Pages

KAA Media Group

Sep 3, 2013

Kebangkitan Bahasa Sunda Secara Online

Oleh : Atep Afia Hidayat  - Teknologi informasi terus mengalami perkembangan dan makin memberikan kemudahan bagi penggunanya. Di sisi lainnya teknologi informasi dapat menyokong kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni, termasuk perkembangan bahasa. Setelah diisukan sedang mengalami kemunduran, perlahan tapi pasti keberadaan Bahasa Sunda pun semakin muncul ke permukaan.
Pengguna Bahasa Sunda cukup banyak meskipun tidak sebanyak penutut Bahasa Jawa, menurut situs web Ethnologue (www.ethnologue.com) pada tahun 2000 mencapai 34 juta orang (Bahasa Jawa dengan 84 juta penutur).

Menurut situs tersebut Bahasa Sunda menempati peringkat ke 31 sebagai bahasa dengan jumlah penutur terbesar di dunia (Bahasa Jawa peringkat 11), melampaui Bahasa Persia, Tagalog dan Belanda. Tak heran jika berbagai situs web papan atas di dunia seperti Google, Wikipedia dan Wordpress menyediakan fitur dan aplikasi Bahasa Sunda.


Google, Wikipedia dan Wordpress Sunda

Situs peringkat satu dunia, yaitu  Google menyediakan mesin pencarian Bahasa Sunda dengan link https://www.google.com/?hl=su. Wikipedia yang merupakan ensiklopedia online terbesar di dunia menyediakan katagori Bahasa Sunda dengan hampir 18 ribu artikel, dapat diakses melalui http://su.wikipedia.org/wiki/Tepas, dengan pengguna yang terdaftar lebih dari 10 ribu orang.
Sementara situs web penyedia blog gratis terbesar di dunia, yaitu Wordpress,   menyediakaan fasilitas ngeblog khusus untuk orang Sunda atau pengguna Basa Sunda, inilah link-nya http://su.wordpress.org/. Pada halaman mukanya muncul kata pengantar “Wilujeng Sumping - WordPress téh mangrupi platforma pamedal semantis pribadi anu jembar tur linuhung, anu nyimpen perhatosan kana kamonésan, kabakuan wéb, kalih kamangpaatan. WordPress miwatek haratis sakaligus mibanda ajén anu heunteu aya papadana. Cindekna, WordPress nyaéta anu diperyogikeun anjeun nalika anjeun seja midamel padamelan ngeblog, moal ngahésékeun”.   


Sastra Sunda Unpad dan UPI

Luar biasa, sebagaimana bahasa lainnya di dunia ternyata Basa Sunda masih memiliki peranan penting dan mendapat perhatian, meskipun di sisi lainnya  minat generasi muda untuk belajar di Program Studi (Prodi) Bahasa Sunda masih relatif rendah. Sebagai gambaran, hanya ada dua Prodi dari ribuan Prodi yang tersebar di ratusan perguruan tinggi (PT)  di Jawa Barat yang mendalami Basa Sunda, yaitu Program Studi Sastra Sunda, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Unpad Bandung, dan Prodi Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS), UPI  Bandung.

Di UPI nama Prodinya Pendidikan Bahasa Daerah, jadi seperti “kurang percaya diri” dengan menyebutkan Pendidikan Bahasa Sunda. Padahal dalam fakultas yang sama terdapat Pendidikan Bahasa Inggris, Jerman, Arab, Jepang, dan Perancis. Lantas kenapa kata Sunda tidak dimunculkan ? Padahal berbagai insitusi pendidikan dan budaya luar negeri, serta situs web papan atas dunia memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Basa Sunda.  

Prodi Pendidikan Bahasa Daerah UPI sudah memiliki situs web dengan alamat  http://sunda.upi.edu/, namun ternyata belum ditemukan laman berbahasa Sunda, atau fasilitas penterjemahan konten web yang berbahasa Indonesia ke dalam Bahasa Sunda. Idealnya laman web berisi konten berbahasa Sunda seperti artikel, cerpen, modul, dan sebagainya. Sedangkan situs web Prodi Sastra Sunda Unpad memiliki situs web dengan alamat http://sunda.fs.unpad.ac.id/, masih terlalu sederhana  dengan konten yang “minimalis”.  Masih lumayan di dalamnya terdapat katagori Karya Mahasiswa, antara lain berisi Carpon, Ramayana, dan Ringkasan Wawacan. Sebagai instiusi pendidikan tinggi terbesar di Jawa Barat, bahkan dengan situs web-nya yang menempati peringkat keempat di Indonesia (Webometrics Juli 2013), sudah semestinya pimpinan Unpad lebih memperhatikan  keberadaan situs web Sastra Sunda.


