Oleh : Atep Afia Hidayat - Persepsi adalah bagian dari
hidup. Persepsi adalah upaya pendekatan dan pemahaman terhadap apa yang akan,
sedang dan sudah terjadi dalam kehidupan. Dengan demikian, tidak semua yang
terjadi dalam kehidupan bisa dikonversikan ke dalam persepsi. Begitu pula apa
yang terjadi dalam kehidupan tidak selalu dipersespsikan secara tepat. Bahkan
seringkali orang seringkali salah atau keliru dalam merespons kehidupan, itulah
kesalahan persepsi.
Di antara manusia terjadi
interaksi dengan kualitas dan frekuensi yang beragam. Setiap orang menetapkan
citra atau reputasi orang-orang di sekitarnya. Citra dan reputasi itu terbentuk
berdasarkan persepsi terhadap sikap dan omongan orang lain. Orang dengan
reputasi jujur terbentuk karena persepsi orang di sekitarnya menilai demikian.
Kesalahan persepsi bisa terjadi karena adanya komunikasi yang tidak utuh, tidak
saling memahami, atau adanya jarak psikologis yang lebar. Makin intensif
interaksi antar orang, maka kesalahan persepsi yang terjadi akan semakin kecil.
Persepsi dipengaruhi oleh
pengalaman, pengetahuan atau informasi, dan perasaan. Misalnya jika anda
memberikan persepsi menyenangkan terhadap seseorang, maka hal tersebut bisa
bersumber dari pengalaman bergaul, informasi dari mulut ke mulut mengenai orang
itu, serta perasaan yang muncul seketika. Begitu pula persepsi anda terhadap
suatu kejadian yang menimpa, baik menyenangkan atau menyedihkan, tentu sangat
tergantung pada pengalaman selama ini, apakah sebelumnya pernah mengalami
kejadian serupa atau baru pertama kali.
Kemudian faktor pengetahuan yang anda
kuasai, misalnya pemahaman anda tentang Tuhan dan kehendakNya. Selain itu,
faktor perasaan pada saat itu, apakah ‘rasa’ ber-Tuhan cukup dominan atau
begitu tipis. Bagaimanapun ber-Tuhan itu harus melalui pikiran, perasaan,
ucapan dan tindakan. Dengan kata lain, persepsi sangat dipengaruhi oleh tingkap
keimanan seseorang kepada Tuhan, selaku Sang Pencipta dirinya dan seluruh alam
semesta.
Menurut Dr Ibrahim Elfiky (2007),
setiap manusia selalu menghadapi tantangan sulit dalam hidup. Reaksi yang
timbul kadang frustrasi, penyesalan dan mengasihani diri sendiri. Pada
masa-masa itu kita menganggap langit runtuh dan hidup pun berakhir. Lalu kita
akhirnya memahami bahwa cobaan akan dapat menjadi berkah nantinya. Itulah
perubahan persepsi kea rah yang lebih baik.
Persepsi itu muncul setiap saat,
apapun yang terdeteksi oleh panca indra selalu dipersepsikan.
Untuk memperoleh akurasi persepsi maka langkah yang terbaik ialah melihat dunia
dan kehidupan melalui ‘kaca mata Sang Pencipta’. Allah SWT, Tuhan pencipta alam
semesta sudah memberikan ‘panduan berpersepsi’ bagi manusia, yaitu berupa
kumpulan ayat-ayat dalam kitab suci Al Quran. Coba melakukan persepsi dengan
referensi software yang diterbitkan Allah SWT tersebut, niscaya kehidupan akan
dijalani dengan tingkat akurasi dan prestasi yang tinggi. Selain Al Quran, ada
juga As sunah atau Hadits Nabi berupa panduan pelengkap dari Al Quran.
Sulit dibayangkan jika hidup
dijalani dengan akurasi persepsi yang rendah, maka penderitaan demi penderitaan
akan selalu terjadi, baik di dunia ini apalagi di alam akherat. Dengan
demikian, tidak ada pilihan lain, maknai kehidupan dan dunia ini dengan persepsi yang akurat, kalau mampu bisa
mendekati seratus persen. Itulah kehidupan yang sesungguhnya, yang sesuai
dengan panduan Sang Pencipta dan Pemberi Hidup. (Atep Afia)
kalau menurut saya persepsi itu suatu penempatan diri kita di lingkungan sekitar. atau bisa juga diartikan suatu pendapat yang kita sampaikan karena adanya pengalaman maka munculah suatu persepsi pada diri sendiri.
