Oleh : Atep Afia Hidayat - Setiap orang, siapapun dengan atau tidak sengaja selalu membentuk
‘dunianya’. Sebenarnya setiap orang memiliki dunia-nya masing-masing, punya
sudut pandang atau persepsi masing-masing yang bisa berbeda dengan orang
lainnya. Ada istilah ‘kesamaan persepsi’, hal tersebut artinya antara satu
orang dengan orang lainnya, misalnya sahabatnya ada kesamaan cara pandang,
terdapat banyak titik temu dalam dunianya masing-masing.
Ada juga orang yang dikenal suka ‘memaksakan kehendak’, artinya orang tersebut tidak memahami dunia orang lain. Menurut pendapatnya, antara dirinya dan orang lain harus selalu ada kesamaan sudut pandang.
Ada juga orang yang dikenal suka ‘memaksakan kehendak’, artinya orang tersebut tidak memahami dunia orang lain. Menurut pendapatnya, antara dirinya dan orang lain harus selalu ada kesamaan sudut pandang.
Beragam konflik yang terjadi di
dunia ini tak lain adanya infasi terhadap dunia orang lain. Terjadinya
pemaksaan kehendak supaya orang lain mengikuti kemauannya. Sementara orang lain
tidak menyerah begitu saja, tetapi memberi perlawanan. Jika konflik kepentingan
ini di tingkat kepala Negara, maka perang antar Negara pun menjadi sulit
terhindarkan. Jika konflik tersebut terjadi pada orang-per orang, maka bisa
saja menyebabkan perang dingin atau perkelahian.
Memahami dunia orang lain jelas
tidak mudah. Sebagai modal utamanya ialah simpati dan empati. Simpati artinya
memberikan pengakuan terhadap keberadaan dunianya orang lain. Sedangkan empati
artinya merasakan pergerakan yang terjadi di dunia orang lain. Dengan simpati
dan empati, maka interaksi antar dunia menjadi harmonis, beragam konflik
kepentingan bisa diselesaikan secara bijak dan penuh toleransi.
Contoh kasus,
disebuah rumah yang hanya memiliki satu unit pesawat televisi, konflik antar
dunia sering terjadi. Makin banyak anggota keluarga, maka makin sering terjadi
konflik. Kecuali jika di rumah tersebut terbiasa dengan saling ber-simpati dan
ber-empati. Jika si Ayah penggemar berat sepak bola, sementara si Ibu penggemar
sinetron, si anak paling kecil fil kartun, serta anak pertama dan kedua
penikmat musik.
Nah, dalam waktu yang bersamaan, empat stasiun televise
menyajikan acara-acara tersebut. Jelas yang terjadi ialah tuntutan
masing-masing orang untuk menonton acara pilihannya, lalu siapa yang harus
mengalah. Persoalan sederhana ini tentu membutuhkan manajemen konflik yang
baik, sehingga tidak ada satu orang pun yang merasa aspirasinya tidak
tersalurkan.
Menurut Dr Ibrahim Elfiky (2007),
seorang maestro motivator dunia, setiap orang memiliki serangkaian nilai dan
kepercayaan yang melatarbelakangi setiap tingkah lakunya. Jika anda berupaya
mengubahnya sesuai keinginan anda, hal ini bisa menjadi tantangan atau
kekecewaan. Kekecewaan muncul sebagai akibat tidak adanya perubahan nilai dan
perilaku orang tersebut. Perubahan kecil yang akan anda rasakan kemungkinan
disebabkan rasa takut dan merasa sia-sia karena dengan cepat orang tersebut
akan kembali ke kebiasaan lamanya.
Karakter, sikap, etika,
temperamen seseorang terbetuk dalam proses yang panjang dan kompleks. Faktor
genetik, lingkungan serta pendidikan (budidaya pribadi) sangat berpengaruh
terhadap pembentukan ‘dunianya’. Dengan demikian, upaya mengubah dunia orang
lain sangat tidak mudah, perlu penetrasi ke dalam cara berpikir dan
berperasaannya, memahami sikap dan kebiasaannya, dan akhirnya mendalami
karakternya.
