Pages

KAA Media Group

Apr 22, 2013

Ketika Si Rimbun Mengalami Disfungsi


Oleh : Atep Afia Hidayat - Hutan merupakan sumberdaya alam yang memiliki nilai ekonomi tinggi, namun jangan lupa, nilai ekologinya pun jauh lebih tinggi. Apalagi untuk hutan tropis yang berperan sebagai “paru-paru” bumi. Jika kualitas hutan tropis mengalami degredasi, maka kehidupan di bumi akan terancam, terutama karena dampak pemanasan global.

Hutan pun memiliki fungsi hidrologis yang beperan dalam kelangsungan siklus air. Paling tidak vegetasi di hutan mampu mengintersepsi air hujan yang jatuh. Begitu pula zona perakaran (root zone) mampu meningkatkan cadangan air bawah tanah (ground water) melalui proses infiltrasi dan perkolasi. Jika dihutan ditebangi, secara terus menerus bisa menyebabkan proses intersepsi, infiltrasi dan perkolasi tidak berlangsung, hingga air hujan yang jatuh menimbulkan erosi dan pengerasan tanah. Lebih jauh lagi menyebabkan bencana banjir.

Tak heran jika fluktuasi pengaliran air di musim hujan dan kemarau bisa mencapai 500 kali lipat, terutama karena kemampuan tanah dalam menyimpan air hujan sebagai air bawah tanah menurun drastis. Semua itu akibat campur tangan dan eksploitasi yang berlebihan hinga mengabaikan daya dukung lingkungan yang sebenarnya. Memang lingkungan memiliki kemampuan untuk pulih dari suatu gangguan namun terbatas. Jika eksploitasi berlebihan, daya lenting itu akan rusak.

Jika dibiarkan berlarut-larut penggundulan hutan bisa menyebabkan terjadinya penggurunan. Tak mustahil jika suatu saat selain dikenal adanya Gurun Sahara atau Gurun Gobi, dan Gurun Jawa ada Gurun Kalimantan, Gurun Sumatera. Dampak lainnya yang cukup serius akibat eksploitasi sumber daya hutan yang berlebihan ialah musnahnya sebagian spesies, baik flora atau fauna. Selama ini hutan tropis dikenal sebagai bank plasma nuftah karena spesies yang dimilikinya beraneka ragam.

Jika eksploitasi berlangsung kurang terkendali maka sebagian spesies akan “tinggal kenangan”. Padahal untuk kesejahteraannya manusia amat memerlukan cadangan plasma nuftah tersebut, antara lain untuk kepentingan plant breeding (pemuliaan tanaman). Sebagian contoh berbagai varietas tebu yang digunakan sekarang, merupakan hasil perkawinan dengan tebu liar (glagah/Saccharum spontaneum) yang berasal dari hutan tropis.

Sebenarnya masih banyak tumbuhan di hutan yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan budi daya tanaman, namun untuk itu diperlukan penelitian yang mendalam. Begitu pula untuk fauna, diantaranya ada yang bisa diternakan. Jika ekosistem hutan mengalami kerusakan, maka pemanfaatan potensi yang dimilikinya tidak akan optimal.

Nilai ekonomi hutan tidak bisa diukur oleh nilai kayunya saja, namun masih terdapat komoditi lainnya yang bisa digali yang juga bernilai ekonomi tinggi. Dengan demikian, penebangan hutan yang semena-mena selain tak menghiraukan nilai ekologi, juga kurang mencermati nilai ekonomi. Apalagi jika mengukur nilai ekonomi hutan dari lahannya saja, yang lantas di konversikan jelas amat keliru.

Kerusakan hutan menyebabkan terjadinya degradasi kualitas lingkungan. Bagaimanapun keberadaan hutan amat menunjang keseimbangan dalam biosfir, apalagi hutan tropis. Jika hutan mengalami kerusakan tak ubahnya paru-paru bumi menjadi robek, berbagai keseimbangan akan berubah, seperti munculnya pemanasan global (global warming), fluktuasi pengaliran air dimusim hujan dan kemarau, perubahan iklim, dan sebagainya. Dengan demikian, harus ada upaya yang serius untuk menyelamatkan hutan. Langkah itupun perlu ditempuh secara global, tidak hanya menjadi tanggung jawab negara-negara pemilik hutan.

