Oleh : Atep Afia Hidayat - Manusia menjalani kehidupan
dilengkapi dengan berbagai organ, satu di antaranya adalah hati. Hati atau
qolbu merupakan pelita kehidupan, yang menuntun setiap manusia kepada cahaya.
Persoalannya sebagian manusia mengalami disfungsi hati. Hatinya buta, hatinya
tuli, bahkan hatinya mati, sehingga langkah demi langkah dijalani dalam
kegelapan. Hati memiliki mata, sehingga memungkinkan untuk melihat hakikat atau
esensi kehidupan. Dengan mata hati pula manusia bisa ‘melihat’ kekuasaan Tuhan.
Hati bisa berkata-kata. Kata hati adalah kata-kata yang keluar dari hati,
biasanya jernih memuat tentang esensi kehidupan.
Esensi kehidupan adalah kehidupan
yang sesungguhnya sebagaimana yang Tuhan rencanakan. Tidak ada daya dan upaya,
kecuali atas pertolongan Allah SWT, Tuhan
Semesta Alam. Tidak semata-mata manusia dan jin diciptakan, kecuali
untuk beribadah kepada Allah. Dengan demikian, esensi kehidupan itu ialah
ibadah kepada Allah dan pertolongan Allah. Secuil pun manusia itu tak ada daya,
tidak memiliki kemampuan apa-apa. Sebagai mahluk manusia hanya bergantung
kepada Sang Maha Pencipta, Allah SWT. Namun hal tersebut hanya dapat dilihat
oleh mata hati, sehingga kata hati sanggup menyampaikan pengakuan hati, bahwa
sesungguhnya hidup manusia hanyalah dari, oleh dan untuk Allah.
Allah tidak akan mengubah nasib
suatu kaum, jika kaum tersebut tidak mengubahnya sendiri. Dengan demikian,
manusia perlu mengusahakan upaya dalam kehidupannya. Semakin serius upaya yang ditempuh,
maka perubahan nasib dengan sendirinya makin berpeluang. Nasib itu berpangkal
dari cara dan kebiasaan berpikir. Kalau seseorang terbiasa berpikir positif,
maka akan melahirkan sikap positif. Kemudian dari sikap positifnya itu akan
muncul kebiasaan positif, yang lantas berkembang menjadi karakter positif. Nah,
dari karakter positif inilah akan muncul nasib positif, nasib yang baik.
Berhati-hatilah dalam berpikir,
ternyata pikiran mempengaruhi nasib. Sebenarnya ada yang lebih penting dari
sekedar berpikir positif, yaitu berperasaan positif. Orang yang berpikir
positif belum tentu berperasaan positif. Sebaliknya, orang yang berperasaan
positif, sudah tentu akan berpikir positif. Berpikir positif adalah kerja otak,
sedangkan berperasaan positif adalah kerja hati. Dengan demikian, berperasaan
positif ialah bagaimana menggunakan mata hati dan kata hati hanyalah dibatasi
pada hal-hal yang positif. Enyahkan semua yang negatif, jangan biarkan
mendekati hati.
Hati itu begitu sensitif, begitu
peka, mudah terpengaruh, gampang terlarut. Beragam informasi yang ditangkap
melalui panca indra, dengan secepat kilat bisa singgah dihati, dan hatipun
menanggapinya. Oleh sebab itu diperlukan filter hati, supaya informasi yang
negative bisa ditolak secara tegas. Filter hati itu ialah mata hati yang jernih
dan kata hati yang baik. Dari melihatnya mata terhadap sesuatu, maka gambarnya
akan ditangkap hati, disimpan, diproses, sehingga munculah reaksi hati. Jika
gambarnya buruk, diproses lalu dienyahkan, maka reaksi hati menjadi netral.
Sebaliknya, kalau gambar buruk tersebut dicerna hati, bahkan disimpan hati,
maka akan muncul reaksi hati yang negatif. Sedangkan, kalau yang dilihat mata
itu gambar baik, maka setelah dicerna akan muncul reaksi hati yang positif.
Jagalah hati, jangan kau nodai. Memang hati itu begitu mudah dinodai dan
dikotori, sehingga mata hati dan kata hati menjadi buram, tidak jernih. (Atep Afia)
kita sangat sering berdiskusi kepada diri kita tentang apa yang kita ingin kan an juga kita sering mengeluh entah tentang apa kita keluhkan, ada juga hati yang berkata tidak dan juga harus menempuhi jalan ini, tergantung kita ingin mengikuti kata hati atau bergerak dengan sanubari.
ReplyDeleteTentu saja..... semua orang yang hidup didunia ini pasti mempunyai oragan tubuh yang dinamakan hati. Dan oragna hati tersebut berfungsi untuk menyaring/membesihkan racun yang ada didalam tubuh. Namun dalam hal ini kata ' hati ' bermakna perasaan nurani. Setiap manusia pasti memiliki perasaan nurani, tergantung kepada orang yang mengendalikannya jiika orang tersebut memiliki hati nurani yang buruk maka ia akan berkelakuan buruk. Kita melihat sesuatu dengan mata, karena mata merupakan alat indra penglihatan apabila kita kita melihat hal yang positif maka kita akan menjadi yang positif dan hati kita akan menjadi baik. Dan jika seballika apabila kita melihat yang buruk maka kita akan menjadi orang yang buruk. oelh karena itu, kita haus menjaga mata dan hati kita.