Web Penerjemah Indonesia - Sunda

Google memang belum menyediakan fasilitas ke dan dari Bahasa Sunda ke bahasa lainnya, sementara ini baru tersedia dalam 71 bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Untuk terjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Sunda, seorang mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di kota Munchen, Jerman, yaitu Dian Trena Nugraha (http://de.linkedin.com/in/diantn), berhasil membuat aplikasi web penerjemah Bahasa Indonesia ke Bahasa Sunda. Untuk menterjemahkan artikel dari Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Sunda dengan kualitas yang cukup lumayan, silahkan dicoba melalui link http://sunda.googletranslate.in/.

Adanya fasilitas penerjemah secara online yang dapat mengalihkan teks berbahasa  Indonesia ke dalam Bahasa Sunda, setidaknya dapat mempermudah upaya untuk memperkaya konten web berbahasa Sunda. Tentu saja aplikasi web penerjemah ini belum sempurna, masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki.


Penutup

Beberapa referensi dan portal online dalam Bahasa Sunda lainnya silahkan  buka Sundanews.com (http://www.sundanews.com/), Majalah Mangle ( http://mangle-online.com/), Majalah Balebat (http://www.majalah-balebat.blogspot.com/),  dan sebagainya.

Bahasa Sunda adalah salah satu dari sekian banyak kekayaan budaya Indonesia yang harus dipelihara dengan baik. Teknologi online melalui aplikasi internet menyebabkan tingkat pemakaian Bahasa Sunda menjadi semakin meluas. Keberadaan Bahasa Sunda online menjadikan kemudahan akses oleh siapapun, kapanpun dan di manapun. Oleh sebab itu pemerintah daerah (Pemda) Jawa Barat, perguruan tinggi di Jawa Barat, dan masyarakat Sunda pada umumnya perlu meningkatkan kepeduliannya, jangan kalah sama orang asing dalam ngamumule Basa Sunda. (Atep Afia)
  



4 comments:

  1. Sebagai orang Indonesia, saya sangat bangga karena karena negara kita ini mempunyai bahasa yang sangat banyak dan beragam baik secara kosa kata maupun dialeknya yang bisa sangat berbeda satu sama lain walaupun masih satu wilayah dan daerah yang bersebelahan.

    Menurut saya bahasa daerah akan menjadi suatu gengsi tersendiri ketika kita berjumpa dengan orang yang bisa berbahasa daerah yang sama dengan kita baik di tempat kerja, di kampus, ataupun disuatu komunitas atau perkumpulan.

    Begitupun dengan saya, Saya walaupun lahir di Jakarta, tetapi saya lebih suka menggunakan bahasa sunda ketika mengobrol dengan rekan-rekan saya sesama orang sunda dimana tempat saya berada, baik di rumah dengan orang tua, di kampung dengan sepupu dan teman, di kampus dan di pabrik dengan rekan saya sesama orang sunda walalupun ada dialek dan kata-kata yang sedikit berbeda. Karena ibu dan nenek saya asli dari Banten yang notabenenya Bahasa Sunda banten dan Jawa Barat memiliki beberapa perbedaan pada kosakatanya.

    Dan saya sebagai generasi muda sangat bangga bisa berbahasa daerah walaupun agak sedikit kurang lancar, dan saya juga akan terus belajar dan terus melestarikan bahasa daerah saya ini.

    ReplyDelete
  2. Saya termasuk asli Urang Sunda dan saya juga lahir dan besar di tanah sunda yaitu di Kota tercinta Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
    Saya cukup bangga sekaligus salut kepada kampus - kampus yang masih mengadakan Program Studi Sastra Sunda. Saya berharap Basa Sunda ini akan mendunia, yah minimal me-Nusantara lah, hee..
    Dan saya berharap akan semakin banyak lagi Universitas - Universitas lain yang ikut andil dalam melestarikan bahasa Daerah lainnya tidak hanya Basa Sunda saja, tentunya dengan mengadakan Program Studi Bahasa Daerah.
    Hatur nuhun..

    ReplyDelete
  3. Rifqi Fadhlurrahman
    @A014

    Saya merasa bangga makin banyak orang indonesia yang bangga dengan bahasa daerahnya. Saya salut pada univ univ yang andil melestarikan bahasa daerah karena dengan di lestarikan bahasa daerah di indonesia yang kaya ini pasti anak cucu kita bisa mengenalnnya nanti

    ReplyDelete
  4. Rifqi Fadhlurrahman
    @A014

    Saya merasa bangga makin banyak orang indonesia yang bangga dengan bahasa daerahnya. Saya salut pada univ univ yang andil melestarikan bahasa daerah karena dengan di lestarikan bahasa daerah di indonesia yang kaya ini pasti anak cucu kita bisa mengenalnnya nanti

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.