Oleh : Atep Afia Hidayat - Siapa yang tidak kenal dengan Mbah Google atau Om Google ? Setiap hari milyaran orang di Planet Bumi dan puluhan juta orang di Indonesia selalu mengaksesnya untuk beragam kepentingan. Mau cari tahu tentang sesuatu ya tinggal Googling aja, ketik kata kunci, dan dalam durasi sepersekian detik Google pun dengan senang hati akan melakukan pencarian, lantas segera memunculkan hits atau jumlah pencariannya.
Nah iseng-iseng berhadiah, hari Minggu, 1 Juni 2014 sekitar pukul 08.15 WIB saya mencoba menelusuri keberadaan dua Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia melalui Google.
Dengan kata kunci "Jokowi" dalam waktu 0,23 detik Google memberikan hasil 21.700.000. Sebagai catatan, pencarian dengan menggunakan sistem operasi Windows dan browser Opera. Lalu bagaimana dengan Prabowo .. ? Sabar dulu, eng-ing-eng, hupsss... dalam waktu 0,25 detik diperoleh hasil 18.600.000. Horeeee, ternyata Jokowi lebih unggul dibanding Prabowo. Sssstttt .... tunggu dulu, itu baru versi Google yang belum mencerminkan kemenangan dalam Pemilihan Presiden (2014) yang akan diikuti oleh hampir 190 juta rakyat Indonesia.
Lantas, pada halaman pertama berita apa saja yang dimunculkan Google ? Untuk Jokowi berita peringkat pertama ialah dengan judul "Dahlan declares support for Jokowi-JK" yang bersumber dari Jakarta Post. Berita peringkat kedua dan seterusnya, berturut-turut Jokowi | Joko Widodo (Topik dari Tempo.co); Joko Widodo (Wikipedia, the free encyclopedia); dan Jokowi (Liputan6.com).
Untuk Prabowo konten pertama yang muncul ialah Prabowo Soebianto (Wikipedia, the free encyclopedia); Prabowo Soebianto (Wikipedia Bahasa Indonesia); dan berita yang berjudul "Dems may support Prabowo, says Pramono" (Jakarta Post).
Kemudian bagaimana dengan posisi Cawapres menurut Google ? Jusuf Kalla memperoleh 1.070.000 hasil; sedangkan Hatta Rajasa mendapatkan 1.130.000 hasil. Dengan demikian Cawapres Hatta Rajasa menurut Google sedikit lebih populer dibandingkan dengan Jusuf Kalla.
Tentu saja hasil pencarian Google setiap saat selalu berubah. Dalam hal ini jumlah hasil pencarian Google mencerminkan tingkat populeritas seorang tokoh, namun tidak mencerminkan tingkat elektabilitasnya. Siapa yang bakal terpilih dalam Pilpres yang akan digelar tanggal 9 Juli 2014 mendatang, sepenuhnya tergantung pada pilihan mayoritas rakyat. (Atep Afia)
Gambar:
https://www.google.com/#q=jokowi
https://www.google.com/#q=Prabowo
Memang benar, tingkat Populeritas tidak dapat mempengaruhi elektabilitas dari tiap individu nya. tetapi populeritas ada baik nya juga, karena itu menjadi tanggung jawab individu karena mereka populer mereka bisa menjaga diri mereka dari hal yang tidak baik menurut masyarakat. Soleh Setiawan
ReplyDeletehasil yang ditemukan ketika kita mencari sebuah nama bukan berarti menunjukkan bahwa orang tersebut mempunyai elektabilitas yang tinggi. namanya saja media kita tidak tahu apakah hasil yang disajikan dalam sebuah media massa itu benar atau hanya karangan fiktif belaka
ReplyDeleteAda beberapa kemungkinan yang membuat popularitas orang naik,dari prestasi yang gemilang atau citra buruk yang menjadi omongan orang
ReplyDeleteJokowi dan Prabowo, akhirnya dimenangkan oleh Jokowi. Ternyata hasil perhitungan Google benar juga yah, karna lebih populer Jokowi bisa memenangkan PilPres 2014.
ReplyDeleteJokowi emang keren ya.....