Pemerintah Indonesia antara lain menempuh langkah-langkah mencegah perluasan sitem ladang berpindah (shifting cultivation), menggalakan reboisasi dan penghijauan, meningkatkan pengawasan agar bahaya kebakaran dan pencurian kayu bisa dicegah, melarang ekspor kayu gergajian, menurunkan jumlah kayu yang di izinkan dipotong, mengharuskan pemegang HPH (Hak Pengusahaan Hutan) untuk membangun industri pengolahan kayu, menindak secara tegas pemegang HPH yang melanggar ketentuan, mengharuskan pemegang HPH untuk menanam petak tebangnya, dan menaikkan dana reboisasi.

Degredasi kualitas lingkungan terjadi dimana-mana baik di daratan, perairan hingga atmosfir. Sebagian besar disebabkan campur tangan manusia yang terlampau berlebihan, atau eksploitasi yang dilakukan terlampau rakus. Untuk mengendalikannya paling tidak harus dimulai dengan upaya memasyarakatkan sadar lingkungan. Selain itu berbagai peraturan dan perundang-undangan mengenai lingkungan harus dilakukan secara tegas. Bagaimanapun kerusakan si rimbun hutan tropis harus dicegah, kalau dibiarkan berlarut maka akan mengalami disfungsi yang menyebabkan gangguan terhadap ekosistem global. (Atep Afia).





24 comments:

  1. Dengan menulis artikel tentang pemanasan global akibat dari fungsi hutan tidak di indahkan,,Apakah mampu pada jaman sekarang ini menyelamatkan hutan kita??? Saya juga tidak tau bagaimana. tapi setidaknya ketika pergi atau lewat dari kawasan hutan kita tidak merusak atapun kita tidak membiarkan orang lain sesukanya terhadap hutan, kita beri pengertian,... Lantas apakah yang harus kita lakukan???

    ReplyDelete
  2. Jika dipertanyakan, "Bagaimana kerusakan hutan ini dapat dicegah" apa yang harus kita lakukan??
    Salah satu caranya yakni dengan memberi kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya lingkungan yang sehat.

    ReplyDelete
  3. Hutan tropis Indonesia merupakan penyeimbang iklim di dunia bersama hutan Amazon, maka tidak heran jika dimana yang harusnya musim hujan ternyata masih musim kemarau, dan sebaliknya.

    ReplyDelete
  4. Saya setuju hutan tropis diibaratkan sebagai paru-prunya bumi apabila hutan kita rusak maka kehidupan kitapun terancam hancur jadi keberadaan hutan bagi kehidupan manusia dan mahluk lain sangatlah penting oleh karena itu wajib bagi kita untuk menjaganya.

    ReplyDelete
  5. Seperti yang sudah dikemukakan oleh artikel di atas bahwa hutan tropis berperan sebagai paru-paru dunia dan merupakan penopang kehidupan di Bumi. Perlu diketahui bahwa salah satu penyebab global warming adalah karena rusaknya lingkungan hutan, dan sudah diketahui pula bahwa dampak-dampak yang ditimbulkan oleh global warming mengancam kelangsungan kehidupan manusia dan makhluk lainnya di Bumi ini. Maka dati itu, sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaga kelangsungan dan kelestarian hutan tropis dalam upaya meyelamatkan kehidupan manusia di Bumi.

    ReplyDelete
  6. Sangat mengerikan jika hutan kita yang hijau berubah jadi Gurun yang gersang.
    Tak terbayangkan seperti apa kondisi iklim di Negeri kita jika demikian adanya.
    Untuk itu Jagalah si Rimbun Yang Hijau dari Kepunahan agar Kita dan generasi penerus tetap dapat menikmati hijau dedaunan dan segarnya udara .
    Terima kasih

    ReplyDelete
  7. saat ini kita harus menjaga fungsi hutan dengan baik, oleh ulah manusia itu sendiri kini hutan tidak berfungsi dengan baik seharusnya ada dilakukan penanaman hutan kembali. dari setiap hutan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi maka apabila hutan rusak tidak ada pemasukan nilai ekonomis. seharusnya pemerintah mulai menggalakkan uu tentang perlindungan hutan agar tidak diambil secara ilegal.

