Oleh : Atep Afia Hidayat - Anomali cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, menimbulkan kondisi lingkungan yang rentan terhadap mewabahnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Upaya pengendalian DBD di masyarakat difokuskan pada pencegahan penularan kasus DBD di antaranya melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Pengendalian Vektor Penular melalui pemasangan Lavitrap dan Penyelidikan Epidemologi (PE).
Sedangkan upaya pengendalian DBD pada tingkat klinis dilaksanakan pada tingkat Puskesmas dan rumah sakit yang difokuskan pada deteksi dini dan pencegahan kematian akibat demam berdarah dengan diagnosa demam dengue. Invasi penyakit DBD selalu terjadi pada Januari dan Februari sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Penyakit DBD disebarkan oleh nyamuk jenis Aedes aegypti yang populasinya meningkat pesat pada saat musim hujan.
Simbiosis Virus dan Nyamuk
Nyamuk Aedes aegypti berukuran relatif kecil, berwarna hitam, pada kaki dan badannya bergaris-garis putih, yang menggigit manusia hanya yang betina. Sampai saat ini para ahli belum dapat mengidentifikasikan, apakah virus termasuk hewan atau tumbuhan. Yang jelas virus merupakan mahluk hidup yang tergantung pada organisme hidup lain (parasit), tubuhnya hanya terdiri dari nucleo protein.
Virus dengue memperbanyak diri dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dan tersebar ke seluruh jaringan tubuh nyamuk, termasuk kelenjar air liurnya. Bila nyamuk tersebut menggigit orang sehat, maka nyamuk akan mengeluarkan air liurnya supaya darah tidak membeku. Pada saat yang bersamaan, melalui air liur ikut ditularkan virus ke dalam pembuluh kapiler orang sehat tersebut.
Nyamuk Aedes aegypti melakukan aktivitasnya pada siang hari, bisa di dalam atau di luar rumah, terutama di tempat yang agak gelap. Pada malam hari nyamuk tersebut berada di dalam rumah, bertengger pada benda-benda yang digantung seperti pakaian, terutama di tempat gelap. Nyamuk Aedes aegypti biasanya menggigit berulang kali, dengan sasaran beberapa orang sekaligus dalam waktu singkat.
Perang Virus Vs Antibodi
DBD tergolong penyakit infeksi, yaitu penyakit yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme (patogen) seperti virus, bakteri atau jamur ke dalam tubuh manusia. Mikroorganisme tersebut akan berkembang-biak dan menimbulkan gangguan seperti menggerogoti dan memakan sel tubuh manusia, bisa juga menyerap bahan makanan yang seharusnya dimanfaatkan tubuh manusia ( di dalam system pencernaan).
Bila antibody di dalam tubuh manusia tidak bekerja efektif (kalah “perang “ oleh virus), maka akan timbul gejala-gejala tertentu yang spesifik sesuai dengan jenis virus atau patogennya. Saat mikroorganisme patogen (antigen) seperti virus masuk ke dalam pembuluh darah, maka cairan dasar darah (plasma) segera membentuk antibody.
Dalam tubuh manusia, antibody meliputi antytoksin (penggumpal benda asing), praecipitin (pengendap benda asing) dan opsonin (mengaktifkan leukosit). Leukosit merupakan salah satu jenis sel darah. Dalam setiap mm3 darah terdapat 6.000-9.000 leukosit, jumlahnya terus bertambah kalau terjadi infeksi. Bila fungsi eritrosit untuk mengikat oksigen, trombosit untuk membekukan darah ketika luka, maka fungsi leukosit ialah untuk membersihkan darah dari benda asing. Dengan demikian leukosit berada di garis terdepan untuk menghalau “invasi” virus penyebab DBD.
Mengenali Gejala DBD
Gejala penyakit DBD tidak khas dan sulit dideteksi sejak dini. Gejala awal biasanya mirip dengan gejala flu, sehingga sering diduga flu, seperti mendadak demam tinggi (panas tinggi) selama 2-7 hari, disertai sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, batuk, kerongkongan sakit dan sesak nafas.
Gejala lainnya ingusan, mata merah, sakit pada daerah sekitar mata, sakit pada tulang belakang, sakit di seluruh persendian dan otot, mimisan, gusi berdarah, bintik-bintik merah di kulit atau pendarahan spontan di kulit (bintik-bintik tersebut kalau ditekan tidak mau hilang, dengan uji tourniquet, yaitu dengan mengikat tali elastik pada lengan penderita selama lima menit, bintik-bintik akan tampak lebih jelas).
