Oleh : Atep Afia Hidayat - Kehidupan terjadi dalam
seperseribu detik, dalam detik, dalam menit, dalam jam sampai puluhan tahun.
Kehidupan adalah hidupnya diri sendiri dan hidupnya orang-orang di sekitar.
Hidupnya diri sendiri ditandai adanya nafas, adanya rasa, adanya piker, adanya
haus, adanya lapar, adanya sakit. Kehidupan adalah adanya, kematian adalah
ketiadaannya.
Tetapi sebenarnya kehidupan adalah kematian, justru setelah
kematian itulah terjadi kehidupan yang sesungguhnya. Ketika seorang melepas
nyawanya, sehingga tubuhnya tak bernafas, membujur kaku, saat itulah dimulai
kehidupan yang sesungguhnya, kehidupan yang kekal tak berdimensi waktu, masa
dan energi.
Membedah kehidupan, artinya
menyingkap rahasia dan esensi kehidupan, sampai ke dasar-dasarnya, hingga
menyentuh arti atau hakekat kehidupan yang sebenarnya. Kehidupan ditandai
adanya kesadaran dan ketidak-sadaran. Kehidupan yang ditandai kesadaran yaitu
ketika seseorang terjaga, pikiran dan perasaannya dalam kondisi ‘on’. Saat itu
orang memberikan tanggapan terhadap beragam pengaruh dari lingkungan sekitar.
Mulai dari merasa kegerahan, lapar, marah, bahagia, dan sebagainya. Kehidupan yang
diwarnai ketidak-sadaran yaitu ketika orang tertidu atau hilang ingatan.
Kehidupan dengan kesadaran meliputi berbagai tingkatan, mulai dari sadar penuh,
sadar sedang dan sadar rendah.
Orang yang sadar penuh,
kehidupannya ditandai dengan hubungannya yang tiada terputus dengan Allah SWT,
Tuhan Pencipta Alam Semesta. Fokusnya adalah Tuhan, tujuannya adalah Tuhan,
pikirnya tentang Tuhan, rasanya mengenai Tuhan, ucapnya hanya Tuhan, begitu
pula tindakannya diwarnai inspirasi dan kesadaran kepada Tuhan. Orang yang
sadar sedang memang diwarnai ‘kehadiran Tuhan’, tetapi frekuensinya sering
berganti dengan ‘kehadirab dunia’. Mayoritas manusia sebenarnya dalam kondisi
sadar sedang, terutama ketika sedang dalam kesusahan maka kehidupan berfokus
kepada Tuhan. Sebaliknya, kalau dalam kondisi ‘di atas angin’, meka Tuhan
dilupakannya.
Apabila Allah telah memberi
rezeki kepada Anda, berupa perasaan puas dalam melaksanakan ibadah secara
lahiriah, dan merasa cukup kaya bersama Allah secara batiniah, maka ketahuilah
bahwasanya dengan itu, Allah telah melimpahkan nikmat-Nya kepada anda lahir dan
batin. Begitu tulis Syekh Akhmad Ibnu Athaillah, dalam bukunya Menyelam ke
Samudera Ma’rifat dan Hakikat. Selanjutnya dikemukakan, Sebaik-baiknya
permohonan yang patut anda sampaikan kepada Allah, ialah permintaan akan
keistiqomahan dalam menjalankan segala yang diperintahkan.
Membedah kehidupan akan membawa
kita pada inti kehidupan yang sebenarnya, yang tak lain ialah untuk beribadah
kepada Allah, untuk mengabdi sepanjang hayat hanya kepada Allah. Dengan
sendirinya akan memperoleh kelimpahan nikmat lahir dan batin. Untuk itu
diperlukan sikap istiqomah dalam menjalankan apapun perintahNya dan menjauhi
apapun laranganNya. Untuk semua itu diperlukan do’a, harapan atau permohonan
yang tiada henti. Ya Allah, berikan kesadaran penuh kepada hambaMu, untuk
terus-menerus menjalani kehidupan dalam koridor atau rel yang telah Engkau
buat. Supaya aku selalu mendapat ridhoMu, supaya lahir dan batinku selalu
bahagia.
Namun beragam gangguan, cobaan,
godaan, rintangan, hambatan selalu datang menghampiri. Dengan berbagai rayuan,
dalih, muslihat menjadikan orang lalai akan Tuhannya, kehidupan dunia pun
menjadi fokus. Sangat tidak mudah untuk selalu berfokus kepada Allah, terlebih
dalam kondisi kehidupan yang diwarnai materialisme yang sifatnya melalaikan.
Banyak orang terlena dalam kehidupan yang miskin makna, detik-detiknya,
hari-harinya atau tahun-tahunnya hanya diisi dengan omong kosong yang tak
berujung dan sendau gurau yang tidak lucu. Akhirnya kesempatan hidup makin
menyusut, padahal kehidupan berbeda dengan pulsa yang bisa diisi ulang.