ReplyDeletesaya setuju dengan pendapat Bapak bahwa persepsi itu merupakan pemahaman terhadap apa yang akan, sedang dan sudah terjadi dalam kehidupan kita. selain persepsi kita terhadap orang lain juga terdapat persepsi kita terhadap diri kita sendiri. kita harus memasukan hal-hal positif ke dalam diri kita agar persepsi kita terhadap diri kita sendiri pun itu persepsi yang positif. dengan demikian kita akan mampu menumbuhkan kepercayaan diri kita.
ReplyDeleteSaya setuju dengan artikel diatas. Namun ada beberapa kata yang sulit dipahami. Dan menurut saya persepsi timbul karena ada suatu hal yang kita lihat makan timbul lah suatu persepsi
ReplyDeletesaya setuju dengan artikel diatas, persepsi itu dipengaruhi oleh pengalaman, pengetahuan ataupun informasi, karna dengan kita mempunyai pengalaman maupun itu pengalaman baik atau buruk kita sudah tau bagaimana rasanya, maka dengan itu kita tidak mungkin melakukan hal yg buruk kembali seperti yang terjadi pada pengalaman buruk kita.
ReplyDeletemenurut saya Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.
ReplyDeletemenurut saya persepsi adalah suatu pola pikir dari sudut pandang yan berbeda namun dengan hasil yang bisa dianggap orang lain benar atau salah
ReplyDeletemenurut saya persepsi ini adalah dimana individu memberikan pendapat/informasi gambaran yang telah di dapat dari pemikiran individu itu tersendiri.kemudian dari hasil persepsi invidu itu tersendiri akan ada yang berpikir positif ataupun sebaliknya negatif.
ReplyDeleteiya artikel ini sudah cukup bagus dengan menjelaskan materi yang jelas dan tepat.juga dilengkapi dengan penggambaran yang cukup jelas.satu hal yang saya dapat dari artikel ini adalah setiap orang haruslah mempunyai kekuatan persepsi yang kuat agar orang itu menjadi orang yang lebih baik lagi
ReplyDeleteTerkadang presepsi orang itu berbeda-beda.termasuk presepsi orang lain kepada diri kita.banyak yang tidak mengetahui lebih pun malah sudah bisa memberikan presepsi dengan cepatnya.masih untung apabila presepsi yang di berikan itu positif,bagaimana jika presepsi yg di berikan itu negatif?pasti akan menjadi sebuah tekanan tersendiri bagi kita.
ReplyDeleteterkadang semua orang membutukan presepsi yang sangat matang dan berbeda-beda, kebanyakan orang memilih presepsi yang cepat dan tidak tau dampak presepsi itu, memilih presepsi yang mantang sangat lah penting dan harus di lakukan.
ReplyDeleteApa yang kita rasa dan kita lihat perlu persepsi yang baik. Seperti musibah, kita tidak boleh memiliki persepsi yang buruk seperti : Musibah yang kita alami adalah karena Tuhan tidak sayang kepada kita.
ReplyDeleteApa yang menurut persepsi kita, belum tentu sama dengan persepsi orang lain. Maka dari itu ketika menanggapi suatu kejadian harus dengan persepsi yang mantap.
Saya setuju dengan artikel ini bahwa persepsi adalah pemahaman dr pengalaman, itu akan membuat persepsi diri kita
ReplyDeletemenurut saya persepsi itu menilai apa yang kita lihat, kita rasakan, kita alami.
ReplyDeletepresepsi akan mengajarkan dari pengalaman yang pernah dilakukan, setiap orang memiliki presepsi yang berbeda-beda pastinya, jadi dari semua itu dari pengalaman untuk membuat lebih baik lagi
ReplyDeletePresepsi yang terukur dan mengambil dari banyak pengalaman, mampu menghasilkan hasil yang lebih maksimal
ReplyDelete@B23-YUNITA, Tugas TB05
ReplyDeletePersepsi adalah proses penyortiran, interpretasi, analisis, dan integrasi dari stimulus oleh indra dab sistem syaraf pusat manusia ( otak ).
Marselina
ReplyDelete@E23-Marselina, @Tugas B05
Menurut pendapat saya, persepsi adalah suatu bentuk pengamatan yang berasal dari perasaan.