Oleh : Atep Afia Hidayat - Tidak ada yang bisa menyangkal, bahwa dari segi sumberdaya alam, Indonesia merupakan salah satu negara terkaya di dunia. Begitu berlimpah ruah, namun tidak dikelola dengan baik. Jika kita melihat negara tetangga terdekat, Singapura yang bisa dicapai dalam 1 jam dari Batam, ternyata dijumpai pemandangan yang kontras. Rumput tetangga ternyata jauh lebih hijau. Dari 4,7 juta penduduk Singapura, 11,4 persen di antaranya adalah miliuner. Posisi ini menempatkan Singapura pada peringkat pertama di dunia dari aspek proporsi orang kaya dari populasi penduduknya.
Di saat yang bersamaan berita tentang kemiskinan yang makin parah menerpa Indonesia. Beragam kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap tenaga kerja indonesia (TKI) terus bermunculan. Pangkal penyebabnya adalah kemiskinan, kelangkaan kesempatan kerja, dan kekurang-mampuan pemerintah dalam mengelola sumberdaya alam (SDA) dan sumberdaya manusia (SDM).
Kalau kita membuat komparasi antara Indonesia dengan Singapura, sebenarnya dari segi sumberdaya alam Indonesia memiliki segalanya, sedangkan Singapura nyaris tidak memiliki apa-apa. Lantas, kenapa begitu banyak orang kaya di Singapura, dan begitu jarang orang kaya di Indonesia ?
Berikut ini dipaparkan data dan fakta mengenai kekayaan Indonesia. Akibat pengelolaan secara asal-asalan dan abal-abalan, maka hasil yang diperoleh tidak optimal.
Hutan tropis Indonesia menyimpan cadangan plasma nuftah flora dan fauna terlengkap di dunia. Bukan hanya potensi kayu, komoditi kehutanan lainnya pun tersedia. Idealnya Indonesia mengelola hutan secara lestari dan produktif, sehingga produk yang diekspor benar-benar bernilai ekonomi tinggi. Bukan sekededar menebangi kayu dari pohon yang berusia puluhan tahun, lalu diekspor dalam bentuk gelondongan, atau diolah ala kadarnya menjadi kayu lapis. Idealnya yang diekspor ialah produk jadi, misalnya komponen rumah siap bangun atau furniture. Melalui pengembangan bioteknologi kehutanan, Indonesia sebenarnya bisa memproduksi beragam produk fitokimia untuk bahan baku obat, kosmetik dan makanan.
Tanah Indonesia menyimpan defosit mineral, minyak bahkan gas alam yang sangat besar. Cadangan mineral metalik di Indonesia tersebar di 437 lokasi di berbagai propinsi. Cadangan mineral berupa tembaga, emas, perak, timah, nikel. bauxite, dan mineral lainnya terkandung di tanah-tanah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Papua, Flores, Sumbawa, Lombok, dan sebagainya. Jika dikelola dengan baik dan benar, beragam sumberdaya energi dan mineral bisa menjadikan Indonesia sebagai negara kaya. Namun selama ini, ke mana perginya sebagian besar hasil tambang tersebut. Yang tersisa dari sebagian besar lokasi penambangan hanya ekosistem yang hancur dan penduduk sekitar yang miskin.
Tanah Indonesia pun begitu subur, sehingga bisa menumbuhkan beragam tanaman perkebunan, hortikultura dan pangan. Kalau dikehendaki dan diupayakan secara serius, Indonesia bisa menjadi negara penghasil pangan dan produk agro terbesar di dunia. Kalau saja selama ini Indonesia fokus pada pengembangan agroindustri, sebagaimana Thailand dan Vietnam, maka sudah bisa diduga, saat ini Indonesia sudah menjadi negara kaya. dengan jumlah orang kaya yang banyak. Selama ini Pemerintah Indonesia terkesan kurang serius dalam menangani sektor agro dan petani sebagai aktor utamanya. Padahal masih sebagian besar penduduk Indonesia, masih bergantung pada sektor agro. Kebanyakan petani beroperasi di pertaniannya dengan cara dan upayanya sendiri, kurang mendapat sentuhan pemerintah, apalagi perbankan. Ada kesan kebanyakan bank masih ketakutan untuk memodali petani, padahal modal yang diperlukan tidak begitu besar, dan petani tidak mungkin kabur ke luar negeri untuk menghindari hutang.
Lautan Indonesia terbentang begitu luas, sekitar 5,8 juta km2, menyimpan sumberdaya perikanan yang luar biasa. Potensi lautan Indonesia diprediksi mampu menghasilkan produk perikanan 6,3 juta ton per tahun. Namun sebagian besar potensi tersebut tidak diekspolitasi dengan baik, bahkan seringkali dimanfaatkan pelaku bisnis perikanan negara lain.
