Pages

KAA Media Group

Jun 30, 2018

Kota Bangko dan Kabupaten Merangin

Kabupaten Merangin
(Peta : https://goo.gl/maps/JRyuu8hidAB2; Data : BPS Kab Merangin, 2017)
Oleh : Atep Afia Hidayat - Wilayah Kabupaten Merangin berada di bagian barat Provinsi Jambi, berbatasan dengan Kabupaten Bungo di sebelah utara; Kabupaten Tebo dan Sarolangun di sebelah timur; Kabupaten Sarolangun dan Provinsi Bengkulu di sebelah selatan; serta Kabupaten Kerinci di sebelah barat. Kabupaten Merangin memiliki luas wilayah 7.679,00 km2  (sekitar 12 kali luas Provinsi DKI Jakarta); Jumlah penduduk tahun 2016 sebanyak 372.205 jiwa (sekitar 4 persen dari penduduk Provinsi DKI Jakarta);

Kepadatan penduduk Kabupaten Merangin tahun 2016 hanya 48 jiwa per km (kepadatan penduduk Provinsi DKI Jakarta pada tahun yang sama mencapai 15.540 jiwa per km2).

Lantas kenapa dalam tulisan ini keberadaan Kabupaten Merangin dibandingkan dengan Provinsi DKI Jakarta ? Hal itu memberikan gambaran bahwa di Negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat kawasan yang kaya dengan sumberdaya alam atau lahan, ada juga yang kaya dengan sumberdaya manusia. Kedua jenis kawasan jika dikelola secara amanah dan profesional akan berkembang menjadi kawasan yang lebih sejahtera.

Sumberdaya alam yang ada di Kabupaten Merangin sangat berlimpah, mulai dari kehutanan, perkebunan, hortikultura, pangan, peternakan, perikanan darat, pariwisata, dan sebagainya. Diperlukan kreativitas, inovasi dan teknologi yang mumpuni untuk mengelola kawasan tersebut, sehingga nilai tambah dari kegiatan ekonomi yang diperoleh masyarakat setempat dapat meningkat secara progresif.

Kabupaten Merangin meliputi 24 kecamatan 195 desa dan lima 10 kelurahan; Kesepuluh kelurahan terdapat di Kecamatan Tabir (5), Bangko (4) dan Pamenang (1). Kecamatan yang telah memiliki kelurahan akan berkembang lebih cepat menjadi kawasan perkotaan.

Namun jika memperhatikan klasifikasi kota yang dibedakan secara numerik, di mana jumlah penduduk  untuk sebuah kota kecil ialah 20.000 - 50.000 jiwa, maka di Kabupaten Merangin hanya terdapat empat kecamatan yang dapat "diasumsikan" sebagai kota kecil (berdasarkan data jumlah penduduk tahun 2016), yaitu : Pamenang (35.146 jiwa); Tabir (29.729 jiwa); Tabir Selatan (29.298 jiwa); dan Lembah Masurai (25.529 jiwa).  Sedangkan Kota Bangko dengan jumlah penduduk 52.362 jiwa masuk dalam katagori kota sedang (50.000 - 100.000 jiwa). Sebanyak 19 kecamatan lainnya di Kabupaten Merangin jumlah penduduknya di bawah 20.000 jiwa; bahkan sembilan kecamatan di antaranya berpenduduk di bawah 10.000 jiwa.

Kota Bangko

Kota Bangko berstatus sebagai ibu kota Kabupaten Merangin, menjadi pusat pertumbuhan bagi 23 kecamatan yang ada di sekitarnya; Tujuh kecamatan di antaranya berbatasan wilayah secara langsung; Sebelah utara dengan Kecamatan Tabir Lintas dan Tabir Selatan; sebelah timur dengan Kecamatan Pamenang Barat; sebelah selatan dengan Kecamatan Renah Pamenang dan Bangko Barat; sebelah barat dengan Kecamatan Batang Masumai dan Nalo Tantan.

Kecamatan Bangko
(Peta : https://goo.gl/maps/inGMYEfLqiw; Data : BPS Kab.Merangin, 2017)
Kota Bangko berjarak sekitar 256 km arah barat daya dari Kota Jambi; Dilalui antara lain Jalan Lintas Tengah Sumatera, Jalan Raya Bangko - Kerinci, Jalan Teuku Umar, Jalan RA kartini, Jalan Sultan Hasanuddin, Jalan Diponegoro, dan sebagainya. Jarak dari Kota Bangko dengan pusat-pusat kecamatan yang ada di Kabupaten Merangin bervariasi antara 10 km (Batang Masumai) sampai 154  km (Sungai Tenang.)

Kota Bangko pun dialiri beberapa sungai, seperti Sungai Merangin, Sungai Mesumai, Sungai Tantan, Sungai Salam Buku, Sungai Belengo dan Sungai Murak.

