Oleh: Atep Afia Hidayat
Apakah ada kaitan antara otak dan olahraga? Ya, sangat berkaitan erat. Pemetaan otak menunjukkan perbedaan signifikan antara otak orang yang rutin berolahraga dan yang jarang atau tidak berolahraga. Apa penyebabnya?
Terdapat dua zat utama yang berpengaruh besar terhadap fungsi dan kondisi otak: glukosa (gula darah) dan oksigen (O2). Kekurangan kedua zat ini dapat menyebabkan disfungsi otak. Glukosa berasal dari pencernaan karbohidrat dalam makanan, sedangkan oksigen masuk ke tubuh melalui hidung, diserap oleh paru-paru, dan diedarkan oleh jantung ke seluruh tubuh, termasuk otak.
Meskipun otak hanya sekitar 2% dari total berat badan, otak menerima sekitar 15% suplai darah yang dipompakan jantung. Metabolisme otak menggunakan sekitar 15-18% dari total oksigen tubuh, sementara organ lainnya menggunakan sekitar 82-85%. Oksigen sangat vital; manusia bisa bertahan beberapa hari tanpa makanan dan air, tetapi tidak bisa hidup lebih dari 4 menit tanpa oksigen. Sel-sel otak bahkan dapat mati dalam waktu 15 detik tanpa oksigen.
Untuk mendukung kehidupan yang sehat dan sejahtera, peranan otak sangat penting. Untuk menjaga kebugaran otak, oksigenasi yang baik sangat diperlukan. Aliran oksigen ke otak harus lancar tanpa hambatan. Dalam hal ini, olahraga sangat penting bagi oksigenasi otak. Berbagai jenis olahraga aerobik seperti senam aerobik, senam pernapasan, berenang, jalan cepat, jogging, dan berjalan-jalan yang dilakukan secara teratur sangat membantu membentuk otak yang sehat dan kuat.
Sebaliknya, berbagai kebiasaan buruk seperti pola makan tidak sehat, stres berlebihan, merokok, minum alkohol, dan jarang berolahraga dapat merusak fungsi otak. Jika kebiasaan ini berlangsung lama, kerusakan otak bisa bersifat permanen. Contohnya, merokok bersifat kontraproduktif terhadap oksigenasi otak. Gas karbon dioksida (CO2) dalam asap rokok lebih reaktif 200 kali dibandingkan oksigen untuk berikatan dengan hemoglobin (Hb), sehingga mengurangi suplai oksigen ke otak.
Kurangnya aktivitas olahraga menyebabkan asupan oksigen berkurang, mengakibatkan fungsi otak tidak optimal dan bahkan bisa menyebabkan otak menjadi tumpul. Dampak langsung dari kurang bergerak adalah berbagai gangguan otak, mulai dari ringan hingga sangat berat, yang dapat sulit dipulihkan. Gangguan fungsi otak berdampak pada penurunan kualitas hidup dalam aspek intelektual, emosional, sosial, dan finansial. Ternyata, fungsi otak sangat vital!
Re-write dari :
http://www.kangatepafia.com/2013/04/jarang-olah-raga-sebabkan-otak-menjadi.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.