ReplyDeletemungkin google ini seperti lembaga survey yang bisa benar atau bisa salah dalam memperidiksi siapa yang menang dalam pilpres,namun akhirnya google berhasil juga tapi ini kan ilmu alam,dan semua serahkan pada tuhan karena suara rakyat adalah suara tuhan dan jokowilah yang mengemban amanah tersebut,semoga berjalan lancar dalam kepemimpinananya dan mengedepankan kepentingan rakyat
ReplyDeleteLembaga survai memang bagus tetapi ada sisi buruknya karena bisa menimbulkan konflik dari kedua belah pihak. media google televisi memiliki pengaruh besar kepada masyarakat yang bisa menimbulkan pencitraan baik ataupun buruk. Pencitraan sebenarnya tidak bagus bagi seseorang yang hanya di sorot baiknya saja cacatnya tidak pernah terliput, apapun hasilnya yang paling penting adalah tanggung jawab karena sudah terpilih oleh rakyat dan harus menjaga indonesa bukan hanya menjaga singah sanahnya saja.
ReplyDeleteRating Bapak Jokowi menurut survei Google memang tinggi di bandingkan dengan Bapak Prabowo, Popularitas Bapak Jokowi memang tidak dapat di pungkiri ketika beliau meraih penghargaan walikota terbaik ketiga sedunia dalam pemilihan World Mayor Project 2012, yang diselenggarakan oleh The City Mayors Foundation, yayasan walikota dunia berbasis di Inggris dan meraih penghargaan kembali sebagai walikota terbaik dunia, "World Mayor Prize 2014".
ReplyDeleteSebenernya hasil pencarian di google tidak dapat dijadikan tolak ukur popularitas maupun elektabilitas kedua tokoh tersebut. Kedua tokoh diatas memiliki kelebihan maupun kekuarangan masing-masing.
ReplyDeleteKembali ke masing masing individu saja untuk kedua tokoh di atas, karena popularitas dan rating seseorang di public tidak menjamin akan keberhasilannya. karena google pun hanya pembantu kita untuk mencari informasi - informasi yang kita inginkan. jika kita ingin menilai seseorang dari sebuah media informasi seperti google. janganlah dijadikan tolak ukur karna belum tentu yang kita lihat itu sesuai dengan keaslian pribadinya.
ReplyDeleteKemenangan jokowi karena memang citra jokowi dan kinerja jokowi yang sudah terbukti disaat dia memimpin solo dan memimpin jakarta.
ReplyDeletemerujuk artikel diatas memang tak selamanya hasil google mencerminkan tingkat popularitas seseorang, dan yang menjadi faktor utama untuk memilih dari keduanya adalah rekam jejak di dunia pemerintahan dimana faktor tersebut terbukti yang dipilih masyarakat untuk menentukan pilihan mereka kemarin. namun disisi lain google sebagai mesin pencari sumber informasi ini bisa dijadikan referensi juga untuk mencari dan menggali informasi-informasi yang belum di publish di media elektronik seperti televisi dan radio.
ReplyDeletepopularitas seseorang tidak mencerminkan bahwa dia memiliki pribadi yg baik ataupun buruk.
ReplyDeletePrabowo ataupun Jokowi merupakan icon politik di Indonesia, baik atau buruknya mereka bukan hanya dilihat dari hasil pencarian google.
Rakyat Indonesia sudah memilih, tentu saja rakyat memilih dengan alasan mereka tersendiri. Mereka melihat kinerja, dan prestasi yg telah dibuahkan dari masing2 individu baik Prabowo ataupun Jokowi.
Ini merupakan salah satu survey yang dilakukan oleh pencarian paling popular saat ini google. Ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil pencarian yaitu seberapa terkenalnya sosok tersebut, apa penghargaan yang telah ia raih, faktor SEO, dan juga ads (yaitu iklan) iya iklan. Dijaman yang sudah canggih seperti ini bisa dibeli apa saja maupun cuma pencarian iklan teratas, kalau tidak percaya cobalah cari pencarian “facebook” di google maka yang keluar paling atas adalah iklannya dibanding website asli tersebut. Faktor lain kenapa Bapak Jokowi lebih unggul dari Bapak Prabowo yaitu beliau pernah menjabat sebagai Gubernur Solo dan Gubernur Jakarta.
ReplyDeleteinternet tidak akan pernah jauh dari kehidupan kita ,, seperti contoh yaitu situs google yang sering kita buka tiap hari..
ReplyDeletecukup kita ketik nama di kolong gogle maka akan keluar beberapa pilihannya ..
itulah kelebihan teknologi masa kini...
hasil yang ditemukan ketika kita mencari sebuah nama bukan berarti menunjukkan bahwa orang tersebut mempunyai elektabilitas yang tinggi dimata masyarakat kita, Google hanya men survei dalam ke populeritas saja. tapi dalam kepribadian tak bisa di samakan dengan kehidupannyata.
