Pages

KAA Media Group

Jan 2, 2016

Mungkinkah Jakarta Bebas Macet ?

Untuk setiap sepuluh meter (10 m) jalan di DKI Jakarta terdapat rata-rata 25 kendaraan bermotor.

Untuk setiap sepuluh meter (10 m) jalan di DKI Jakarta terdapat rata-rata 19 sepeda motor.

Untuk setiap sepuluh meter (10 m) jalan di DKI Jakarta terdapat rata-rata 6 mobil.


Oleh : Atep Afia Hidayat - Jakarta merupakan salah satu megapolitan paling macet di dunia. Lantas apa yang menjadi penyebabnya ? Tentu mudah sekali dipredikasi, yaitu antara panjang jalan yang dimiliki wilayah kota dengan jumlah kendaraan bermotor sudah tidak seimbang lagi.
Menambah panjang jalan menjadi solusi yang kurang memungkinkan, mengingat keterbatasan luas wilayah. Selain itu harga tanah sudah begitu fantastis, sehingga menyebabkan kesulitan dalam pembebasannya. Di sisi lainnya membatasi jumlah kendaraan yang beredar juga sulit diterapkan, malah yang terjadi sebaliknya, produksi kendaraan bermotor terus meningkat, dan sebagian di antaranya dioperasikan di wilayah DKI Jakarta.

Mari kita tengok bagaimana statistik transportasi daerah Provinsi DKI Jakarta (terbitan tahun 2015), ternyata secara keseluruhan panjang jalan di wilayah Provinsi DKI Jakarta tahun 2014 hanya 6.956 km, terbagi menjadi jalan tol 124 km, jalan negara 153 km dan jalan provinsi 6.681 km. Ruas jalan yang tidak mencapai 7.000 km tersebut, ternyata harus menampung 17.523.907 kendaraan bermotor, yang terbagi menjadi 13.084.372 sepeda motor; 3.266.009 mobil penumpang; 673.661 mobil beban; 362.066 bis, dan 137.859 kendaraan khusus (Statistik Daerah Provinsi DKI Jakarta, 2015). Ops tunggu dulu, itu pun hanya kendaraan bermotor Plat B yang asli Jakarta. Belum termasuk Plat B asal Tangerang, Bekasi dan Depok yang juga masuk Jakarta. Selain itu kendaraan bermotor kota lainnya juga turut berjubel di jalanan Kota Jakarta, seperti plat F, T, D, A dan sebagainya. Ya pokoke, hampir setiap ruas jalan seringkali penuh sesak dan nyaris tidak bergerak.

Berbagai upaya "kecil-kecilan" memang sudah dijalankan oleh Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta, bahkan menjadi jualan hampir semua kandidat gubernur. Mulai dari pengembangan angkutan masal, pengembangan fly-over, pembuatan under-pass, pengaturan jam masuk sekolah dan jam kerja, penerapaan three-in-one,  pemberian sanksi bagi parkir liar, perbaikan sarana transportasi, dan sebagainya. Namun hasilnya belum begitu nyata

Untuk lebih jelasnya, bagaimana parahnya kemacetan di wilayah DKI Jakarta mari sedikit berhitung. Kalau dibuat rasio atau pembagian yang mengacu pada data panjang jalan dan jumlah kendaraan bermotor di atas, maka akan ditemukan data-data yang "mencengangkan":

Untuk setiap meter (10 m) jalan di DKI Jakarta terdapat rata-rata 25 kendaraan bermotor.
Untuk setiap meter (10 m) jalan di DKI Jakarta terdapat rata-rata 19 sepeda motor.
Untuk setiap meter (10 m) jalan di DKI Jakarta terdapat rata-rata 6 mobil.

Sudah tentu menunjukkan angka-angka yang kurang rasional, bagaimana mungkin dalam 10 m jalan terdapat 6 mobil. Kalau keenam mobil tersebut dibariskan sudah pasti panjangnya lebih dari 10 m. Dengan kata lain, panjang mobil secara keseluruhan di Jakarta, jauh melebihi panjang jalan yang ada. Apalagi sepeda motor. yang mencapai 19 sepeda motor untuk setiap 10 m jalan. Luar biasa, padahal penjualan mobil dan sepeda motor baru masih terus berlangsung dan laku keras. (Atep Afia).

Smber Gambar:
http://cdnimage.terbitsport.com/imagebank/gallery/large/20140410_102215_jakarta_macet.jpg

Sumber Data:
http://jakarta.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Statistik-Daerah-Provinsi-DKI-Jakarta-2015.pdf


2 comments:

  1. @A05-AGNES Tugas TA05

    Menurut saya salah satu penyebab kemacetan Jakarta adalah derasnya arus urbanisasi penduduk ke Jakarta yang pada akhirnya membuat pertambahan lahan-lahan permukiman baru dan menyebabkan juga peningkatan bisnis dan akibatnya membuat meningkatnya kendaraan bermotor di, dari, ke Jakarta.
    Daerah pinggiran Jakarta seperti Tangerang, Depok, Bekasi, Bogor, dll menjadi salah satu daerah asal kendaraan yang setiap pagi memasuki Jakarta dan Sore hari keluar Jakarta. Selain itu saya rasa pemerintah juga kurang tegas dalam peraturan pembatasan kendaraan bermotor. Dari segi transportasi umum pun pemerintah kurang memadai, mungkin itu berpengaruh pada rasa enggan masyarakat Jakarta dan sekitarnya menggunakan transportasi umum.

    ReplyDelete
  2. @A05-AGNES Tugas TA05

    Menurut saya salah satu penyebab kemacetan Jakarta adalah derasnya arus urbanisasi penduduk ke Jakarta yang pada akhirnya membuat pertambahan lahan-lahan permukiman baru dan menyebabkan juga peningkatan bisnis dan akibatnya membuat meningkatnya kendaraan bermotor di, dari, ke Jakarta.
    Daerah pinggiran Jakarta seperti Tangerang, Depok, Bekasi, Bogor, dll menjadi salah satu daerah asal kendaraan yang setiap pagi memasuki Jakarta dan Sore hari keluar Jakarta. Selain itu saya rasa pemerintah juga kurang tegas dalam peraturan pembatasan kendaraan bermotor. Dari segi transportasi umum pun pemerintah kurang memadai, mungkin itu berpengaruh pada rasa enggan masyarakat Jakarta dan sekitarnya menggunakan transportasi umum.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.