Gejala beikutnya sering mengeluh sakit ulu hati disertai gelisah (depresi) dan banyak keluar keringat tapi kulit terasa dingin. Pada tahap yang lebih parah, selain terjadi bercak-bercak pendarahan berupa memar, pendarahan dari hidung, gusi, muntah darah, juga terjadi pengeluaran darah dari dubur (tinja lembek dan kehitaman). Dalam beberapa hari kondisi menjadi lebih parah dan sering menimbulkan kematian.
Sampai saat ini belum ditemukan “senjata pemusnah” virus dengue, dengan demikian masih mengandalkan “pertahanan konvensional” berupa antibody. Belum ditemukannya obat atau antibiotik untuk menghalau virus dengue, tentu saja menuntut kondisi antibody dalam kulitas dan kuantitas yang memadai. Untuk itulah dilakukan transfusi darah sesuai kebutuhan dan kondisi penderita, bisa plasmanya saja, eritrosit atau suspensi trombosit saja. Pengobatan yang dikembangkan antara lain untuk mengatasi kebocoran dinding pembuluh darah dan mencegah pembekuan darah intravaskular.
Virus dengue dalam tubuh manusia hanya “numpang-lewat”, pada hari kelima penderita mengalami demam, virus tersebut segera menghilang. Namun yang perlu diwaspadai selama periode tersebut penderita menjadi sumber penularan yang efektif. Darah penderita DBD positif mengandung virus dengue. Jika orang tersebut kembali digigit nyamuk Aedes aegypti, maka virus akan terhisap ke dalam tubuh nyamuk. Jika nyamuk menggigit orang sehat, maka DBD pun akan menular.
Gangguan yang ditumbulkan virus dengue antara lain terjadinya percampuran atibodi dengan berbagai senyawa dalam darah, kemudian terbentuk anaphylatoxin, yaitu semacam protein yang merusak dinding pembuluh darah. Hal tersebut dibuktikan dengan dengan adanya kasus perdarahan bagian tubuh tertentu dari penderita. Oleh sebab itu di rumah sakit perlu dilakukan pemeriksaan berkala terhadap kadar hemoglobin (Hb), jumlah sel darah merah (hematokrit), jumlah trombosit, nadi, tekanan darah, perdarahan yang mungkin terjadi dan kondisi umum penderita.
Upaya Pencegahan
Dalam kasus wabah penyakit DBD, yang perlu diperhatikan secara cermat ialah perkembang-biakan nyamuk Aedes aegypti. Strategi umum yang harus ditempuh ialah memberantas jentik-jentik nyamuk tersebut melalui: (1) membersihkan dan mengganti air bak mandi, jambangan bunga, paling sedikit seminggu sekali; (2) membersihkan talang-talang air paling sedikit sebulan sekali; (3) membalikkan ember plastik atau tempat air bila tidak digunakan; (4) musnahkan tempat-tempat terjadinya genangan air, terutama ketika musim hujan tiba; (5) memelihara ikan dalam bak mandi (ikan tersebut biasa memakan jentik nyamuk); (6) menaburkan obat pembunuh jentik nyamuk.
Pencegahan DBD secara kolektif ialah melalui penyemprotan (foging), dengan menggunakan insektisida berbahan aktif Malathion. Penyemprotan di lingkungan tempat tinggal (RT-RW) perlu memperhatikan aspek teknis medis dan aspek non teknis medis. Aspek teknis medis berdasarkan laporan rumah sakit setempat yang dilandasi diagnosis yang pasti, setelah diperoleh konfirmasi klinis dan laboratorium. Aspek teknis non medis berdasarkan laporan masyarakat, setelah petugas kesehatan melakukan pengamatan lapangan.
Untuk mecegah “invasi” virus dengue, selain menuntut “ketahanan individu” berupa daya tahan tubuh yang prima, juga menuntut “ketahanan kolektif” berupa masyarakat yang memiliki kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan. (Atep Afia).
Gambar:
http://www.neocultivos.com/
Assalamualaikum,,,
ReplyDeleteDBD salah satu penyakit yang sangat mematikan,mungkin sampe sekarang belom ada obat yang mampu membunuh virus tersebut tp setidaknya kita bisa mencegahnya dengan berbagai cara salah satunya peduli mengenai kebersihan terutama di area sekitar lingkungan yang kita tempati
Assalamu'alaikum wr wb...
ReplyDeleteNyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab dan penyebar penyakit DBD memang harus kita berantas. Kita bisa memutus mata rantai perkembang biakannya dengan metode 3M ( Menguras, Menutup, dan Mengubur ) secara teratur semua tempat yang menjadi potensi untuk nyamuk berkembang biak.
Menurut saya dengan metode fogging tidak effektif memberantas nyamuk tersebut. Malahan nyamuk tersebut menjadi semakin kebal terhadap formula fogging dan menciptakan species baru nyamuk yang lebih ganas.
Wassalamu'alaikum wr wb...
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTambahan : Langkah awal untuk mengatasi masalah deman berdarah adalah kegiatan PENCEGAHAN untuk antisipasi berkembangbiaknya nyamuk.
ReplyDeleteKegiatan pencegahan dengan memberi pengarahan cara memberantas nyamuk dan kerja bakti gotong royong bersama masyarakat, misal di lingkungan desa, sekolah-sekolah, dll
Dari kegiatan tersebut diharapkan selanjutnya masyarakat tahu dan akan terbiasa melaksanakan kegiatan untuk membersihkan lingkungan rumahnya.
Nyamuk deman berdarah memang sangat membahayakan, untuk itu kita harus sama sama memiliki kesadaran untuk hidup sehat dan bersih .contohnya, menjaga kesehatan dengan berolahraga dan makan makanan yang sehat agar memperkuat system imun/antibody agar tidak gampang sakit, serta selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar tidak terjadi perkembangbiayakan nyamuk dbd.
ReplyDeletekita biasa mengenal istilah 3M jika mendengan kata DBD.
ReplyDeletemenutup, menguras, menimbun, akan tetapi, dengan melihat kondisi lingkungan yang sudah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sudah sangat sering kita temukan DBD terlebih jika cuaca hujan dan banjir datang.
untuk itu faktor 3M perlu diimbangi dengan program kesadaran akan kebersihan dan kesehatan
Para ilmuwan terus berusaha untuk menciptakan vaksin untuk melindungi manusia dari keempat jenis dengue. Beberapa ilmuwan mengkhawatirkan bahwa vaksin dapat meningkatkan risiko keparahan penyakit melalui antibody-dependent enhancement (ADE). Vaksin yang terbaik yang dapat digunakan biasanya memiliki beberapa kualitas berbeda. Pertama, vaksin aman. Kedua, vaksin akan bekerja setelah satu atau dua injeksi (atau suntikan). Ketiga, vaksin akan melawa semua jenis virus dengue. Keempat, vaksin tidak akan menyebabkan ADE. Kelima, vaksin akan mudah berpindah (bergerak) dan tersimpan (tersimpan hingga diperlukan. Keenam, vaksin berbiaya rendah dan efektif (sesuai biayanya). Beberapa vaksin telah diuji pada 2009. Para ilmuwan berharap agar vaksin pertama (atau beberapa vaksin) akan tersedia secara komersial (dapat dibeli) pada 2015.
ReplyDeletePara ilmuwan juga terus bekerja untuk membuat obat antivirus untuk mengobati serangan demam dengue dan mencegah agar manusia tidak terkena komplikasi parah. Mereka juga berusaha untuk mengetahui bagaimana protein virus tersebut tersusun. Ini mungkin dapat membantu mereka untuk membuat obat-obatan yang bekerja efektif mengobati dengue.
ini adalah bentuk teguran bagi kita agar kita senantiasa menjaga kebersihan lingkungan kita tidak cuma itu pola hidup sehat itu adalah tuntutan kita,dan jangan meremehkan hal tersebut karna dampak nya sungguh fatal
ReplyDeleteini adalah bentuk teguran bagi kita agar kita senantiasa menjaga kebersihan lingkungan kita tidak cuma itu pola hidup sehat itu adalah tuntutan kita,dan jangan meremehkan hal tersebut karna dampak nya sungguh fatal
ReplyDeleteAssalamu'alaikum wr wb...
ReplyDeleteNyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab dan penyebar penyakit DBD memang harus kita berantas. Kita bisa memutus mata rantai perkembang biakannya dengan metode 3M ( Menguras, Menutup, dan Mengubur ) secara teratur semua tempat yang menjadi potensi untuk nyamuk berkembang biak.
Menurut saya dengan metode fogging tidak effektif memberantas nyamuk tersebut. Malahan nyamuk tersebut menjadi semakin kebal terhadap formula fogging dan menciptakan species baru nyamuk yang lebih ganas.
Wassalamu'alaikum wr wb...
