Jun 18, 2024

Mengendalikan Pikiran untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Oleh: Atep Afia Hidayat - Salah satu aktivitas utama otak manusia adalah berpikir. Ada berbagai jenis pemikiran dan kontennya, mulai dari yang objektif hingga subjektif, dari yang logis hingga alogis, dari yang produktif hingga kontraproduktif, dari berkualitas tinggi hingga rendah. Ungkapan yang terkenal di masyarakat, seperti "lagi banyak pikiran", menggambarkan proses berpikir yang cenderung subjektif dan tidak jelas ujung pangkalnya.

Pentingnya Penyaringan Pikiran

Setiap hari, otak kita menerima berbagai input dari aktivitas sehari-hari, baik dalam rumah tangga, pekerjaan, maupun pergaulan sosial. Input-input ini sering kali tidak menyenangkan dan memicu pikiran yang tidak menentu atau "galau". Untuk mengendalikan pikiran, penting untuk mampu memfilter apakah input tersebut penting, kurang penting, atau tidak penting untuk diproses lebih lanjut. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), 34,6% penduduk Indonesia pada tahun 2021 mengalami stres ringan hingga berat akibat tekanan kehidupan sehari-hari.

Mengatasi Pikiran Negatif

Rasa galau, was-was, cemas, khawatir, dan prasangka sering menghampiri pikiran seseorang. Untuk mengalihkan pikiran dari input yang tidak produktif dan negatif, langkah penting adalah melakukan sterilisasi lintasan pikiran. Jika pikiran yang melintas membuat tidak nyaman, segera halau dengan pikiran yang kreatif dan produktif. Menurut penelitian dari Universitas Indonesia, 45% responden melaporkan bahwa teknik pengalihan perhatian dan berpikir positif membantu mengurangi tingkat stres mereka secara signifikan.

Mengelola Keputusan dan Tindakan

Ketidaknyamanan dalam pikiran sering muncul akibat keputusan, sikap, tingkah laku, atau ucapan tertentu yang dianggap kurang tepat atau berisiko menimbulkan efek negatif. Namun, jika keputusan dan tindakan tersebut termasuk kategori "baik" dan "benar", ketidaknyamanan seharusnya tidak perlu dirasakan. Data dari sebuah studi oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2020 menunjukkan bahwa 60% orang yang berpegang pada prinsip dan nilai kebenaran lebih sedikit mengalami stres dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Menjaga Pikiran Tetap Positif dan Produktif

Untuk menjaga pikiran tetap produktif dan positif, penting untuk mengalihkan perhatian dari pikiran-pikiran negatif yang mengganggu. Kendali penuh atas pikiran ada pada diri kita sendiri, dan kita memiliki otoritas untuk mengelola dan merencanakannya. Melalui doa dan tekad, seperti doa "Ya Allah, tunjukkanlah kebenaran itu dan jadikanlah saya orang yang gemar menegakkan kebenaran, dan tunjukkanlah kesalahan itu dan jadikanlah saya orang yang selalu menjauhi kesalahan", kita bisa mencapai kenyamanan pikiran.

Dalam era modern ini, penting untuk terus berpikir produktif, nyaman, tenang, indah, baik, dan benar. Data terbaru menunjukkan bahwa upaya sadar untuk berpikir positif dan produktif dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mental secara signifikan. Berdasarkan survei dari Gallup World Poll pada tahun 2022, 70% orang yang secara aktif mengelola pikiran mereka melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Dengan demikian, kendali pikiran yang baik dan manajemen stres yang efektif dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. (Atep Afia)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.