    ReplyDelete
  8. Saat ini memang fungsi hutan sebagai paru-paru bumi sudah hampir tidak jelas lagi,padahal ekploitasi hutan ini sangat merugikan ekositem dan linkungan.seharusnya pemerintah meningkatkan kinerja polisi hutan (polhut) untuk mengawasi parah penjarah hutan yang tidak memiliki ijin resmi dan di bantu oleh masyarakat itu sendiri untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai paru-paru bumi dengan mengadakan kegiatan penanaman seribuh pohon dan menanamkan rasa untuk mejaga hutan tersebut.

    ReplyDelete
  9. Hutan memang lah sangat penting untuk kehidupan makhluk hidup selain sebagai paru-paru bumi.Hutan di INDONESIA pun memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi apabila banyak hutan yang rusak dan tidak sebagai fungsi nya lagi ekonomis hutan pun turun.seharus nya pemerintah lebih tegas dalam hal ini dan kita pun seharus nya melakukan tebang pilih lalu reboisasi/penanaman hutan yang gundul.

    ReplyDelete
  10. Menurut saya, dengan adanya dwifungsi hutan itu sangat memprihatinkan. karena apa? karena yang seharusnya hutan itu berfungsi sebagai paru-parunya dunia dan sebagai pemasok udara serta oksigen dan ada juga yang bilang sebagai penyeimbang bumi tapi pada kenyataannya sekarang hutan alih fungsikan menjadi tempat tinggal ataupun pembajakan liar yang di lakukan oleh umat manusia itu sendiri, tanpa sadar manusia itu sendiri membutuhkan fungsi hutan itu, karenanya peran pemerintah sangat penting bagi kelangsungan fungsi hutan dan pemerintah seharusnya memonitori masalah ini dengan sebaik baiknya. Manusia sah-sah saja memanfaatkan SDA yang ada di dalam hutan tapi kita harus tahu diri juga, berani memanfaatkannya berani juga untuk menjaga hutan agar lebih baik lagi, seperti adanya tebang pilih, reboisasi, dll.

    ReplyDelete
  11. hutan merupakan suatu hal yang paling penting yang ada di bumi kita hutan adalah paru-paru dunia, hutan memang memiliki banyak fungsi, banyak kehidupan yang bergantung pada hutan tempat tinggal kehidupan yaitu bumi juga membutuhkan huta sebagai paru-parunya. hutan memang banyak memiliki manfaat tapi sangat disayangkan hutan yang banyak manfaatnya sudah mulai habis karena ulah manusia. hampir setiap minggu di Indonesia diberitakan kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap yang tebal. salah satu contohnya daerah Palembang. kunci untuk menjaga hutan agar ia tetap hidup adalah kebijakan kita sebagai manusia janganlah terlalu egois demi mementingkan diri sendiri. bijak itu adalah kata kunci. semua da di tangan kita. jika hutan ingin lebih baik lagi jangan terlalu memanfaatkannya berlebih. guanakan secukupnya. banyak cara untuk melestarikan hutan seperti tebang pilih, reboisasi, dan lain halnya.

    ReplyDelete
  12. karena hutan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia maka sebaiknya manusia lebih menyadari bahwa kehadiran hutan menjadi paru paru dunia tidaklah mudah untuk di pelihara. hutan paru paru dunia dan hutan pula yang menjadikan bumi ini menjadi terhindar dari segala becana

    ReplyDelete
  13. karena hutan merupakan paru paru dunia dan juga sebagai penghasil oksigen terbesar di dunia maka kita harus dapat menjaga kesetabilan hutan dengan tidak menyalah gunakan fungsi hutan itu sendiri dan tidak egois dalam pemanfaatannya

