Judul Buku : Learning
Maps and Memory Skills
Penulis : Ingemar Svantesson
(Terjemahan oleh Bambang Prajoko)
Penerbit : Gramedia Pustaka
Utama
Resensi oleh : Atep Afia Hidayat
Lupa-lupa ingat atau
ingat-ingat lupa merupakan hal yang sifatnya sangat manusiawi, bisa menimpa
siapapun. Bahkan dalam kaus tertentu, seperti yang belakangan ramai dibicarakan
media cetak, elektronik dan online
ada seorang wanita yang terkena penyakit lupa. Sebenarnya lupa juga merupakan
hal yang manusiawi, sulit dibayangkan jika seseorang ingat semuanya, betapa
berat beban otaknya. Namun dalam kasus pura-pura lupa berarti terjadi
pembohongan untuk kepentingan tertentu.
Buku Learning Maps and Memory Skills yang ditulis oleh Ingemar
Svantesson (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Bambang Prajoko),
menyajikan teknik-teknik andal untuk memaksimalkan kinerja otak. Learning Maps bermanfaat untuk membuat
perencanaan (planning), meretas
masalah (problem solving), dan
membuat catatan (note-taking). Dengan
menggunakan Learning Maps maka
berbagai aktivitas yang membutuhkan daya ingat bisa dengan mudah dijalankan.
Menurut penulisnya buku ini
merupakan intisari dari 1.000 kurus dan seminar yang pernah diselenggarakannya
di Swedia, Norwegia, Finlandia, Belanda, Inggris, Australia dan Selandia Baru.
Beragam ide cemerlang yang muncul dalam seminar kemudian dihimpun, diuji dan
menjadi bagian dari buku ini.
Buku setebal 152 halaman ini
dibagi menjadi 11 pokok bahasan, yaitu : Apa Peta Pembelajaran Itu ?; Mari Kita
Memulai; Membuat Catatan “Cara Biasa”; Kata Kunci; Otak Manusia; Peta
Pembelajaran; Teks-teks Orang lain; Menggunakan Peta Pembelajaran; Apa Memori
Itu?; Mnemonik; dan Menerapkan Peta Pembelajaran.
Ternyata peta pembelajaran
ialah teknik membuat catatan. Berbagai aktifitas seperti perencanaan,
penyelesaian masalah, membuat ringkasan, membuat struktur, pengumpulan ide dan membuat catatan
bisa dilengkapi dengan peta pembelajaran.
Bayangkan, sebuah kelas dengan
seorang professor yang sedang mengajar dan diikuti oleh puluhan mahasiswa. Mahasiswa tersebut harus menulis dan mencatat
ekstra cepat setiap perkataan yang meluncur dari mulut sang professor, tanpa
sebelumnya berupaya mencerna. Hanya mencatat dan mencatat.
Begitu pula dalam sebuah rapat
organisasi, berbagai pendapat muncul dari peserta, sedangkan notulen hanya
mencatat dan mencatat. Nah, dengan menggunakan peta pembelajaran yang begitu
praktis dan fkeksibel proses pencatatan bisa lebih bebas dan kreatif. Peta
pembelajaran pun memungkinkan pikiran bisa mengalir bebas, karena bisa melompat
dari satu bagian ke bagian lain. Peta pembelajaran bisa dilengkapi warna,
simbol, gambar, grafik, daftar dan ilustrasi.
Penggunaan peta pembelajaran
yang dibuat seseorang menunjukkan gaya pribadi (personal style) orang tersebut. Hal itu disebabkan kemampuan
analitis, logika dan kreativitas setiap orang berbeda.
Buku ini dilengkapi latihan
sehingga pokon bahasan lebih mudah dikuasai. Dalam pokok bahasan Mnemonik
misalnya, dilengkapi dengan latihan, baik menyangkut keterampilan mengingat,
logika, imajinasi maupun asosiasi. Mnemonik ialah teknik mengingat, yang
ternyata sudah diciptakan sejak ribuan tahun yang lalu oleh orang Yunani. Dulu
dikenal Mnemosyne yang merupakan dewi untuk memori.
