Nov 13, 2024

BIDANG KEILMUAN TEKNIK INDUSTRI (BKTI)

 

ERGONOMICS, WORK DESIGN, AND ENGINEERING

Ergonomics, Work Design, and Engineering adalah bidang ilmu yang fokus pada meningkatkan interaksi antara manusia, teknologi, dan lingkungan kerja. Berikut penjelasan singkat mengenai masing-masing bidang:

1.      Ergonomics (Ergonomi):
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merancang peralatan, sistem, dan lingkungan kerja agar sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan manusia. Tujuan ergonomi adalah untuk meningkatkan kenyamanan, efisiensi, dan kesehatan pekerja dengan meminimalkan risiko cedera atau kelelahan fisik. Ini melibatkan penyesuaian alat kerja, postur, dan proses untuk memaksimalkanproduktivitas dan keselamatan.

 

2.      Work Design (Desain Kerja):
Desain kerja melibatkan penyusunan tugas dan alur kerja dengan cara yang meningkatkan produktivitas dan efisiensi pekerja. Ini mencakup perancangan tugas agar seimbang, tidak monoton, dan memberikan tantangan yang sesuai. Desain kerja yang baik memperhitungkan aspek fisik, mental, dan emosional pekerja, serta tujuan organisasi, guna menciptakan lingkungan kerja yang efektif dan seimbang.

3.      Engineering (Rekayasa/ Teknik):
Engineering dalam konteks ini merujuk pada penerapan prinsip teknik untuk mendesain alat, sistem, dan proses yang mendukung manusia di lingkungan kerja. Ini mencakup pengembangan mesin dan teknologi yang dapat membantu pekerjaan manual, otomatisasi proses kerja, dan pengembangan sistem yang meminimalkan kesalahan manusia dan meningkatkan efisiensi produksi.

Ketiga bidang ini berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, efisien, dan nyaman, dengan tujuan mengurangi stres fisik dan mental pada pekerja serta meningkatkan kinerja keseluruhan.

 

SUPPLY CHAIN AND LOGISTIC ENGINEERING

Supply Chain and Logistic Engineering adalah bidang ilmu yang berfokus pada perancangan, optimasi, dan manajemen aliran barang, informasi, dan sumber daya dalam rantai pasokan, dari bahan baku hingga produk jadi yang sampai ke tangan konsumen.

1.      Supply Chain (Rantai Pasok):
Ilmu ini mempelajari bagaimana mengelola seluruh rangkaian proses produksi dan distribusi, mulai dari pengadaan bahan baku, produksi, penyimpanan, hingga distribusi produk akhir ke konsumen. Fokusnya adalah memastikan kelancaran, efisiensi, dan keefektifan setiap tahap dalam rantai pasok, dengan tujuan mengurangi biaya, waktu, dan risiko sambil meningkatkan kualitas produk dan kepuasan pelanggan.

2.      Logistic Engineering (Rekayasa Logistik):
Bagian dari supply chain yang berfokus pada perencanaan dan pengelolaan logistik, yang mencakup transportasi, penyimpanan, pergudangan, dan distribusi barang. Rekayasa logistik bertujuan untuk merancang sistem yang optimal dalam hal pengiriman tepat waktu, pengelolaan inventaris yang efisien, dan pengurangan biaya logistik, serta memastikan bahwa barang sampai di tempat yang tepat, dalam jumlah yang tepat, dan pada waktu yang tepat.

Secara keseluruhan, Supply Chain and Logistic Engineering membantu perusahaan mencapai efisiensi operasional yang lebih tinggi dengan mengoptimalkan setiap aspek aliran barang dan informasi dalam rantai pasokan, yang berdampak pada penurunan biaya, peningkatan profitabilitas, dan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan.

 

SUSTAINABLE MANUFACTURING SYSTEM

Sustainable Manufacturing System adalah bidang ilmu yang berfokus pada pengembangan proses produksi yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, dengan mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan.

1.      Sustainable Manufacturing:
Sustainable manufacturing adalah pendekatan produksi yang mengutamakan penggunaan sumber daya secara efisien, mengurangi limbah, emisi, dan konsumsi energi, serta meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan sepanjang siklus hidup produk. Ini mencakup desain produk yang ramah lingkungan, penggunaan bahan daur ulang, dan optimasi proses untuk mengurangi jejak karbon.

2.      System Approach:
Pendekatan sistem dalam konteks ini berarti melihat seluruh proses produksi sebagai satu kesatuan yang terintegrasi, mulai dari desain, pengadaan bahan, proses manufaktur, hingga distribusi dan akhir masa pakai produk. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan keseimbangan antara kebutuhan industri dengan pelestarian sumber daya alam dan kesejahteraan masyarakat.

3.      Triple Bottom Line:
Dalam sustainable manufacturing, konsep triple bottom line diterapkan, yang mencakup aspek ekonomi (profitabilitas), lingkungan (pengurangan dampak negatif), dan sosial (tanggung jawab terhadap pekerja dan masyarakat). Sistem ini mendorong inovasi dalam teknologi dan proses produksi untuk mencapai keberlanjutan di semua aspek tersebut.

Secara keseluruhan, Sustainable Manufacturing System bertujuan untuk memastikan bahwa proses produksi industri dapat berlangsung tanpa merusak ekosistem atau mengorbankan kesejahteraan generasi mendatang, sambil tetap memenuhi kebutuhan ekonomi dan industri saat ini.

 

INDUSTRIAL SYSTEM ENGINEERING

Industrial System Engineering (Teknik Sistem Industri) adalah bidang ilmu yang berfokus pada perancangan, pengelolaan, dan pengoptimalan sistem kompleks yang melibatkan manusia, mesin, material, energi, dan informasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas di lingkungan industri.

1.      Perancangan Sistem:
Teknik Sistem Industri bertujuan untuk merancang dan mengembangkan sistem yang efisien dan terintegrasi, mencakup proses manufaktur, logistik, rantai pasok, dan operasi bisnis. Ini melibatkan analisis mendalam untuk menciptakan alur kerja dan proses produksi yang optimal, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kualitas produk.

2.      Pengelolaan Sumber Daya:
Ilmu ini berfokus pada bagaimana mengelola sumber daya manusia, teknologi, material, dan energi dalam suatu sistem industri agar bekerja secara harmonis dan efisien. Dengan memperhitungkan faktor seperti kapasitas, permintaan, dan keterbatasan, sistem ini dirancang untuk mencapai keseimbangan optimal.

3.      Optimasi dan Pengambilan Keputusan:
Industrial System Engineering menggunakan teknik seperti simulasi, analisis statistik, serta metode pengoptimalan matematika untuk membantu pengambilan keputusan yang lebih baik. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan produktivitas, mengurangi biaya, serta meningkatkan kualitas dan keselamatan di tempat kerja.

4.      Pendekatan Multidisiplin:
Teknik Sistem Industri melibatkan berbagai disiplin ilmu, seperti matematika, fisika, manajemen, dan teknik komputer, untuk memahami dan memecahkan masalah dalam lingkungan industri yang kompleks dan dinamis.

Secara keseluruhan, Industrial System Engineering berfokus pada peningkatan efisiensi operasional dan produktivitas melalui perancangan dan pengelolaan sistem yang mengintegrasikan berbagai komponen industri, dengan tujuan memaksimalkan output dan meminimalkan biaya serta pemborosan. (KangAtepAfia.com)

 

 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.