Oleh : Atep Afia Hidayat - Perhatikan air dalam akuarium, kolam atau selokan, begitu kotor, bercampur lumpur yang pekat. Pada dasarnya air itu bisa dijernihkan. Bisa melalui proses fisika, kimia atau biologi. Begitu pula hati yang berlumpur, dapat dijernihkan. Hanya bukan dengan proses fisika, kimia atau biologi.
Menjernihjan hati harus dengan 'obat hati'. Obat hati tidak ada di apotik atau toko obat. Obat hati hanya ada di dalam hati itu sendiri. Memang hati yang kotor dapat menjernihkan dirinya sendiri. Hati yang luka dapat mengobati dirinya sendiri. Asalkan ada kemauan hati untuk berubah, menjadi hati yang bersih dan hati yang sehat.
Setiap hari, seperti akuarium atau kolam, hati pun selalu dilumpuri. Kalau dibiarkan, lumpur itupun akan terus mengendap, mengeras bahkan membatu. Hati yang membatu terjadi karena tidak ada upaya penjernihan hati. Dan hati pun bisa berkarat, akhirnya keropos dan musnah. Munculah sebagai manusia 'tidak berhati'. Sulit dibayangkan, dampak dari perbuatan manusia tidak berhati.
Setiap hari, seperti akuarium atau kolam, hati pun selalu dilumpuri. Kalau dibiarkan, lumpur itupun akan terus mengendap, mengeras bahkan membatu. Hati yang membatu terjadi karena tidak ada upaya penjernihan hati. Dan hati pun bisa berkarat, akhirnya keropos dan musnah. Munculah sebagai manusia 'tidak berhati'. Sulit dibayangkan, dampak dari perbuatan manusia tidak berhati.
Di beberapa negara Afrika, Eropa atau Asia misalnya, pernah terjadi genosida. Pembantaian puluhan juta manusia secara membabi-buta. Perempuan, anak-anak, manula, siapapun dari etnis tertentu menjadi target pembantaian. Para pembantai, terutama aktor intelektualnya, jelas merupakan manusia yang tidak berhati.
Komunitas manusia pada dasarnya merupakan komunitas hati. Terjadi interaksi hati dalam populasi manusia. Jika rata-rata hatinya baik, maka komunitas itupun akan menjadi masyarakat adil dan sejahtera, atau masyarakat madani. Sebaliknya, jika komunitas tersebut didominasi oleh hati yang hitam, hati yang buruk atau hati yang busuk, sudah barang tentu akan terbentuk masyarakat yang tidak beradab, saling memangsa dan saling menghancurkan.
Komunitas manusia pada dasarnya merupakan komunitas hati. Terjadi interaksi hati dalam populasi manusia. Jika rata-rata hatinya baik, maka komunitas itupun akan menjadi masyarakat adil dan sejahtera, atau masyarakat madani. Sebaliknya, jika komunitas tersebut didominasi oleh hati yang hitam, hati yang buruk atau hati yang busuk, sudah barang tentu akan terbentuk masyarakat yang tidak beradab, saling memangsa dan saling menghancurkan.
Dengan demikian, upaya penjernihan hati harus secara kolektif. Dimulai dari sekarang, dari diri sendiri dan dari hal-hal yang kecil. Bangsa Indonesia pun perlu penjernihan hati sacara menyeluruh, supaya negara dan rakyat menjadi kuat menghadapi beragam cobaan. (Atep Afia)
membersihkan hati juga bisa dilakukan dengan memberikan siraman agama karena tidak ada agama yang mengajarkan keburukan pasti semua agama mengajarkan kebaikan dengan berkumpul dengan orang yang taat kepada agama dan menjalakanya perintah yang telah diberikan oleh Allah SWT maka hati kita akan lebih tenang dan mengilangkan kotoran-kotoran yang ada dihati kita.
ReplyDeletememang kalau penyakit hati itu susah obatnya,walaupun orang yg mempunyai penyakit hatipun selalu mendengar siraman rohani, akan tetapi jika orang tersebut tidak mendalami atau mengkaji siraman rohani tersebut maka sama saja bohong. intinya kita harus membawa diri kita selalu ke tempat" pengajian dengan ikhlas agar penyakit hati hilang secara perlahan.