    ReplyDelete
  14. Hutan merupakan suatu bagian penting yang ada di bumi ini. Hutan merupakan paru-paru dunia dan penghasil oksigen terbesar untuk kita semua manusia dapat bertahan hidup. Jika hutan mengalami kerusakan sudah pasti akan mengakibatkan kestabilan ekosistem di dunia ini terganggu. Oleh karna itu dibutuhkanlah kesadaran diri manusia terhadap alam agar mau menjaga hutan kita ini dan jangan sampai merusaknya. Apalagi Indonesia mempunyai hutan tropis yang sangat luas yang mampu memberi kontribusi banyak terhadap kehidupan di muka bumi ini. Maka dari itu jagalah hutan tropis di Indonesia ini, janganlah menyalahgunakan fungsi hutan itu sendiri.

    ReplyDelete
  15. Dengan di ibaratkan hutan tropis sebagai paru paru bumi mengapa masih banyak penyalah gunaan fungsi itu sendiri .. seharusnya kita sama sama menjaga bukan hanya menjadikan kata kata " selamatkan hutan kita " hanya buah bibir saja

    ReplyDelete
  16. cara pencegahan yang efektif adalah dengan kita menanamkan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya hutan bagi dunia iti artinya berbicara bagi anda semua dan saya, bahkan anak cucu kita yang akan sangat jelas merasakan danpaknya dikemudian hari jika hal ini tidak dicegah dari sekrang. oleh karena itu sosialisasi merupakan solusi ayng tepat menurut saya

    ReplyDelete
  17. Perlu diadakannya kampanye tentang pentingnya hutan demi keberlangsungan hidup manusia di masa yang akan datang. Pemerintah sebagai institusi yang mengatur rakyat wajib membuat aturan tentang kelestarian hutan. Ini penting untuk menanamkan kesadaran terhadap masyarakat akan pentingnya kelestarian Hutan.

    ReplyDelete
  18. Fungsi/Kegunaan/Manfaat Hutan Bagi Manusia dan Lingkungan

    Hutan memiliki banyak manfaat untuk kita semua. Hutan merupakan paru-paru dunia (planet bumi) sehingga perlu kita jaga karena jika tidak maka hanya akan membawa dampak yang buruk bagi kita di masa kini dan masa yang akan datang.

    1. Manfaat/Fungsi Ekonomi
    - Hasil hutan dapat dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang yang bernilai tinggi.
    - Membuka lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal.
    - Menyumbang devisa negara dari hasil penjualan produk hasil hutan ke luar negeri.

    2. Manfaat/Fungsi Klimatologis
    - Hutan dapat mengatur iklim
    - Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi kehidupan.

    3. Manfaat/Fungsi Hidrolis
    - Dapat menampung air hujan di dalam tanah
    - Mencegah intrusi air laut yang asin
    - Menjadi pengatur tata air tanah

    4. Manfaat/Fungsi Ekologis
    - Mencegah erosi dan banjir
    - Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah
    - sebagai wilayah untuk melestarikan kenaekaragaman hayati

    ReplyDelete
  19. Hutan adalah Paru-paru Dunia.
    Kita bayangkan saja apabila hutan hilang dengan bagaimana jika kita kehilangan atau yang ringan adalah paru-paru kita rusak?
    Ya, nafas kita akan berasa sesak dan kenyamanan hidup pun berkurang. Sudah sangat terlambat untuk mengendalikan eksploitasi sumber daya hutan. Manusia terlalu egois untuk mau menghentikan upaya mereka mengambil sumber daya yang ada.
    Istilah apa yang kau tabur itulah yang kamu tuai tidak berjalan karena manusia lebih banyak menuainya daripada kembali menabur.

