Oleh : Atep Afia Hidayat - Ketenagakerjaan sebenarnya menjadi persoalan umum di setiap
negara, baik di negara-negara industri maju apalagi di negara sedang
berkembang. Biasanya pihak pemerintah yang paling direpotkan, sebab persoalan
ini tidak saja menyangkut bagaimana memberikan dan menyediakan kesempatan kerja
yang optimum, namun lebih jauh lagi menyangkut stabilitas nasional.
Angka pengangguran yang tinggi, paling tidak bisa
mengakibatkan menghangatnya keresahan sosial, yang pada akhirnya bisa
menggoyahkan stabilitas nasional. Dengan makin meningkatnya jumlah angkatan
kerja yang tanpa disertai penyediaan lapangan kerja yang mencukupi, tentu saja
akan menyebabkan kerawanan sosial makin meningkat. Dalam hal ini, sudah sewajarnya
pihak pemerintah melibatkan swasta untuk mencarikan alternatif terbaik bagi
persoalan tersebut.
Sektor swasta di negara kita pertumbuhannya makin pesat
saja, hal itu dimungkinkan karena iklim deregulasi dan debirokratisasi yang
terus dikembangkan.
Ternyata, sektor swasta mampu mengantisipasi dengan baik.
Akselerasi pembangunan terus ditingkatkan, penyerapan tenaga kerja pun terus
meningkat. Sebagai contoh, dengan dibukanya kawasan industri di berbagai daerah
bisa mneyerap jutaan tenaga kerja.
Penduduk beberapa kabupaten menjadi berlipat, setelah
dijadikan pusat pengembangan industri. Sektor swasta dapat berperan aktif dalam
mengembangkan suatu wilayah. Hal itu sudah terbukti di beberapa wilayah yang
memiliki kawasan industri, seperti Tangerang, Cilegon, Cikampek, Bandung
Selatan (Majalaya, Dayeuhkolot, Pameungpeuk dan Banjaran), Gresik, Lhokseumawe,
dan sebagainya.
Sektor swasta merupakan aset nasional yang amat potensi,
semestinya peranan sebagai mitra pemerintah terus ditingkatkan. Apalagi jika mengingat
persaingan ekonomi yang semakin ketat. Sektor swasta telah dianggap cukup mapan
dalam mengakumulasi modal dan menerapkan manajemen.
Begitu pula peranannya dalam upaya pengembangan sumber daya
manusia, perusahaan swasta tertentu telah memiiki sistem perekrutan (recruitment)
dan pelatihan (training) yang telah maju, bahkan sebagian sudah memenuhi
standar di negara industri maju. Sudah selayaknya citra tenaga kerja sebagai
aset terpenting perusahaan makin menonjol.
Tenaga kerja bukan sekedar bekerja dan menghasilkan produk
tertentu, namun lebih jauh lagi perlu dikembangkan motivasi dan kemampuannya.
Dampak positif selanjutnya, yakni meningaktnya produktivitas dan efisiensi.
Di negara “pulau” Singapura, pihak pemerintah telah
menetapkan regulasi khusus mengenai masalah ketenagakerjaan, yakni dengan
mewajibkan sektor swasta untuk membantu pelatihan dan perekrutan tenaga kerja.
Tentu saja jumlah tenaga kerja yang ditangani disesuaikan dengan kemampuan
perusahaan. Sedangkan pola dan sistem pelatihan yang diterapkan disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan.
Sebenarnya inisiatif untuk hal seperti itu, sektor swasta di
negara kita juga sudah banyak yang melaksanakannya, namun masih dalam bentuk
“spontanitas”, dan belum begitu banyak mendapat sentuhan tangan pemerintah.
Dengan demikian, di Negara kita pun diperlukan regulasi khusus yang mengatur
persoalan tersebut, hingga pola perekrutan dan pelatihan ini bukan sekedar
“kewajiban” perusahaan swasta, namun merupakan “kebutuhan” untuk mencukupi
keperluan tenaga kerja.
Jika kesannya hanya sebagai “kewajiban” yang dipaksakan,
maka paling tidak bisa menjadi beban bagi perusahaan yang bersangkutan. Sebagai
dampaknya, antara lain terhambatnya pertumbuhan perusahaan. Pelembagaan
menyangkut pola perekrutan dan pelatihan
oleh swasta perlu berlandaskan hasil studi kelayakan (feasibility
study) yang matang.
Jika kita membandingkan antara pertumbuhan angkatan kerja
dengan kesempatan kerja yang ada, ternyata amat timpang. Sektor swasta
diharapkan mampu menyerap sebagian besar angkatan kerja. Dengan demikian, sudah
selayaknya para pengusaha memperhatikan pola dan sistem perekrutan serta
pelatihan.
Dilembagakannya peran swasta dalam mengatasi persoalan
tenaga kerja, paling tidak bisa mengatasi persoalan yang lebih spesifik, yakni
menyangkut kualitas tenaga kerja.
Kenyataannya sepuluh lowongan kerja yang ada, baru dapat
diisi oleh dua tenaga kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan. Dengan
demikian, delapan dari sepuluh lowongan kerja belum dimanfaatkan dengan baik,
atau hanya sekedar dipaksakan pengisiannya. Maka tak heran jika kasus
kesenjangan antara kualitas tenaga kerja dengan standar kerja perusahaan sering
terjadi. Rendahnya kualitas kerja menyebabkan terjadinya ekonomi biaya tinggi
dalam perusahaan. Maka bisa diduga, benefit perusahaan pun melorot.
Kasus tersebut sebenarnya banyak terjadi, terutama di
lingkungan perusahaan yang kurang memperhatikan unsur profesionalisme.
Perusahaan-perusahaan tersebut kurang memperhatikan segi skill calon pekerja, namun yang dilihat justru unsur lainnya yang
sama sekali tidak menunjang.
Persoalan rendahnya kualitas tenaga kerja merupakan
persoalan nasional, juga amat berdampak terhadap rendahnya tingkat
produktivitas nasional. Hal tersebut menyebabkan rendahnya daya saing produk
kita dalam kancah perdagangan internasional.
Namun, ternyata masih terdapat faktor yang menyebabkan kita
unggul dalam berkompetisi. Ironisnya, faktor tersebut justru tidak membuat kita
bangga, yakni tenaga kerja yang murah.
Tenaga kerja yang murah terutama disebabkan rendahya
kualitas. Ternyata dalam hal ketenagakerjaan kita cenderung unggul dalam segi
kuantitas, sedangkan dalam segi kualitas daya saingnya masih rendah.
Tenaga kerja di Indonesia belum banyak yang dibayar mahal,
karena memang belum layak. Hal tersebut makin menunjukkan, bahwa rendahya
kualitas tenaga kerja telah menjadi masalah yang kompleks. Juga merupakan dilemma.
di satu sisi secara kuantitas terjadi kelebihan tenaga kerja, namun disisi
secara kualitas, justru mengalami “kekurangan” tenaga kerja.
Dengan demikian, keikutsertaan swasta dalam menangani
persoalan ketenagakerjaan, tidak saja dalam hal menyerap jumlah tenaga kerja
hingga menekan jumlah pengangguran, lebih jauh lagi, yakni berpartisipasi dalam
meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Ketenagakerjaan memang telah menjadi persoalan global, oleh
sebab itu dalam upaya pemecahan masalah diperlukan dukungan semua pihak atau
berbagai unsur. Tidak saja menjadi tugas pemerintah (Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi), namun partisipasi aktif berbagai unsur seperti swasta,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), media dan perguruan.
Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) kini sudah tersebar diberbagai negara, sudah selayaknya
kualitasnya lebih ditingkatkan lagi, yakni agar perlakuan terhadap mereka lebih
layak. Bagaimanapun para TKI adalah duta bangsa yang membawa nama baik bangsa
dan Negara, semsetinya keberadaannya lebih mendapat perhatian yang serius. (Atep Afia)
Dwi Muji Abako
ReplyDelete@C18-Muji, Tugas TC05
Tingkat penggangguran disetiap negara berbeda-beda, di indonesia sendiri tingkat pengangguran masih tinggi, ini disebabkan karna kurangnya perusahaan yang menampung semua tenaga kerja. Dalam hal ini perusahaan swasta sangat membantu mengurangi tingkat penganguran selain itu perusahaan swasta wajib berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Nama :Ashim asy’ari (41615110029) TB05
ReplyDeleteperusahaan swasta di indonesia saat ini memang membantu pemerintah di indonesia , banyaknya kawasan-kawasan industri inilah yang membuktikan semakin menambahnya industri di indonesia meski diiringi industri yang mengalami gulung tikar (bangkrut) . kawasan-kawasan seperti inilah pusat perhatian para pencari kerja dan lebih mudah menyari perusahaan tersebut.
masalah tenaga kerja diindonesia memang masih dipandang sebelah mata oleh orang asing/ perusahaan asing sehingga upah yang murah , ini memang masalah pemerintah , pemerintahpun harus lebih memperhatikan masyarakatnya demi menciptakan tenaga kerja yang memiliki skill yang tinggi , sehingga tenaga kerja diindonesia akan dipandang dan dihargai kemampuannya .
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete@E32-Theo, @Tugas B05
ReplyDeletePerusahaan swasta sangat membantu pemerintah dalam hal penyerapan tenaga kerja, dikarenakan makin berkembangnya persaingan industri dan dunia kerja juga adanya perdagangan bebas maka makin banyak bermunculan pihak-pihak swasta yang mendirikan usaha guna mengambil banyaknya kesempatan yang ada dan itu juga berdampak pada adanya lowongan pekerjaan dan penyerapan tenaga kerja yang tinggi pula
ReplyDeleteADE IKA 46116120043 KWU – SENIN
Ketenagakerjaan memang sudah menjadi permasalahan umum di semua negara dan termasuk indonesia. Yang harus di perhatikan dan dipikirkan lagi bagaimana mencari solusi terbaik untuk mengurangi tingkat pengangguran. Banyak perusahaan swata yang mulai berkembang dan mulai mencari tenaga kerja yang baru. itu merupakan salah satu contoh cara mengurangi jumlah pengangguran di indonesia. Seharusnya itu patut mendapatkan dukungan dari pemerintah. keikutsertaan swasta dalam menangani persoalan ketenagakerjaan, tidak saja dalam hal menyerap jumlah tenaga kerja hingga menekan jumlah pengangguran, lebih jauh lagi, yakni berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Nunung Arifah / 43217110020 / KWU Senin
ReplyDeleteTidak bisa dipungkiri sektor swasta memang sangat membantu dalam menyediakn lapangan kerja bagi penduduk di Indonesia, karna saya sendiri juga bekerja di sebuah perusahaan swasta di kawasan industri Cikarang. Namun sayangnya ketersediaan tenaga kerja tidak sebanding dengan ketersediaan lowongan kerja, sehingga terjadi persaingan ketat didalamnya. Salah satu penyebab langkanya lowongan kerja adalah tingginya nilai UMR/UMK (Upah Minimum Regional/Kabupaten) yang terus naik setiap tahunnya. Hal tersebut menyebabkan beberapa perusahaan menutup pabriknya karena tidak sanggup membayar gaji karyawan sesuai dengan UMR/UMK yang ada. Ketika sebuah perusahaan tutup maka ada banyak ratusan atau bahkan ribuan karyawan yang terpaksa kehilangan pekerjaannya. Sebenarnya sisi positif dari naiknya UMR adalah meningkatnya kesejahteraan karyawan, sedangkan sisi ngatifnya adalah PHK massal karena perusahaan tidak sanggup membayar gaji sesuai dengan UMR. Ini adalah masalah serius bagi pemerintah selaku pengambil keputusan dalam hal UMR, bagaimana mencari solusi agar terjadi keseimbangan antara jumlah tenaga kerja yang ada, tingginya UMR serta kelangsungan hidup perusahaan. Jika ketiga hal tersebut seimbang diharapkan tidak ada lagi pabrik-pabrik yang tutup dan karyawan-karyawan yang kehilangan pekerjaannya. Sehingga jumlah pengangguran tidak meningkat dan ketersediaan lowongan kerja bertambah namun karyawan tetap mendapatkan kesejahteraan yang memadai untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Virna Cynthia Putri 41616110025 KWU Senin
ReplyDeleteMenurut saya sektor swasta telah banyak membantu menyerap permasalahan pengangguran di Indonesia. Dengan adanya lulusan SMK telah membantu membentuk kualitas dari pekerja itu sendiri. Walaupun memang semakin kesini spesifikasi yang dibutuhkan oleh perusahan semakin meningkat. Sektor swasta pun ikut serta membantu membentuk kualitas dari tenaga kerja. Agar pengangguran pun dapat teratasi.
ERIKA AULIA - 43217110115 (KWU SENIN)
ReplyDeleteSektor swasta sejauh ini sudah cukup membantu permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia. Mungkin memang ketersediaan lowongan pekerjaan tidak sebanding dengan laju pertumbuhan para pelamar kerja. Peningkatan kualitas tenaga kerja dan kesadaran pendidikan sangat amat penting dalam mengurangi tingkat pengangguran, mengingat secara umum perusahaan menginginkan karyawan yang memiliki profesionalitas dan keahlian yang baik di bidang yang dibutuhkan.
Dwi Bayu Prasetya / 41117110128/ kwu kamis
ReplyDeletePerihal ketenagakerjaan menjadi masala yang sangat serius bagi Indonesia. Bisa dibilangangka pengangguran Indonesia masih terbilang tinggi. Hal ini karena meningkatnya jumlah tenaga kerja tidak diimbangi dengan jumlah serapan lapangan kerja yang ada. Sektor swasta menurut saya bisa menjadi salah satu usaha untuk menyerap tenaga kerja. Menurut saya juga badan pelatihan pekerja juga harus terus dikembangkan demi meningkatnya produktifitas dan efisiensi pekerjaan. Perlu adanya perhatianyang lebih dari pemerintah untuk perusahaan swasta dan juga perlu adanya usaha dari perusahaan swasta dalam mengembangkan usahanya agar bisa menyerap tenaga kerja yang ada.
May Suci Kusuma(41117110057)-KWU Kamis
ReplyDeleteketenagakerjaan selalu menjadi persoalan di setiap negara, khususnya di indonesia. Tingginya tingkat pengangguran perlu diimbangi dengan peyediaan lapangan kerja yang memadai. hadirnya setor swasta dapat berperan aktif dalam membangun suatu wilayah . menurut saya dibutuhkan juga badan pelatihan pekerja, untuk meningkatkan mutu para pekerja .