ReplyDeleteJujur, saya selalu percaya apa kata hati saya. Benar adanya seperti dikatakan pada artikel diatas, kata hati yg positif akan menghasilkan sesuatu yg positif juga. Menurut saya, jangan sampai ada pikiran negatif yg memasukin otak kita. Karena saya percaya "1 pikiran negatif akan merusak 1000 pikiran positif". Mindset adalah doa. Jadi sebisa mungkin mindset (pemikiran) masing2 dari diri kita diatur supaya selalu positif thingking alias tidak berpikiran negatif. Pikiran yg positif itu juga berpengaruh kepada hati kita.
ReplyDeleteSaya sependapat karna semua yang dilakukan harus berlandaskan apa kata hati begitupun berjalan mau kemana kaki ini melangkah semuanya dituliskan di dalam hati tinggal bagaimana caranya membaca hati ini agar semuanya berjalan selaras antara. Mata, Pikiran dan Hati. Sehingga tidak menimbulkan suatu penyesalan yang berkepanjangan.
ReplyDeleteSaya setuju dengan artikel di atas.karena memang segala sesuatu itu alangkah baiknya mengikuti apa kata hati kita.karena apapun itu hasilnya,itu adalah pilihan kita sendiri,berbeda lagi jika kita mengikuti kata orang lain,ketika hasilnya buruk kemungkinan besar kita pun akan mengeluh karena telah mengikuti apa kata orang lain bukan kata hati diri kita sendiri.
ReplyDeletesaya setuju dengan artikel diatas, namun ketika kata hati berkata harus ada pencernaan yang berlogika melalui otak agar semua keputusan tidak berbalik kepada sebuah penyesalan
ReplyDeletelakukanlah dengan mendengar kata hati bukan ikut ikutan dengan orang lain dan selain mendengar kata hati juga harus di ikuti dengan pikiran yang positif
ReplyDeletesaya setuju, karena mata hati adalah satu satunya hal yang tidak bisa di pengaruhi oleh orang lain dan dapat membuat kita melakukan hal yang benar dan kata hati biasanya terjadi karena keyakinan kita karena sesuatu yang dapat membuat diri kita menjadi lebih baik.
ReplyDeleteApa yang dikatakan dalam tulisan ini tentu sangat saya setujui karena apa yang diungkapkan sanga benar. Saat dimana semua orang sudah sibuk dengan kepentingan sendiri dan hanya memikirkan sesuatu hanya dengan pikiran dan logika yang letak keakuratannya hanya berdasarkan bukti nyata bukan hal yang dapat diharapkan dengan rasa percaya. Hal ini juga terjadi pada setiap negara yang namanya mendengarkan dari hati adalah yang yang sangat miskin . Banyak orang pinta dan cerdas saat ini namun apakan mereka juga cerdas dan pintar saat menggunakan hati dan pikiran ? . Di agama yang saya peluk mengajarkan untuk selalu menggunakan hati terlebih dahulu baru diiringin dengan pemikiran logika. Karena apa yang terlontar dari hati pasti seusatu yang murni. Banyak orang yang sudah tidak peka dengan hati mereka , untuk mengasah. hati yan sudah tak peka mereka harus berlatih untuk berfikir dua kali , meningkatkan rasa percaya pada Tuhannya , dan mau mengontrol emosi.
ReplyDeletememiliki hati yang peka dan mau mendengar akan lebih sempurna jika diiringi dengan pola pikir yang berulang kali.
Tepat sekali pak . Intinya jalani nikmati dan syukuri mengikuti hati apapun orang katakan abaikan telaah yg baik buang yg buruk
ReplyDeleteAgis Priyanto
ReplyDeleteKode Tugas : @C24-AGIS, Tugas TC05
Komentar :
Hati kita itu penuh dengan rasa, karena hati itu sensitif dengan kepekaan.
Berhati hati dalam berfikir sangat penting, agar hal negatif yang difikirkan tidak terjadi.
Berfikir negatif maka akan menghasilkan hal negatif, begitu sebaliknya.
Hati sebagai penentu dalam menentukan, bukan hanya otak, dan setelah kita berfikir dengan otak maka selanjutnya hati kita yang menentukan.
Mohamad Burhanudin
ReplyDelete@C27-BURHANIDIN, TugasTC05
MATA HATI KATA HATI, saya sangat setuju dengan artikel ini. barang siapa yang bisa memaknai kehidupan dengan mata dan kata hati itulah orang yang sangat beruntung. jadi jaga baik-baik hati anda jadikan hati anda hati yang positif dan jauhkan dari yang negatif.
Bahrul Rizky Fauzi
ReplyDelete@E24-Bahrul, @tugas B04
Mulailah dengan memperhatikan apa yang sebenarnya dirasakan oleh Hati Anda. Paling mudah mengawali ini dengan berlatih untuk bersyukur.
Cobalah bersyukur untuk sesuatu dalam hidup Anda saat ini dan perhatikan bagaimana hati Anda terasa. Anda mungkin merasakan perasaan yang menggembirakan di hati Anda. Mungkin pada awalnya sulit untuk merasakannya, namun dengan terus berlatih seperti ini perlahan-lahan kita bisa merasakannya.