    ReplyDelete
  20. menurut saya salah satu cara mencegah pengerusakan hutan adalah dengan dilakukan nya banyak penyuluhan ke masyarakat apa arti hutan yang sebenarnya? apa dampak nya bagi kita dan bagi generasi kedepan? lalu bagi perusahaan-perusahan diberikan pembatasan pemotongan hutan dan penanaman kembali serta pembatasan jumbah, bagi pelanggar harus diberikan hukuman yang seberat-berat nya tanpa ada kompromi di sini campur tangan pemerintah sangat diperlukan dalam penegakan hukum

    ReplyDelete
  21. Sangat disayangkan perilaku manusia di zaman modern ini. demi alasan ekonomis perilaku pengalihfunsian hutan ditempuh tanpa memikirkan hal lain yang lebih panjang dampaknya bagi anak cucunya nanti.

    stop merusak hutan :D

    ReplyDelete
  22. @E19-Samsul @Tugas B05
    Bumi kita yang sudah kita rusak ini memang sulit untuk di perbaiki, bahkan saya sendiri pun kesulitan ketika ada keinginan untuk melakukan perubahan, harus ada gerakan yang besar seperti sekolah, aparatur negara maupun pihak pihak yang memegang peranan penting dalam menjaga lingkungan. Karena dengan cara itulah kepedulian kita tersalurkan, selain dari pihak masyarakat seyogyanya pihak yang berkaitan dengan perusakan lingkungan seperti pengusaha dan pelaku industri dapat ditekan agar mematuhi lingkungan dan menjaga keberlangsungan lingkungan yang sehat dan bersih.

    ReplyDelete
  23. Dendi Anggara (@M28-DENDI)

    Apapun Alasan nya, keberadaan POHON itu sangat penting. dalam satu batang pohon saja sudah banyak terdapat makhluk hidup yang bergantung pada nya dan tentu saja bagi manusia dan bumi itu sendiri. tidak ada 1 pun alasan yg tepat dalam penebangan pohon. semua itu hanya atas keserakahan manusia saja. saya berpendapat. khusus nya di indonesia sendiri, harus benar - benar serius dalam menerapkan kawasan hitan lindung. pemerintah harus memberi ektra pengawasan terhadap kawasan - kawasan ini. jangan sampai karna pertimbngan dari sisi ekonomi malah mempercepat kepunahan kita sendiri sebagai makhlur berakal didunia ini.

    ReplyDelete
  24. @M26-TESALONIKA Tesalonika Sheren Efrata

    Kenaikan suhu muka bumi global atau biasa dikenal dengan istilah pemanasan global (global warming) merupakan salah satu contoh dari apa yang disebut perubahan iklim. Dimana perubahan iklim secara umum didefinisikan sebagai perubahan variabel iklim yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu antara 50 – 100 tahun. Sedangkan variabel iklim yang dimaksud antara lain adalah temperatur/ suhu udara, kelembaban udara, tekanan atmosfer, kondisi awan, intensitas sinar matahari, curah hujan dan angin. Dengan berubahnya temperatur maka variabilitas iklim lainnya sangat mungkin akan berubah. Sebagai contoh, perbedaan perubahan suhu di permukaan bumi akan berakibat pada perbedaan pola angin. Perubahan pola angin akan berimplikasi pada perawanan (kondisi awan) suatu wilayah yang akhirnya berpengaruh pada pola hujannya. Dan perubahan pola hujan akan berimplikasi pada kehidupan manusia dan makluk hidup yang ada di dalamnya. Upaya-upaya mengurangi pemanasan global antara lain mengurangi aktivitas yang menghasilkan GRK dan mengurangi penggunaan bahan perusak ozon (BPO), dengan cara: o Mengurangi emisi gas karbon dengan cara mengurangi proses pembakaran sampah dan serasah di tempat pembuangan akhir (TPA), kawasan pertanian , peternakan dan kawasan lainnya. Penggalakan pembangunan TPA sanitary landfill dalam usaha pengurangan emisi gas metan dan karbon. o Melarang atau membatasi penggunaan alat-alat yang menghasilkan BPO. o Penciptaan dan penggalakan penggunaan alat-alat yang ramah lingkungan. o Membangun pembangkit listrik yang tidak menggunakan bahan bakar fosil ( PLT Air, PLT Angin, PLTS, PLTN, PLT Fuell Cell) o Penghematan penggunaan energi di bidang industri, pembangkit listrik berbahan bakar fosil, bangunan komersial, transportasi, dan rumah tangga.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.