ReplyDeletemenurut pendapat saya tingkat popularitas seseorang di dunia maya salah satunya dipengaruhi oleh seberapa intens seseorang tersebut diekspose baik itu tentang keseharianya,keluarganya,bahkan prestasi yang diperoleh.semakin banyak hal yang diberitakan maka akan semakin populer pula orang terbut. namun, hal ini hanya sebuah indikator kepopuleran saja dan tidak dapa dijadikan acuan kinerja ataupaun elektabilitas.
ReplyDeleteMungkin karena memang tingkat popularitas Jokowi lebih unggul dari pada Prabowo dalam dunia maya.
ReplyDeleteTernyata terlihat dari hasil capture, cukup mengejutkan , Jokowi memang selalu menang dan selalu jadi bahan pembicaraan media online sebelum tanggal 20 Mei 2014, namun setelah itu nama Prabowo bisa menyalib ketenaran Jokowi,
ReplyDeleteHasil pilpres tahun 2014 sudah selesai,dimenenangkan oleh jokowi jk,hasil ini sebenarnya masih banyak keganjalan,tapi keputusan MK adalah keputusan akhir dan tidak bisa di ganggu gugat,kita sebagai masyarakat harus terus mengontrol jalannya pemerintahan 5 tahun kedepan yaitu pemerintahannya pak Jokowi dan Jk,semoga pak jokowi jk dapat mengemban amanah rakyat sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945 dan rakyat indonesia bisa hidup berkeadilan,aman dan sejahtera.Tapi saya prediksi 5 tahun ke depan,tahunnya pak jokowi ,jk banyak perubahan dan intrik - intrik politik dan politik di indonesia semakin memanas,kita lihat saja bersama 5 tahun kedepan apakah ada perubahan ke arah yang positif atau sebaliknya.sekian terimakasih
ReplyDeletePemilihan umum 2014 masih menjadi topik terhangat tahun ini, terutama di kalangan pengguna Internet di Indonesia. Ini dilihat dari daftar kata kunci yang paling banyak digunakan di mesin pencari Google sepanjang tahun.
ReplyDeleteGoogle Inc merilis daftar kata pencari terpopuler dalam mesin pencarinya di seluruh dunia tahun ini, atau “Year in Search”, Selasa (16/12/2014). Untuk Indonesia, Presiden Joko Widodo, dan lawannya dalam pemilu presiden 2014, Prabowo Subianto, memuncaki daftar penelusuran terpopuler 2014 dengan kata kunci “Jokowi” dan “Prabowo.” Sama seperti hasil pemilu tahun ini, kata “Jokowi” duduk di peringkat satu sementara “Prabowo” di tempat kedua. Kata kunci lainnya terkait pemilu adalah “Pilpres 2014”, “Kabinet Jokowi”, dan “debat capres 2014”.
tingkat Populeritas tidak dapat mempengaruhi elektabilitas dari tiap individu nya. tetapi populeritas ada baik nya juga, karena itu menjadi tanggung jawab individu karena mereka populer mereka bisa menjaga diri mereka dari hal yang tidak baik menurut masyarakat.ada beberapa kemungkinan yang membuat popularitas orang naik,dari prestasi yang gemilang atau citra buruk yang menjadi omongan orang.hasil yang ditemukan ketika kita mencari sebuah nama bukan berarti menunjukkan bahwa orang tersebut mempunyai elektabilitas yang tinggi.namanya aja yang media tapi kita tidak tau apakah berita itu semua benar atau salah,dan semua tergantung pada manusianya sendiri.
ReplyDeletetingkat Populeritas tidak dapat mempengaruhi elektabilitas dari tiap individu nya. tetapi populeritas ada baik nya juga, karena itu menjadi tanggung jawab individu karena mereka populer mereka bisa menjaga diri mereka dari hal yang tidak baik menurut masyarakat.ada beberapa kemungkinan yang membuat popularitas orang naik,dari prestasi yang gemilang atau citra buruk yang menjadi omongan orang.hasil yang ditemukan ketika kita mencari sebuah nama bukan berarti menunjukkan bahwa orang tersebut mempunyai elektabilitas yang tinggi.namanya aja yang media tapi kita tidak tau apakah berita itu semua benar atau salah,dan semua tergantung pada manusianya sendiri.
ReplyDelete@D07 - Akhmad, @Tugas A05
ReplyDeletepopularitas jokowi ini di karenakan di menang atau terpilih menjadi gubernur Jakarta dan mengumbah cara kampanye dengan blusukan , setelah itu di mencalonkan diri menjadi Peresiden . Jokowi merupakan presiden pertama dari kalangan orang bawah ,sehingga membuat dia menjadi populer