Kehidupan akan lari secepat kilat, bablas angine menuju titik nol. Kesadaran,
istiqomah, fokus, ma’rifat, hakekat, itulah kata kunci dalam membedah
kehidupan. (Atep Afia)
Selain agar kita mengetahui apa inti dari kehidupan ini, membedah kehidupan pun akan membuat kita dapat menentukan apa sebenarnya tujuan kita hidup di dunia ini. Memang kita seharusnya melakukan segala sesuatu itu di dasarkan karena Allah SWT. Dengan demikian kita akan merasa lebih nyaman menjalani hidup kita karena hidup kita itu lebih terarah dikarenakan kita memiliki tujuan hidup. Memang akan ada banyak cobaan yang kita dapatkan di kehidupan ini. Namun satu yang harus kita ingat bahwa Allah SWT akan senantiasa memberikan cobaan kepada umat-Nya supaya umat-Nya itu bisa menambah kualitas dirinya.
ReplyDeleteSuatu hal yang MUNGKIN tak terpecahkan dalam dunia ini yaitu kehidupan. Tak ada satu orang pun yang didunia ini yang akan mengetahui apa yang akan terjadi dimasa yang akan mendatang. Walapun orang tersebut memilki ilmu yang teramat tinggi bahkan tak ada yang bisa menandingi didunia ini dan saya percaya orang tersebut tak akan bisa. Sebab, hal tersbut adalah rahasia Allah dan hanya Allah seorang lah yang mengetahui hal tersebut dan kita hanya bisa menjalani dan menerima apa yang terjadi didunia. Jadi, hargai lah sesuatu hal yang telah kita perbuat.
ReplyDeleteMenurut saya, membedah kehidupan itu bertujuan agar kita umat manusia dapat mengetahui apa tujuan yang sebenarnya kita hidup di dunia ini. Pada dasarnya, inti tujuan kita hidup di dunia ini adalah menjalankan segala perintah Allah SWT. dan menjauhi segala larangan-Nya. Kita cukup memfokuskan diri dalam segala aktivitas dengan selalu mengatasnamakan Allah SWT. seperti berdoa dan beribadah. Kita juga harus senantiasa bertahan terhadap setiap cobaan hidup di dunia karena sebenarnya itulah bukti kasih sayang-Nya kepada kita. Selain itu, saya juga selalu berprinsip bahwa kehidupan kita di dunia ini tidak akan bermakna jika tidak bermanfaat bagi orang lain. Jadi, kita hidup di dunia ini jangan mementingkan kenikmatan tersendiri, berilah juga kenikmatan itu kepada orang-orang sekitar kita, walaupun hanya sepersekian detikpun. Karena waktu semakin berputar ke depan, maka pergunakanlah waktu seefisien mungkin untuk melaksanakan aktivitas yang bermanfaat bagi diri sendiri, maupun bagi orang lain atas dasar Allah SWT.
ReplyDeleteMenurut saya, membedah kehidupan itu sama saja dengan bisa menyeimbangkan masalah dunia dan masalah akhirat. Jaman sekarang, banyak orang yg mengesampingkan masalah dengan Allah SWT seperti tidak sholat, malas puasa, dll. Padahal dengan membedah kehidupan, insyaallah kehidupan kita menjadi lebih nyaman dan tentram karena kita mengerti bahwa pentingnya beribadah kpd Allah. Maka dari itu, hendaknya sebisa mungkin semua yg kita lakukan berdasarkan niat karena Allah SWT dan tidak termasuk dalam larangan yg Allah berikan
ReplyDeleteBanyak istilah yang ada didunia ini mengenai arti dari hidup , makna dari hidup dan dampak dari duatu kehidupa. Ada yang mengatakan bahwa hidup ini hanyala panggung sandiwara. Di satu didi saya setuju dengan kalimat ini , tapi disisi lain saya justru merasa janggal dengan kalimat ini . Apa benar semua rangkaian hidup yang kita alami hanyalah sebuah sandiwara, kalau iya apakah Tuhan mau membiarkan kita hidup dengan panggung yang seperti ini??. Segelintir pertanyaan menjadi muncul. Dalam agama yang saya anut saya diajarkan banyak hal yang tidak. bisa saya jabarkan . Apa yang di katakan dalam artikel ini menjelaskan bahwa kehidupan didunia itu adalah sebuah rangakin ceritavyang ditata dengan rapih , dimana kita debagai pemain hatmrus percaya pada Tuhan , tetap menyeimbangkan diri dengan Tuhan ,dan mengandalkan Dia. Apa yang dikatakan memang tidaj jauh berbeda dengan apa yang saya pelajari dimana hidup ini adalah sebuah karunia dari Dia yang sangat baik yang mau memberikan kita kesempatan hiduo didunia ini. Namun apa yang ada di hadapan kita saat ini hanyalah sesuatu yang tiada habisnya tidak abadi dan sesuatu yang fana . Hidup ini akan menjadi seimbang jika kita mengikuti aoa yang sudah di ajarkan . Memegang teguh iman yang kita punya dengan berdoa , percaya , tindakan , perkataan , pikiran , perbuatan , dan rasa rindu padaNya yang tak terbendung. Diatas diakatakn ada 3 katagori orang di bumi ini . Semua umat seharusnya seperti katagori pertama tapi akan buayan dunia maka terciptalah dua katagori lainnya . Hal ini justru harus diperhatikan karena setiap manusia harus menjaga diri sesuai yang di ajarkan Tuhan nya . Karena menurut saya dengan bersandar pada Dia kita dapat tetap kuat menghadapi dunia ini.