Kota Bangko meliputi empat desa, yaitu : Sungai Kapas, Langling, Kungkai dan Dusun Mudo; serta empat kelurahan, yaitu : Pasar Atas Bangko, Pasar Bangko, Pematang Kandis dan Dusun Bangko. Kisara luas setiap desa/kelurahan antara 3 km2 (Kelurahan Pasar Bangko) sampai 43 km2 (Desa Langling).

Jumlah penduduk Kecamatan Bangko pada tahun 2016 sebanyak 52.362 jiwa tersebar di Kelurahan Pematang Kandis sebanyak 17.276 jiwa (32,99 persen); Kelurahan Dusun Bangko 11.906 jiwa (22,74 persen); Dengan demikian sekitar 55,73 persen penduduk Kota Bangko bermukim di Kelurahan Pematang Kandis dan Kelurahan Dusun Bangko; sekitar 44,27 persen lainnya tersebar di enam desa/kelurahan lainnya. Letak Kelurahan Pematang Kandis berada di bagian utara Kecamatan Bangko berbatasan dengan Kecamatan Batang Masumai dan Nalo Tantan. Sedangkan letak Kelurahan Dusun Bangko tepat di sebelah selatan Kelurahan Pematang Kandis dan berbatasan secara langsung. Disarankan adanya pemekaran wilayah untuk Kelurahan Pematang Kandis Dusun Bangko.

Di Kecamatan Bangko terdapat satu desa yang jumlah penduduknya di bawah 1.000 jiwa , tepatnya 797 jiwa (tahun 2016), yaitu Desa Mudo yang terletak di bagian utara Kecamatan Bangko berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Nalo Tantan, Tabir Lintas, Tabir Selatan dan Pamenang Barat. Dengan demikian distribusi penduduk di Kecamatan Bungko sangat tidak merata, dengan rata-rata kepadatan 311 jiwa per km2 (tahun 2016).  Kelurahan Pematang Kandis menjadi kawasan paling padat penduduknya, yaitu mencapai 1.152 jiwa per km2; sedangkan Desa Mudo paling langka penduduknya, yaitu hanya 27 jiwa per km2.

Fasilitas pendidikan yang ada di Kota Bangko meliputi 20 TK; 26 SD; tujuh SMP dan sederajat; enam SMA/SMK dan sederajat. Untuk fasilitas kesehatan terdapat tiga rumah sakit yang semuanya berlokasi di Kelurahan Pematang Kandis; dua Puskesmas (masing-masing di Kelurahan Pasar Atas dan Pematang Kandis); serta tiga Puskesmas Pembantu; 27 Posyandu;  satu Poliklinik; satu Polindes; dan lima Pos Kesehatan Desa. Untuk fasilitas ibadah terdapat 45 masjid, 72 surau dan lima gereja.

Sebagaimana sebagian besar kota-kota di Indonesia, Kota Bangko terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Adanya beragam moda transportasi akan makin memacu pertumbuhan wilayah, untuk itu infrastruktur transportasi darat, sungai maupun udara (penerbangan perintis) perlu dikembangkan lebih lanjut. Saat ini untuk menuju Kota Bungo dan daerah sekitarnya perlu terlebih dahulu melalui Bandara Muara Bungo (MRB) yang berlokasi di Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, yang beroperasi sejak tahun 2012. 

Di sekitar Kecamatan Renah Pembarap, sekitar 35 km arah barat Kota Bangko, juga terdapat Geopark Merangin (masuk kawasan Taman Nasional Kerinci Serbat). Nama Geopark Merangin akan semakin mendunia, hal ini berpotensi mendatangkan wisatawan Nusantara dan manca negara, dengan demikian fasilitas akomodasi di Kota Bangko perlu lebih dilengkapi, termasuk keberadaan hotel-hotel berbintang.

Di sisi lainnya untuk pengembangan sumberdaya manusia setempat di Kota Bangko pun perlu dirintis perguruan tinggi terpadu yang menyediakan berbagai program studi seperti Agroteknologi, Agibisnis, Teknik Industri Pertanian, Manajemen Kehutanan, dan sebagainya, misalnya dengan pendirian Universitas Merangin Bangko (UMB).


Sumber :
BPS, 2017. Kabupaten Merangin dalam Angka 2017. https://meranginkab.bps.go.id/publication/
BPS. 2017. Kecamatan Bungko dalam Angka 2017. https://meranginkab.bps.go.id/publication/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Merangin
https://petatematikindo.files.wordpress.com/2013/03/adminstrasi-jambi-a1-1.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTHNphn-T75cQuBj6U3ePyiIdfKxi8DLjsrBVWShUXMqzphA-pbhfsUq3aHl4h6a6ApPnN6ktxy8v_jJ0E2sn1PMFfpIGD0yQ7zEMjn-tNMaj-o2rZd71-nWZsuDeVv6ufTpQMYD_83g6f/s3600/PETA+merangin.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Muara_Bungo

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.