Sudah saatnya upaya pengelolaan sumberdaya alam tersebut dievaluasi kembali, baik menyangkut kebijakan strategis, maupun taktis operasional di lapangan. Selayaknya pengelolaan sumberdaya alam menimbulkan kemakmuran bagi sebanyak-banyaknya rakyat, buka hanya memperkaya segelintir orang tertentu saja. (Atep Afia)
Kalau kita membuat komparasi antara Indonesia dengan Singapura, sebenarnya dari segi sumberdaya alam Indonesia memiliki segalanya, sedangkan Singapura nyaris tidak memiliki apa-apa. Lantas, kenapa begitu banyak orang kaya di Singapura, dan begitu jarang orang kaya di Indonesia ?
Berikut ini dipaparkan data dan fakta mengenai kekayaan Indonesia. Akibat pengelolaan secara asal-asalan dan abal-abalan, maka hasil yang diperoleh tidak optimal.
Hutan tropis Indonesia menyimpan cadangan plasma nuftah flora dan fauna terlengkap di dunia. Bukan hanya potensi kayu, komoditi kehutanan lainnya pun tersedia. Idealnya Indonesia mengelola hutan secara lestari dan produktif, sehingga produk yang diekspor benar-benar bernilai ekonomi tinggi. Bukan sekededar menebangi kayu dari pohon yang berusia puluhan tahun, lalu diekspor dalam bentuk gelondongan, atau diolah ala kadarnya menjadi kayu lapis. Idealnya yang diekspor ialah produk jadi, misalnya komponen rumah siap bangun atau furniture. Melalui pengembangan bioteknologi kehutanan, Indonesia sebenarnya bisa memproduksi beragam produk fitokimia untuk bahan baku obat, kosmetik dan makanan.
Tanah Indonesia menyimpan defosit mineral, minyak bahkan gas alam yang sangat besar. Cadangan mineral metalik di Indonesia tersebar di 437 lokasi di berbagai propinsi. Cadangan mineral berupa tembaga, emas, perak, timah, nikel. bauxite, dan mineral lainnya terkandung di tanah-tanah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Papua, Flores, Sumbawa, Lombok, dan sebagainya. Jika dikelola dengan baik dan benar, beragam sumberdaya energi dan mineral bisa menjadikan Indonesia sebagai negara kaya. Namun selama ini, ke mana perginya sebagian besar hasil tambang tersebut. Yang tersisa dari sebagian besar lokasi penambangan hanya ekosistem yang hancur dan penduduk sekitar yang miskin.
Tanah Indonesia pun begitu subur, sehingga bisa menumbuhkan beragam tanaman perkebunan, hortikultura dan pangan. Kalau dikehendaki dan diupayakan secara serius, Indonesia bisa menjadi negara penghasil pangan dan produk agro terbesar di dunia. Kalau saja selama ini Indonesia fokus pada pengembangan agroindustri, sebagaimana Thailand dan Vietnam, maka sudah bisa diduga, saat ini Indonesia sudah menjadi negara kaya. dengan jumlah orang kaya yang banyak. Selama ini Pemerintah Indonesia terkesan kurang serius dalam menangani sektor agro dan petani sebagai aktor utamanya. Padahal masih sebagian besar penduduk Indonesia, masih bergantung pada sektor agro. Kebanyakan petani beroperasi di pertaniannya dengan cara dan upayanya sendiri, kurang mendapat sentuhan pemerintah, apalagi perbankan. Ada kesan kebanyakan bank masih ketakutan untuk memodali petani, padahal modal yang diperlukan tidak begitu besar, dan petani tidak mungkin kabur ke luar negeri untuk menghindari hutang.
Lautan Indonesia terbentang begitu luas, sekitar 5,8 juta km2, menyimpan sumberdaya perikanan yang luar biasa. Potensi lautan Indonesia diprediksi mampu menghasilkan produk perikanan 6,3 juta ton per tahun. Namun sebagian besar potensi tersebut tidak diekspolitasi dengan baik, bahkan seringkali dimanfaatkan pelaku bisnis perikanan negara lain.
Sudah saatnya upaya pengelolaan sumberdaya alam tersebut dievaluasi kembali, baik menyangkut kebijakan strategis, maupun taktis operasional di lapangan. Selayaknya pengelolaan sumberdaya alam menimbulkan kemakmuran bagi sebanyak-banyaknya rakyat, buka hanya memperkaya segelintir orang tertentu saja. (Atep Afia)
Mengapa indonesia yang kaya akan potensi sumber daya alamnya ternyata masih digolongkan negara miskin ?
ReplyDeleteIndonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alam. Dari sabang sampai merauke, dari darat sampai dasar laut, tersimpan harta yang begitu melimpah. Di pulau sumatra dan jawa terdapat tanah yang subur dan sangat optimal untuk kegiatan pertanian. Di tanah kalimantan terdapat kandungan mineral yang sangat melimpah, dan merupakan salah satu tempat industri tambang. Hutan hujan tropis yang kaya akan biodeversitas menyelimuti sebagian besar daratan di indonesia. Lautan luas yang memeluk seluruhkepulauan dan mengandung ikan-ikan sehat dan kaya akan protein dalam jumlah yang luar biasa melimpah. Betapa luar biasanya kekayaan alam indonesia.
Satriana Nova @B18-Nova
ReplyDeleteDengan adanya artikel ini masyarakat Indonesia dapat Intropeksi diri dengan adanya kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap tenaga kerja indonesia (TKI) terus bermunculan. Pangkal penyebabnya adalah kemiskinan, kelangkaan kesempatan kerja, dan kekurang-mampuan pemerintah dalam mengelola sumberdaya alam (SDA) dan sumberdaya manusia (SDM). Sehingga dapat mengurangi kelangkaan Orang kaya di Indonesia.
@B27-WILLY, TB05
ReplyDeleteSebenarnya kalau kita melihat keadaan realita, sebuah standar kata kaya itu sedikit rancu.
Dimana banyak di masyarakat kita yang tergolong kaya namun malah menhindar disensus demikian. Karena ditakutkan banyaknya wajib pajak yang tidak menyetor pajak. Maka mereka tidak mau disebut golongan yang kaya. Maka dengan tax amnesty ini, kita berharap lebih banyak pengusaha dan golongan ini berani menampakkan diri.
DIAH WINARSIH 46116120050 - KWU SENIN
ReplyDeleteJadi pada dasarnya kemiskinan masih banyak menjerat masyarakat indonesia. faktor penyebab kemiskinan menjadi semakin sulit untuk diatasi. Kemiskinan dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
1. Pola pikir masyarakat
2. Pendidikan
3. Persaingan di dunia kerja
Pola pikir masyarakat Indonesia menjadi salah satu faktor kemiskinan , karena pola pikir masyarakat hanya menetap. (Misalnya ada ibu menjadi seorang pengemis maka ibu tersebut akan menyuruh anaknya untuk mengemis juga mengikuti jejak sang ibu). Oleh karena itu kehidupan digenerasi yang selanjutnya akan tetap berada dalam kemiskinan. Andai ibu tersebut sadar akan pentingnya pendidikan dan mengumpulkan uangnya dan menyekolahkan anaknya maka anak tersebut akan mendapatkan pendidikan yang lebih layak dari pekerjaan itu (pengemis) sehingga digenerasi selanjutnya taraf hidup mereka akan lebih baik. Rendahnya tingkat pendidikan yang ada di Indonesia juga menjadi salah satu faktor adanya kemiskinan.
sampai kapan kah kita sebagai masyarakat indonesia akan terus meratapi kenyataan ini? harus memulai perubahan dari sekarang.
Virna Cynthia Putri 41616110025 KWU Senin
ReplyDeleteMenurut saya sudah seharusnya pemerintah mengetahui apa yang bisa kita manfaatkan dari berlimpahnya sumber daya alam di Indonesia. Semakin membantu memajukan petani Indonesia. Selayaknya pemerintah mengelola sumberdaya alam agar menimbulkan kemakmuran bagi sebanyak-banyaknya rakyat, buka hanya memperkaya segelintir orang tertentu saja
Dhea Kusumawardhani - 41216110078 KWU KAMIS
ReplyDeletemenurut saya , di Indonesia masih sangat terlihat kesenjangan social. tidak meratanya kekayaan orang-orangnya sehingga banyak masyarakat indonesia yang masih hidup secara kurang layak , sedangkan ada orang indonesia yang hidup dengan banyak harta. padahal Indonesia sendiri memiliki banyak sekali kekayaan alam yang tidak dimiliki oleh negara lain. sebenarnya indonesia bisa menjadi negara yang kaya karena faktor kekayaan alam yang sangat mendukung dibandingkan negara lain. namun sayangnya memang pemerintah belum dapat mensejahterakan masyarakat secara merata untuk penduduknya. sehingga untuk pemerintah agar lebih untuk mengelola , menyediakan, memberikan fasilitas untuk penduduk indonesia secara merata agar masyarakat dapat memiliki ekonimi yang layak dan tidak ada kesenjangan social secara signifikan bagi penduduknya.
Dewi Manca Indira (41216110110) KWU-1 KAMIS
ReplyDeletejika di lihat berdasarkan realitanya kekayaan indonesia sebagian besar sudah di beli oleh orang asing, sangking miskinnya WNI . karna kurang y pemahaman terhadap pengelolaan SDA yang ada.
dengan adanya artikel ini sebagai WNI dapat instropeksi diri untuk memperbaiki diri dan menjaga aset negara