ReplyDeletesedikit kesimpulan dari artikel di atas, menurut saya membedah kehidupan itu adalah dengan dunia dan akhirat kita harus tau kita berasal dari mana apa yang kita lakukkan didunia akan ada balesannya nanti di akhirat kalau kita melakukkan hal yang positif kita akan dibalas dengan baik dan sebaliknnya kalau kita melakukkan negatif kita akan di balas dengantidak baik
ReplyDeleteMembedah kehidupan akan membawa kita pada inti kehidupan yang sebenarnya, yang tak lain ialah untuk beribadah kepada Allah, untuk mengabdi sepanjang hayat hanya kepada Allah. Dengan sendirinya akan memperoleh kelimpahan nikmat lahir dan batin. Untuk itu diperlukan sikap istiqomah dalam menjalankan apapun perintahNya dan menjauhi apapun laranganNya. Untuk semua itu diperlukan do’a, harapan atau permohonan yang tiada henti.selain itu pun kita harus mencari ilmu, mencari nafkah utuk keluarga kita itu juga bagian dari membedah hidup dan beridah
ReplyDeletemembedah kehidupan judulnya kaya beda rumah pak. mestinya seperti mengoreksi kehidupan ya pak, membedah kehidupan ketika kita sudah selesai membedah kehidupan itu sendiri kita harus berubah menjadi lebih baik pak.
ReplyDeleteMenurut saya, membedah kehidupan itu sama saja dengan bisa menyeimbangkan masalah dunia dan masalah akhirat. Dengan demikian, kita tau apa yang seharusnya kita lakukan didunia ini untuk mencapai tujuan yang hakikat nanti di akhirat .
ReplyDeleteAgis Priyanto
ReplyDeleteKode Tugas : @C24-AGIS, Tugas TC05
Komentar :
"Tetapi sebenarnya kehidupan adalah kematian, justru setelah kematian itulah terjadi kehidupan yang sesungguhnya."
Dalam hidup tentunya manusia pernah membuat kesalahan, membedah diri berarti membedah hidup.
Di bumi ini kita hanya hidup sebentar, sementara hidup di Akhirat itu kekal.
Membedah kehidupan artinya menjadikan pribadi lebih baik dan berkualitas.
Mohamad Burhanudin
ReplyDelete@C27-BURHANIDIN, TugasTC05
MENBEDAH KEHIDUPAN, iya saya sangat setuju dengan artikel ini, menbedah kehidupan adalah mencari jati diri seseorang yang lebih bertakwa terhadap tuhannya yaitu Allah SWT. hidup dunia memang singkat maka dari singkat itu lah harus kita gunakan sebaik mungkin untuk mencari bekal hidup yang kekal yaitu akhirat.
Marselina
ReplyDelete@E23-Marselina, @Tugas B05
Menurut saya, berbicara mengenai membedah kehidupan berarti berbicara mengenai tujuan hidup.
Membedah kehidupan sama artinya dengan memilah mana yang baik untuk hidup dan mana yang buruk untuk hidup.
Setiap manusia mmenedah kehidupan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi dan maka dari itu manusia harus memilih yang baik untuk hidup dmei tujuan hidup yang baik pula.
Bahrul Rizky Fauzi
ReplyDelete@E24-Bahrul, @Tugas B05
Apabila Allah telah memberi rezeki kepada Anda, berupa perasaan puas dalam melaksanakan ibadah secara lahiriah, dan merasa cukup kaya bersama Allah secara batiniah, maka ketahuilah bahwasanya dengan itu, Allah telah melimpahkan nikmat-Nya kepada anda lahir dan batin. Begitu tulis Syekh Akhmad Ibnu Athaillah, dalam bukunya Menyelam ke Samudera Ma’rifat dan Hakikat. Selanjutnya dikemukakan, Sebaik-baiknya permohonan yang patut anda sampaikan kepada Allah, ialah permintaan akan keistiqomahan dalam menjalankan segala yang diperintahkan.