Jan 4, 2025

Resensi Buku: Toyota Production System: Beyond Large-Scale Production (oleh Taiichi Ohno)

Toyota Production System: Beyond Large-Scale Production adalah sebuah karya monumental yang ditulis oleh Taiichi Ohno, seorang tokoh legendaris dalam dunia manufaktur dan pengembang utama dari Sistem Produksi Toyota (TPS). Buku ini diterbitkan pada tahun 1988 dan telah menjadi panduan utama bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia yang berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi mereka. Dalam bukunya, Ohno tidak hanya mengungkapkan prinsip-prinsip dasar TPS, tetapi juga membahas bagaimana sistem ini dapat diterapkan secara luas untuk merombak cara kerja di industri secara keseluruhan.

Konsep Utama: Just-in-Time dan Jidoka

Buku ini dimulai dengan menjelaskan dua konsep utama yang menjadi fondasi dari TPS: Just-in-Time (JIT) dan Jidoka. Konsep JIT mengacu pada produksi barang hanya ketika dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan, tanpa ada kelebihan stok yang menumpuk. Sistem ini membantu mengurangi pemborosan, meningkatkan aliran produksi, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Ohno menekankan bahwa produksi yang tepat waktu bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pemasok dan pelanggan.

Sedangkan Jidoka berfokus pada kualitas. Konsep ini mengajak pekerja untuk memiliki tanggung jawab terhadap kualitas produk, yaitu dengan menghentikan proses produksi segera setelah ditemukan masalah atau cacat pada barang yang sedang diproduksi. Dengan cara ini, masalah dapat diatasi segera sebelum menular ke tahap produksi berikutnya. Hal ini menciptakan sebuah sistem di mana kualitas adalah prioritas utama di setiap tahap produksi, dan bukan hanya masalah yang perlu dihadapi di bagian akhir proses.

Kaizen: Filosofi Perbaikan Berkelanjutan

Salah satu ide paling penting yang diungkapkan oleh Ohno dalam buku ini adalah Kaizen, yang berarti perbaikan kecil yang terus-menerus. Prinsip Kaizen mendasari seluruh operasi di Toyota, yang mendorong semua karyawan — dari manajer hingga pekerja lini produksi — untuk selalu mencari cara untuk meningkatkan cara mereka bekerja. Ohno menjelaskan bagaimana budaya perbaikan ini menjadi bagian integral dari setiap aspek produksi di Toyota, bahkan dalam hal yang tampaknya sepele sekalipun. Pendekatan Kaizen memastikan bahwa tidak ada yang puas dengan status quo, dan bahwa perbaikan kecil yang terus-menerus dapat membawa perubahan besar dalam jangka panjang.

Kaizen juga mencakup penghapusan muda (pemborosan), muri (beban berlebih), dan mura (ketidakteraturan), yang dikenal sebagai tiga pemborosan utama dalam produksi. Melalui penerapan prinsip ini, Toyota berhasil mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan di setiap tahap produksi, dari desain produk hingga pengiriman.

Peran Manajemen dan Karyawan

Salah satu aspek yang sangat ditekankan dalam buku ini adalah pentingnya peran manajemen dan karyawan dalam penerapan TPS. Ohno berpendapat bahwa sistem produksi yang efisien tidak dapat dicapai hanya dengan teknologi atau peralatan canggih; lebih dari itu, suksesnya TPS bergantung pada peran aktif setiap individu dalam organisasi. Manajer diharapkan untuk memberikan kepemimpinan yang jelas, namun juga mendengarkan ide dan masukan dari pekerja lini produksi yang memiliki pengetahuan langsung tentang tantangan yang dihadapi dalam proses produksi.

Ohno juga menekankan perlunya menciptakan hubungan yang harmonis antara pekerja dan manajemen. Dalam TPS, karyawan bukan hanya pelaksana, tetapi juga agen perubahan yang terus berinovasi untuk meningkatkan proses. Dengan menghargai kontribusi mereka, Toyota berhasil menciptakan budaya yang mendorong keterlibatan aktif semua pihak dalam upaya perbaikan.

Keberhasilan TPS di Toyota dan Penerapannya di Luar Industri Otomotif

Buku ini juga membahas bagaimana TPS bukan hanya berhasil di Toyota, tetapi juga dapat diterapkan di berbagai sektor industri lainnya. Ohno menjelaskan bahwa konsep-konsep dasar seperti pengurangan pemborosan, perbaikan berkelanjutan, dan perhatian terhadap kualitas dapat diterjemahkan ke dalam berbagai konteks industri, dari manufaktur elektronik hingga layanan kesehatan.

Salah satu contoh aplikasi TPS di luar industri otomotif adalah dalam industri perawatan kesehatan, di mana prinsip-prinsip JIT dan Kaizen digunakan untuk mengurangi waktu tunggu pasien dan meningkatkan efisiensi rumah sakit. Ohno menunjukkan bahwa meskipun TPS berasal dari dunia manufaktur, prinsip-prinsip tersebut memiliki aplikasi universal yang dapat menguntungkan hampir semua sektor bisnis.

Penyajian yang Jelas dan Mudah Dipahami

Ohno menulis bukunya dengan gaya yang sederhana namun sangat mendalam. Meskipun banyak konsep yang dijelaskan dalam buku ini bersifat teknis, bahasa yang digunakan Ohno membuatnya mudah dipahami bahkan oleh pembaca yang tidak memiliki latar belakang teknis. Buku ini penuh dengan anekdot dan contoh nyata yang menjelaskan bagaimana teori-teori tersebut diterapkan dalam praktik di Toyota.

Meskipun buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1988, relevansi prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Ohno tidak pernah pudar. Bahkan di era teknologi yang semakin berkembang dan otomatisasi yang semakin mendalam, filosofi TPS tetap menjadi landasan bagi banyak perusahaan dalam usaha mereka mencapai efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi.

Kesimpulan

Toyota Production System: Beyond Large-Scale Production adalah bacaan wajib bagi siapa saja yang ingin memahami bagaimana Toyota mencapai keunggulan kompetitif yang luar biasa melalui pendekatan yang sistematis dan filosofis terhadap produksi. Buku ini tidak hanya berguna bagi profesional di bidang manufaktur, tetapi juga bagi mereka yang tertarik dalam mengoptimalkan sistem kerja dan budaya organisasi. Prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Taiichi Ohno dalam buku ini memiliki kekuatan untuk merubah cara perusahaan beroperasi dan membawa mereka menuju kesuksesan jangka panjang.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.