ReplyDeleteMulailah dari kesadaran diri sendiri dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat, jika di perjalanan kita tidak menemukan tempat sampah, simpanlah sampah tersebut sampai kita menemukan tempat pembuangan sampah, peran Pemerintah juga sangat penting untuk memperbanyak tempat sampah di sepanjang jalan, tempat wisata, pusat perbelanjaan dan pemukiman warga, dengan hal tersebut Selain mencegah DBD juga memperindah pemandangan kota.
Mulailah dari hal kecil yang akan menjadi seribu arti.
Dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.
DBD memang menjadi suatu penyakit yang sangat berbahaya untuk saat ini , oleh karena itu kita harus menjaga hidup dan kesehatan kita , mulai dengan melakukan hal yang kecil , karena itu bisa menjadi suatu hal yang besar . dengan melakukan hal yang kecil kita bisa mejaga diri kita dari penyakit yang ada .
ReplyDeleteDBD tergolong penyakit infeksi, yaitu penyakit yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme (patogen) seperti virus, bakteri atau jamur ke dalam tubuh manusia. Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari. Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina yang mengisap darah. Cara yang hingga saat ini masih dianggap paling tepat untuk mengendalikan penyebaran penyakit demam berdarah adalah dengan mengendalikan populasi dan penyebaran vektor.Dengan cara menguras bak mandi, menutup tempat genangan air dan mengubur barang-barang bekas sehingga tidak dapat menampung air.
ReplyDeletedengan seperti itu maka kita harus meningkatkan hidup sehat, dengan mencegah gejala tumbuhnya nyamuk tersebut mungkin kita dapat terbebas dari penyakit DBD yang mematikan itu.
ReplyDeleteDewasa ini masih banyak dari masyarakat kita yang kurang mengerti betapa pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan,salah satunya agar terhindar dari serangan nyamuk DBD. Bahkan akhir-akhir ini semakin sering didengungkan ajakan untuk menjaga lingkungan sekitar,namun jakan tersebut hanya seperti slogan belaka karena sampai saat ini masih belum tersa nyata tindakan yang nyata dari kesadaran masyarakat. Oleh sebab itulah perlu ditanamkan sejak dini budaya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar untuk mecegah datangnya sumber penyakit.
ReplyDeleteApakah benar bahwa kecil kemungkinan nyamuk penyebab DBD muncul pada saat musim panas/ kemarau?
ReplyDeleteUntuk menjaga agar kita tidak terjangkit DBDm harus dengan menjaga pola hidup sehat dengan menjaga lingkungan agar tetap bersih, menghindari tempat genangan air yang dapat membuat pertumbuhan nyamuk Aedes aegypti, dan melakukan fooging secara rutin agar dapat membunuh pertumbuhan nyamuk.
ReplyDeleteDi dunia terdapat berbagai jenis virus yang menyebabkan penyakit demam berdarah, tetapi di Indonesia hanya dua jenis virus yang berkembang biak dengan baik yaitu virus Dengue dan virus Chikungunya. Dari kedua jenis virus tersebut, virus dengue menjadi penyebab hampir semua kasus demam berdarah.
ReplyDeleteManusia yang tinggal di sekitar tempat nyamuk Aedes Aegypti tersebut bersarang akan mudah terinfeksi virus dengue. Orang dewasa yang terinfeksi mungkin akan terkena penyakit demam berdarah ringan atau berat, tergantung daya tahan tubuhnya. Virus dengue tidak bisa berkembang biak apabila daya tahan tubuh manusia cukup kuat. Untuk itu kita harus menjaga kebersihan di sekitar lingkungan kita dan menjaga kondisi kesehatan kita agar tidak mudah terserang penyakit demam berdarah.
Terimakasih artikel nya sangat membantu
ReplyDeletemenurut saya menegenai demam berdarah adalah slah satu penyakit yang berbahaya bagi kalangan mausia dari anak baita sampai org tua pu bisa kena DBD. Nyamuk Aedes aegypti sebagai adalah penyebar penyakit DBD memang harus kita berantas sampai tuntas dengan metode 3M ( Menguras, Menutup, dan Mengubur ) secara teratur semua tempat yang menjadi potensi untuk nyamuk berkembang biak.