Kepentingan seseorang terhadap
orang lainnya, sebenarnya tidak menyangkut ‘dunianya’ secara total, tetapi
hanya sebagian kecil saja, terutama menyangkut keinginan-keinginan tertentu
supaya orang lain melakukan sesuatu. Misalnya seorang direktur sebuah
perusahaan, menghendaki peningkatan disiplin pada para karyawannya. Seorang
tenaga marketing menginginkan orang membeli produk yang dijualnya. Seorang guru
menghendaki murid-muridnya memahami apa yang diajarkannya, atau seorang ayah
dan ibu yang mengehendaki anak-anaknya menjadi anak yang berbakti. Dengan
demikian, tidak perlu menyentuh ‘dunianya’ secara total, cukup wilayah-wilayah
tertentu yang strategis dijadikan ‘sasaran tembak’. (Atep Afia)
kalau menurut saya setiap orang pasti punya dunia nya masing-masing ada beberapa diantara mereka membuat dunia yang amat sangat penuh kunci dan ada dunia yang terbuka. semakin kunci kitu dipasang kemungkinan orang tersebut asik dengan dunianya dan biasanya tipe orang seperti ini sangat susah bergaul dan bagi orang yang membuat dunia itu terbuka tipe orang ini adalah tipe orang yang mudah bersosialisai intinya gini jika kita ingin masuk ke dunia seseorang kita harus menemukan kuncinya hingga terbuka secara perlahan tanpa mengusik dunianya
ReplyDeleteSetiap orang memang pasti mempunyai dunianya sendiri namun jika ada yang ingin mengubah dunia orang lain itu tidak baik, karna bukan seharusnya diubah namun diperbaiki secara bersama
ReplyDeletesaya setuju dengan artikel diatas, "‘memaksakan kehendak’, artinya orang tersebut tidak memahami dunia orang lain" kita sebagai manusia mempunyai kebiasaan yang beragam dan berbeda beda, setiap manusia mempunyai dunianya sendiri, tidak baik kita memaksakan kehendak orang lain, karena Sesuatu yang dipaksakan akan buruk hasilnya, itu sudah pasti dan sudah menjadi hukum alam dibumi ini, akankan lebih baik kita saling menghargai apapun yang dilakukan setiap manusia, dengan demikian, kita akan mempunyai banyak wawasan yang luas, karena dengan menghargai dunia orang lain kita akan mengetahui dunia orang tersebut.
ReplyDeleteSuatu wadah yang ada didunia ini pasti ada yang menempati, bahkan toples kosong saja ada isinya yaitu udara yang terdapat didalamnya. Ya.... seperti itulah hubungan antara manusi dengan dunia ini. Dunia sebagai wadah dan manusia sebagai isinya. Mungkin dewasa ini, dunia ini sudah tidak tentram lagi karena semakin lama antar sesama manusia saling memetingkan dirinya sendiri. Oleh karena itu banyak sekali peristiwa seperti konflik, perang, yang terjadi dunia ini. Sebaikannya sesama manusia harus saling peduli agar dunia ini kembali tentram.
ReplyDeleteMenurut saya, setiap individu pasti memiliki dunianya masing-masing dan sudut pandang hidupnya masing-masing ke depan dan yang dapat mengetahui dunianya hanya dirinya sendiri dan Tuhan. Terkecuali jika dia bersifat terbuka sehingga orang lain pun akan mengetahui dunianya tersebut, tetapi lebih baik hanya sekedar tahu dan jangan mengusik-usik dunia orang lain terlalu dalam. Tetapi adakalanya seseorang yang terlalu sibuk dengan dunianya sendiri sehingga sangat pasif bersosialisasi di lingkungan sosial sekitarnya. Saya sangat setuju juga, bahwa kita jangan pernah sesekali memaksa kehendak orang lain untuk sependapat dengan pemikiran kita, bahwa pada umumnya setiap orang memiliki pola pemikiran yang berbeda-beda sehingga akan menghasilkan pendapat yang berbeda-beda juga dan belum tentu juga pemikiran kita yang benar. Memiliki banyak opini tentu itu juga dapat menambah wawasan kita dan yang sebaiknya dilakukan adalah menghargai setiap pendapat orang lain, serta berdiskusi untuk mencari titik ujung permasalahannya.
ReplyDeleteSetiap orang pasti memiliki dunianya sendiri dan kita harus menghargai dunianya. Menghargai dunia orang lain termasuk salah satu cara agar kita tidak egois dan belajar memposisikan diri kita pada sudut pandang orang lain. Dari awal manusia memang diciptakan Tuhan berbeda-beda, maka dari itu kita sebaiknya tidak boleh memaksakan kehendak orang lain. Jika menurut kita, dunia dia aneh atau berbeda, lebih baik kita memperbaikinya bersama-sama
ReplyDeleteya memang setiap orang memiliki dunianya masing-masing yang pastinya berbeda antara satu dengan yang lain karena berbeda inilah manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan manusia harus bertukar pikiran dengan orang lain agar terciptanya keseimbangan sosial di antara manusia
ReplyDeletesetiap orang pasti punya dunianya sendiri bahkan bayi yang baru lahir pun sudah memiliki dunianya sendiri, tetapi dengan hal seperti itulah yang membuat dunia terasa lebih indah karena keberagaman setiap orang yang memiliki dunia dan pandangannya masing-masing. tetapi akan menimbulkan konflik apabila tidak bisa mengelola dengan baik, apalagi sampai memaksakan kehendak yang sampai menimbulkan keributan maka dari itu kita harus memiliki sifat simpati dan empati untuk menyelesaikan masalah ini dan lebih menghargai dunia setiap orang
ReplyDeleteSetiap orang mempunyai dunianya masing-masing. Ini dapat dikelompokan yaitu tertutup atau terbuka. Orang yang mempunyai dunia tertutup biasanya lebih mengasingkan diri dari lingkungan luar, sedangkan orang dengan dunia terbuka dapat merangkul orang-orang disekitarnya. Kadang kala, untuk menyelesaikan masalah kita perlu menceritakan atau membagi cerita kepada orang lain, ini dapat membantu kita untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, maka pentinglah bagi kita untuk dapat menjadi orang yang terbuka.
