinsi di sekitarnya. JSS akan
menjadi salah satu kebanggan Bangsa Indonesia karena dalam proses pembangunannya
memerlukan keuletan yang luar biasa yang disertai teknologi tingkat tinggi dan
biaya yang sebelumnya diperkirakan mencapai Rp 100 trilyun rupiah. Angka tersebut berubah menjadi Rp 170 triliun, kemudian saat
ini nilai megaproyek tersebut menjadi Rp
215,375 triliun (US$25 miliar). Investasi untuk biaya studi kelayakan dan
desain dasar saja memakan biaya US $ 150 juta (Rp 1,29 triliun). Berdasarkan
data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), angka itu masih
bersifat estimasi awal berdasar kuantitas (volume) pekerjaan dan harga satuan pekerjaan.
Pembangunan JSS akan dilakukan oleh konsorsium yang di
pimpin oleh PT Bangungraha Sejahtera Mulia (BSM) (www.jembatanselatsunda.com).
Sulit dibayangkan jika dalam sepuluh tahun kedepan JSS belum
dapat diselesaikan, maka akan terjadi gangguan perekonomian yang kronis secara
nasional. Bagaimanapun, lintas Jawa – Sumatera merupakan salah satu urat nadi
perekonomian nasional. (Atep Afia)
Lihat Juga :
Raka Ardi Pratama
ReplyDelete@C28-RAKA
Artikel yang sangat bermanfaat, dapat menambah wawasan dan informasi kepada masyarakat tentang rencana pemerintah tentang pembangunan Jembatan Selat Sunda. Jembatan ini dapat menjadi alternatif jalur penghubung antara pulau Jawa dan Sumatera yang dapat menjadi awal kebangkitan ekonomi masyarakat sekitar selat sunda. hanya saja untuk video tidak dapat diputar tolong diperbaiki.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete@B25-DIKY ARDIWINATA
ReplyDeleteArtikel yang sangat bermanfaat,karena Keberadaan JSS akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi pertumbuhan perekonomian Banten, Lampung dan provinsi di sekitarnya. JSS akan menjadi salah satu kebanggan Bangsa Indonesia karena dalam proses pembangunannya memerlukan keuletan yang luar biasa .
slamet hariadi
ReplyDelete@E25-Slamet, @Tugas B05
setelah saya membaca artikel di atas tentang jembatan selat sunda,memiliki banyak manfaat untuk masyarakat indonesia, khususnya di daerah jawa dan sunda.