ReplyDeleteMenurut saya dengan metode fogging tidak effektif memberantas nyamuk tersebut. Malahan nyamuk tersebut menjadi semakin kebal terhadap formula fogging dan menciptakan species baru nyamuk yang lebih ganas.
terima kasih...
menurut saya,,
ReplyDeletepenyakit dbd dapat terhindarkan ,aslkan kita menjaga pola hidup sehat kita dalam kehidupan sehari-hari,,,
karena saya juga pernah mengalami penyakit tersebut,,,
masalah utama bagi anak kos adalah;
sering banyak dijumpai baju-baju yang digantung,lihat juga kebersihan bak mandi kita,jangan ada sampah yang menjadi tempat untuk sarang nyamuk,,,,,,
selian trimakasih,,,,,
menurut saya penyakit DBD ini sangatlah berbahaya karena bisa berakibat patal yaitu kematian kalo saja tidak cepat di tangani,
ReplyDeleteakan tetapi kita bisa terhindar dari penyakit tersebut yang di sebabkan oleh nyamuk yaitu dengan cara 3M : menguras, Menutup , dan Mengubur,
menurut saya penyakit DBD ini sangatlah berbahaya karena bisa berakibat patal yaitu kematian kalo saja tidak cepat di tangani,
ReplyDeleteakan tetapi kita bisa terhindar dari penyakit tersebut yang di sebabkan oleh nyamuk yaitu dengan cara 3M : menguras, Menutup , dan Mengubur,
menurut saya untuk memperkecil resiko terkena penyekit DBD adalah dengan menjaga kebersihan kondisi lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja kita,seperti membersihkan bak mandi serta genangan air di sekitar rumah kita,karena bagaimanapun mencegah lebih baik daripada mengobati
ReplyDeleteDbd sudah bukan merupakan hal yang aneh, atau penyakit yanga neh, kebanyakan dari kita telah mengetahui sistem penularan dan gejala yang akan timbul. Tidak hanya itu saja pencegahan telah banyak kita ketahui. Namun menurut saya artikel ini menambah pengetahuan saya dalam mencegah dbd. Yaitu dengan memelihara ikan di dalam bak mandi.karena ikan akan memakan jentik nyamuk yang ada, cara yang unik dan menarik. Sanagt bermanfaat
ReplyDeleteA04-YULIANI TUGAS-A05
ReplyDeletemenanggapi soal penyakit DBD atau Demam Berdarah Dengue sangat membahayakan. bangaimana tidak, tidak sedikit korban akibat virus yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti ini. oleh karna itu dibutuhkan sesadaran dar masing masing masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatannya. dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan rajin berolah raga dapat menjaga daya tahan tubuh kita agar tetap baik dan terhindar dari penyakit dbd maupun penyakit yang lainnya.
A09-Muhammad Reza Wahyu.A.
ReplyDeletetugas A05
Menanggapi tentang nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab dan penyebar penyakit DBD memang harus kita berantas. Kita bisa memutus mata rantai perkembang biakannya yaitu dengan metode 3M ( Menguras, Menutup, dan Mengubur ) secara teratur semua tempat yang menjadi potensi untuk nyamuk untuk berkembang biak.
Menurut saya melakukan pencegahan dengan metode fogging tidak begitu effektif untuk memberantas nyamuk tersebut.
Maka dari itu kegiatan pencegahan dengan memberi pengarahan cara memberantas nyamuk dan kerja bakti gotong royong bersama masyarakat, misal di lingkungan desa, sekolah-sekolah, dll.
A09-Muhammad Reza Wahyu.A.
ReplyDeletetugas A05
Menanggapi tentang nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab dan penyebar penyakit DBD memang harus kita berantas. Kita bisa memutus mata rantai perkembang biakannya yaitu dengan metode 3M ( Menguras, Menutup, dan Mengubur ) secara teratur semua tempat yang menjadi potensi untuk nyamuk untuk berkembang biak.
Menurut saya melakukan pencegahan dengan metode fogging tidak begitu effektif untuk memberantas nyamuk tersebut.
Maka dari itu kegiatan pencegahan dengan memberi pengarahan cara memberantas nyamuk dan kerja bakti gotong royong bersama masyarakat, misal di lingkungan desa, sekolah-sekolah, dll.
Rendi
ReplyDeleteD06-Rendi,TugasA05
Dalam kasus seperti ini kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan sangat di butuhkan, sebab kebanyakan orang yang terkena firus DBD yaitu orang yang tempat tinggalnya kurang di perhatikan sehingga pertumbuhan nyamuk di tempat tersebut berkembang dengan pesat, jika langkah pencegahan dilakukan sedini mungkin maka kejadian seperti itu akan sangat mudah di minimalisir