ReplyDeletedunia itu seperti tempat kita sementara bersinggah dan tempat kita untuk menuju hidup yang lebih baik,karna manusia dan dunianya tidak akan abadi dan tidak kekal.karna di dunia manusia hanya sementara.
ReplyDeleteSeseorang dan dunianya.Ya mungkin sudah tidak asing di telinga kita.setiap orang pasti punya dunia nya masing-masing,mau itu dunia khayal ataupun dunia nyata.tak sedikit juga kita melihat segelintir orang yang asik dengan dunia nya sendiri,sampai lupa akan segalanya.Dan itu hanya diri nya sendiri yang bisa mengatasi,namun kita juga harus tetap mengingatkan orang yang seperti itu.
ReplyDeletemenurut saya memang semua orang mempunyai dunia sendirinya , setiap manusia wajib memilih duniannya sendiri tetapi kita jangan asal memilih dunia kita karena kalau kita salh pilih kita akan menjadi orang yang gagal dan kalau kita bener memilih dunia kita yg positif insyaallah kita akan menjadi orang yang sukses
ReplyDeletesetiap orang mempunyai kehendak masing masing. namun tak jarang orang mendengarkan keinginan orang lain atau memaksa kehendak seharusnya kita sebagai manusia sosial tidak hanya mendengarkan keinginan kita sendiri , namun juga mendengarkan pendapat atau masukan dari orang lain yang mungkin dapat membuat diri kita menjadi lebih baik tanpa harus menghilangkan kehendak kita sendiri.
ReplyDeletesetiap insan manusia mempunyai dunia nya masing-masing , ini dapat di kelompokan olehkarna itu setiap manusai harus mempunyai dunia dia sendriri tanpa mengikuti dunia orang lain yang ada disekitarnya.
ReplyDeleteIstila cover zone atau zona nyaman sudah tidak asing. Istilah ini adalah untuk sisi nyaman dari setiap pribadi. Di dunia ini tidak hanya terdiri dari 2 jenis sifat saja namun terdiri dari banyak sifat yang bercampur aduk. Lantas bagaimana sifat-sifat yang banyak itu dapat bertahan , tebtu dengan dunianya sendiri dengan rasa nyamannya mereka sendiri.
ReplyDeleteSetiap pribadi punya ego nya masing masing dimana saat ego itu ada terjadilah pengkotak kotakan dalam segala hal yang dia lihat. Padahal jika orang sudah mulai mengkotak kotakan penilaian itu sudah berdampak buruk. Karea setiap pribadi pasti inggin agar dihargai seperti yang di katakan dalam artikel ini bahwa setiap orang ingin agar apresiasi tindakannya dihargai.
Tipe orangvsecara gari besar dapat dijatakan ada yang sangat open minding ada yang tertutup , pribadi yang terbuka biasanya memiliki pola pikir bahwa untuk saling menghargai orang sangat tinggi , beda dengan yang tertutup terlihat lebih acuh dan tidak perduli. Padahal apa yang terjadi di dunia ini dapt berubah sekejap mata, jika orag sedang dalam masalah dan membutuhkan tempat bercerita orang yg open mind akan lebih mudah menyampaikan dan mendapatkan pertolongan lain hal dengan yang tertutup ia akan membiarkan masalah itu diselesaikan oleh dirinya sendiri.
Menurut saya akan lebiha baik jika kita saling menghargai setiap pribadi yang ada di depan kita memiliki benteng untuk dunia sebdiri boleh namun jangan di bangun terlalu tinggi
Setiap insan punya dunianya sendiri, bahkan seorang bayi dan orang autis punya dunianya sendiri. Orang lain boleh saja mencampuri dunianya orang lain apabila ia bertujuan untuk membantunya.
ReplyDeleteSetiap manusia memiliki dunianya, tetapi tujuan bisa saja ada yg sama hanya saja jalan menuju tujuan tsb berbeda.
ReplyDeletesetiap orang pastinya memiliki dunianya sendiri, ada yang tertutup dengan dunianya, ada juga yang senang menceritakan tentang dunianya, agar dia merasa puas menceritkan dengan sahabatnya..
ReplyDelete@B23-YUNITA, Tugas TB05
ReplyDeletesaya sangat sependapat dengan artikel diatas bahwa Karakter, sikap, etika, temperamen seseorang terbetuk dalam proses yang panjang dan kompleks.
Marselina
ReplyDelete@E23-Marselina, @Tugas B05
Setiap individu mempunyai pandangan dan persepsi masing-masing yang berbeda dengan manusia lainnya.
Dan saya setuju "memaksakan kehendak" artinya tidak memahami oranglain. dan memaksa oranglain untuk memiliki kesamaan sudut pandang dengan kita.