Jun 18, 2024

Kebahagiaan dan Tanggung Jawab dalam Memiliki Anak

Oleh: Atep Afia Hidayat - Memiliki anak adalah karunia yang luar biasa. Anak merupakan regenerasi, masa depan, pewaris, dan jalan menuju surga. Dalam perspektif agama, ada tiga hal yang tetap bermanfaat bahkan setelah kita meninggalkan dunia ini: ilmu yang bermanfaat, amal perbuatan yang baik, dan anak yang saleh. Ketiga hal tersebut memastikan pahala yang terus mengalir meskipun kita sudah tiada.

Anak sebagai Investasi Dunia dan Akhirat

Anak adalah investasi berharga, baik di dunia maupun di akhirat. Anak-anak yang saleh akan selalu patuh dan sayang kepada orang tuanya. Mereka akan merawat orang tua dengan ikhlas ketika tua dan selalu mendoakan mereka setelah meninggal. Doa anak yang saleh seperti "Ya Allah, ampunilah dosa kedua orang tuaku, kasihanilah mereka sebagaimana mereka mengasihaniku sewaktu kecil," adalah berkah yang tak terhingga.

Kebahagiaan Memiliki Anak

Memiliki anak membawa kebahagiaan dan dinamika dalam kehidupan. Ketika seorang ibu hamil, muncul harap-harap cemas, terutama jika anak pertama. Orang tua yang saleh akan selalu mendoakan, memperdengarkan ayat-ayat suci, menjaga hati dan perasaan, serta memilih makanan yang baik. Saat bayi lahir, adzan dan iqamah dilantunkan di telinga sang bayi sebagai pendidikan pertama.

Tumbuh Kembang Anak

Saat bayi tumbuh menjadi batita dan balita, ibu selalu setia di sisinya, memberikan yang terbaik dan menyusuinya sesuai amanat Allah SWT selama 2 tahun (QS 2:233). Penelitian menunjukkan bahwa ASI memberikan banyak manfaat bagi kecerdasan, daya tahan tubuh, dan kesehatan secara keseluruhan. Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi telah meningkat dari 37,3% pada tahun 2013 menjadi 61,33% pada tahun 2021.

Peran Ayah dalam Keluarga

Ayah sebagai kepala keluarga memiliki peran penting dalam memimpin keluarganya menuju sakinah, mawaddah, dan warahmah. Sakinah meliputi kejujuran, iman, dan taqwa kepada Allah SWT. Mawaddah berupa kasih sayang yang kreatif dan inovatif dalam menciptakan suasana harmonis di rumah. Warahmah mencakup kewajiban memberikan nafkah, mendidik, dan menjadi teladan yang baik.

Visi dan Misi Keluarga

Visi dan misi dalam keluarga adalah menciptakan rumah tangga yang harmonis dan bahagia. Ayah harus memimpin dengan sepenuh hati, memastikan proses tumbuh kembang anak berjalan optimal. Keluarga yang harmonis memungkinkan seluruh potensi anak berkembang, menjadikannya individu yang bermanfaat bagi sesama, serta selalu memperhatikan dan mendoakan orang tuanya.

Kondisi Terkini di Indonesia

Di Indonesia, angka kelahiran telah mengalami penurunan dari 2,33 pada tahun 2012 menjadi 2,28 pada tahun 2021, menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Namun, tantangan dalam mengasuh dan mendidik anak tetap besar, terutama dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka. Data BPS juga menunjukkan bahwa tingkat partisipasi sekolah anak-anak usia 7-15 tahun telah meningkat menjadi 98,9% pada tahun 2021.

Artikel ini menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendidik dan merawat anak dengan penuh kasih sayang, serta pentingnya lingkungan keluarga yang harmonis untuk perkembangan optimal anak. (Atep Afia).

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.