ReplyDeletejika kita menatap kehidupan sekarang ini,maka hati kita akan pilu,mereka kebanyakan adalah manusia sipil tetapi berkarakter militer.
ReplyDeletemereka manusia sehat secara fisik tetapi rohaninya sakit, mereka memproklamirkan dirinya sebagai makhluk modern tetapi miskin adap dan cenderung primitif.
sekarang ini sangat lah banyak orang yang masih melakukan hal hal yang tidak baik di hadapan allah,dengan artikel ini saya mengajak kita semua untuk saling menjernihkan hati kita dan kembali k hal yang benar pasti hati kita akan jernih dan pikiran yang ada dalam pemikiran kita akan jernih
ReplyDeleteHati dan pikiran yang jernih akan melahirkan perbuatan yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Sebab, kejernihan hati dan pikiran, selalu dilandasi dengan semangat keikhlasan untuk mengabdikan dirinya semata-mata karena Allah.
ReplyDeleteItulah salah satu ciri orang yang beriman. Perbuatan yang demikian itu akan mampu menjadikan dirinya sebagai pembersih jiwa untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS Asy-Syams [91]: 9-10).
Banyak cara dan langkah yang diajarkan Islam untuk menjernihkan hati dan pikiran tersebut. Pertama, memperbanyak istighfar (memohon ampun) kepada Allah SWT disertai keyakinan untuk tidak mengulangi perbuatan-perbuatan yang salah.
banyak orang diluar sana yang memiliki penampilan luar yang rapi,bagus dan sopan,tapi memiliki hati yang tidak jernih. menurut saya,hati yang jernih dan bersih merupakan gambaran umum sifat,perilaku,dan perbuatan yang akan keluar dari diri seseorang yang tidak bisa hanya dinilai dari luar saja.
ReplyDeleteia nur aini setuju banget bahwa hati dan pikiran selalu berkaitan satu sama lain maka seseorang yang memiliki hati yang hati yang bersih atau kotor dapat di lihat dari sikapnya dalam aktivitasnya.
ReplyDeleteMenjernihkan hati atau mengobati hati dapat dilakukan dengan cara dengan memberikan obat hati.
ReplyDeleteObat hati ada di dalam hati diri kita sendiri. Memang hati yang kotor dapat menjernihkan dirinya sendiri. Hati yang luka dapat mengobati dirinya sendiri. Asalkan ada suatu kemauan dalam diri kita untuk merubah hati menjadi hati yang bersih dan hati yang sehat.
Selain itu, hati juga dapat dijernihkan dan dapat diobati dengan siraman-siraman rohani seperti mendengarkan ceramah dan dakwah sehingga hati kita menjadi tenang dan bersih serta agar kita dapat mengaplikasikan apa-apa yang menjadi makna dari siraman-siraman rohani tersebut dengan tujuan agar menjadi manusia yang lebih bermanfaat.
menjernihkan hati yaitu membersihkan segala kotoran yang ada dihati kita. baik itu bersifat kotor ataupun negative. agar kita bias selalu menjadi pribadi yang positif dan baik. menjernihkan hati bias dilakukan dengan mendekatkan diri dengan sang pencipta yaitu ALLAH SWT dan membaca al Qur'an. insyaAllah akan membuat hati kita tenang dan jernih tentunya dari hal-hal yang bersifat negative.
ReplyDeleteEVA febrianty purnama
ReplyDelete@A24
Semua harus didasari dari hati,karena hati menentukan apapun yang kita lakukan bila hati kita bersih maka hasilnya pun akan baik begitupun sebaliknya bila hati kita kotor maka hasilnya pun akan buruk,buatlah hati sebersih mungkin agar apa yang kita lakukan dan sikap kita akan mendapatkan hasil yang baik,lakukan dari sekarang mulai dari hal yang terkecil.
A04-YULIANI TUGAS-A05
ReplyDeleteApapun itu, cemuanya sebenarnya berdasarkan dari hati. bagaimana kita dapat menentukan pilihan atau melakukan yang lain jika hati kita belum sepenuhnya bersih. oleh karna itu mari bersihkan hati kita.
setuju banget bahwa hati dan pikiran selalu berkaitan satu sama lain maka seseorang yang memiliki hati yang hati yang bersih atau kotor dpt dilihat dri sikapnya.
ReplyDelete