Potensi otak begitu luar biasa,
namun harus ada upaya untuk meningkatkan kemampuan melalui latihan. Kapanpun
berlatihlah, tidak ada kata terlambat untuk memulai. Banyak hal-hal kreatif
bisa dilakukan untuk memperkuat daya ingat atau memori, yang paling sederhana
misalnya penggunaan stabilo
untuk menandai bahan bacaan atau catatan; Menggunakan lelucon, pencitraan atau
hal-hal nyeleneh guna memberikan
gambaran yang unik terhadap otak; dan sebagainya.
Otak bekerja selama 24 jam,
mulai dari menyerap informasi melalui perantaraan panca indera, menyimpan
informasi, mengeluarkan informasi untuk kepentingan tertentu. Otak pun
memproduksi ide-ide baru, yaitu ketika terjadi konflik antara kekacauan (chaos)
dengan tatanan (order) di dalam otak. Menurut Svantesson, kondisi tersebut
diperlukan dalam kehidupan seseorang untuk berkembang.
Pada bagian akhir buku ini, yaitu dalam pokok bahasan
Menerapkan Peta Pembelajaran, dijelaskan bagaimana pemanfaatannya dalam
perencanaan belajar dan perencanaan pribadi.
Selain itu juga dilengkapi peta pembelajaran mengenai analisis usaha dan
laporan keuangan, being happy !, liburan tahunan, dan sebagainya. (Atep Afia)
Menurut saya sebagai media pembelajaran memang sangat bagus menggunakan metode konsep atau pemetaan. Dimana dalam peta itu otak dapat dengan mudah menghafal. Tidak terlalu berat menghafal materi tetapi hanya tau gagasannya dan kita dapat dengan mudah memaparkannya.
ReplyDeleteperlakukan otak kita dengan baik karna pada dasarnya lupa ingatan merupakan penyakit pada otak yang disebabkan karena ketidak seimbangan pola hidup, karena otak adalah organ penting maka harus dijaga dengan baik karena dapat menentukan kelangsungan dan kualitas hidup.
ReplyDeleteOtak merupakan bagian terpenting dalam tubuh manusia. Otak yang mencerna dan memerintahkan anggota tubuh lainnya untuk bergerak. Otak juga berfungsi untuk berfikir. Untuk mempelajari dan mengingat sesuatu. Untuk itu kita harus memaksimalkan kerja otak kita. Jangan sekali-sekali mempengaruhi otak dengan hal yang negatif. Kita hrus terus belajar dan belajar agar otak terus berkembang dan terus berpikir. Banyak yang ngomong, klo otak orang indonesia sangat mahal karena msh jarang digunain. Mungkin karena faktor malas dan tidak mau belajar yang membuat orang tersebut tidak mau berfikir dan mengembangkan otaknya dan memaksimalkan kerja otak. Seharusnya kita mulai memanfaatkan sumber otak yang melimpah, jangan disia siakan dengan tidak digunakan atau bahkan dimanfaatkan ke hal yang negatif.
ReplyDeletePotensi otak memang luar biasa, namun sayang masih kurang dimaksimalkan oleh orang-orang. Secara sadar maupun tidak sadar, otak mampu menampung banyak informasi. Hendaknya kita memperbanyak informasi-informasi yang masuk ke otak agar kita memiliki wawasan yang luas. Jika kita sudah melatih diri kita untuk dapat menyerap banyak informasi, kita dapat mencoba beberapa metode seperti yang dipaparkan diatas, supaya kerja otak kita dapat lebih maksimal dalam menyerap informasi.
ReplyDeleteAGUSTINA DWIYANTI @A27-AGUSTINA
ReplyDeletePeta pembelajaran sangat baik digunakan dalam pembelajaran karena pada dasarnya merancang hal-hal penting guna mengatur strategi agar otak dapat berkinerja dengan sebaik-baiknya.
@B01-IWAN
ReplyDeletepotensi otak kita sebagai manusia sangat luar biasa tetapi harus kembali terhadap diri kita masing-masing bagaimana caranya kinerja otak kita untuk berpotensi maksimal terhadap hal-hal yang positif untuk diri kita.
Kurniyanto Bayu Anggoro
ReplyDelete@E02-Bayu, @Tugas B05
Sebagai media pembelajaran memang sangat bagus menggunakan metode konsep atau pemetaan. Hal ini juga dikenal dengan mindmap. Dimana dalam peta itu otak dapat dengan mudah menghafal. Tidak terlalu berat menghafal materi tetapi lewat tema pokok dan kemudian kita dapat memaparkannya.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete