Para penderita
DM memiliki kadar gula darah yang tinggi.
Hal ini dapat menyebabkan penderita mengalami dehidrasi, yaitu karena banyak
mengeluarkan air kencing. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan
akibat jumlah kalori terus mengalami penurunan.
Adakah satu atau
beberapa tanda yang sudah melekat dalam keseharian dan terasa dibadan ?
Segeralah memeriksakan kadar gula darah. Bisa melalui pemeriksaan kadar gula
darah puasa atau kadar gula darah sesaat (2 jam setelah makan).
Dengan cara
pemeriksaan kadar gula darah, maka akan diketahui apakah seseorang termasuk
normal, prediabetes atau memang sudah mengidap diabetes. Pengukuran kadar gula
darah puasa yang menghasilkan angka kurang dari 100 mg/dl maka tergolong
normal, artinya tidak terkena DM, pertahankanlah dengan gaya hidup dan pola
makan yang sudah dilakukan. Jika capaian kadar gula darah 100 – 125 mg/dl, maka tergolong prediabetes, artinya sudah
terkena lampu kuning. Sedangkan disebut
mengidap diabetes jika kadar gula darah telah melampaui 125 mg/dl. Adapun
melalui pengukuran kadar gula darah sesaat, jika capaiannya kurang dari 140
mg/dl maka dikatagorikan normal, antara 140 – 200 mg/dl termasuk prediabetes,
dan jika melampaui 200 mg/dl sudah termasuk diabetes.
Sebenarnya DM
memiliki dua tipe. DM Tipe 1 berkaitan
dengan faktor keturunan atau warisan dari oran tua, hal ini berkaitan dengan
gen. Pada DM Tipe 1 kelenjar pankreas
mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa lagi memproduksi insulin. Oleh sebab itu penderita Tipe 1 memerlukan suntik insulin
(Insulin-Dependent Diabetes Mellitus atau IDDM). Untuk DM Tipe 2 muncul
terutama karena gaya hidup tidak sehat,
termasuk pola makan yang tidak baik.
Dalam hal ini penderita DM Tipe 2, pankreasnya mampu menghasilkan
insulin dalam jumlah yang cukup, yaitu untuk mempertahankan kadar glukosa darah
pada tingkat normal. Ternyata insulin
tersebut tidak dapat bekerja optimal dalam membantu sel-sel tubuh untuk
menyerap glukosa. Tak lain karena terganggu oleh komplikasi obesitas, seperti
kadar lemak darah yang tinggi (kolesterol dan trigliserida). Sekitar 80 sampai
90 persen orang dengan obesitas ternyata mengalami DM Tipe 2.
Pada penderita
DM Tipe 2 insulin tidak bekerja efektif dalam membantu penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh,
dengaan demikian organ pankreas terus berusaha memproduksi insulin yang lebih
banyak. Pankreas akan terus bekerja keras dalam menghasilkan insulin, sehingga
kemampuannya makin menyusut. Kondisi yang demikian disebut resistensi insulin
dan merupakan faktor resiko seseorang dapat mengalami DM Tipe 2.
Ya, cermati
tanda-tanda awal DM baik Tipe 1 atau 2. Pencegahan dapat dilakukan sedini
mungkin, hal seperti kelebihan berat badan bahkan obesitas yang berkaitan erat
dengan DM, sebenarnya tidak perlu terjadi jika gaya hidup dan pola makan yang
sehat diterapkan. (Atep Afia – MG 0113 – 023/ Sumber : Klikdokter.com,
Olvista.com, Majalahkesehatan.com)
ReplyDelete@C32-ELMAR , TUGAS TC05
Dalam hal ini penderita DM Tipe 2, pankreasnya mampu menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup, yaitu untuk mempertahankan kadar glukosa darah pada tingkat normal. Ternyata insulin tersebut tidak dapat bekerja optimal dalam membantu sel-sel tubuh untuk menyerap glukosa. Tak lain karena terganggu oleh komplikasi obesitas, seperti kadar lemak darah yang tinggi (kolesterol dan trigliserida). Sekitar 80 sampai 90 persen orang dengan obesitas ternyata mengalami DM Tipe 2.
@B29-RIVALDI , TUGAS TB05
ReplyDeletePara penderita DM memiliki kadar gula darah yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan penderita mengalami dehidrasi, yaitu karena banyak mengeluarkan air kencing. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan akibat jumlah kalori terus mengalami penurunan.
jaenudin angga, @E29-jaenudin
ReplyDeletememang segala macam penyakit itu datangnya dari yang maha kuasa, tapi sebagai ciptaanya kita juga sepatutnya untuk menjaga & merawatnya, sertajuga harus mengimbangi asupan pola gizinya.
ingat, QS. Al-A'raaf (Al-A'raf) [7] : ayat 31
[7:31] Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.