Berbeda dengan belanja di toko fisik, kita tidak bisa
langsung mengecek kualitas produk secara langsung. Oleh karena itu, ada
beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar keamanan pangan tetap terjaga saat
berbelanja secara online. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang risiko
belanja pangan online, cara memilih toko yang terpercaya, serta langkah-langkah
untuk memastikan produk yang dibeli tetap aman dikonsumsi.
Mengapa Keamanan Pangan Saat Berbelanja Online Penting?
Belanja makanan secara online memang menawarkan kemudahan,
tetapi juga memiliki beberapa risiko yang perlu diperhatikan:
1. Kualitas Produk Tidak Bisa Diperiksa Secara Langsung
- Saat
membeli makanan di toko fisik, kita bisa mengecek warna, bau, tekstur,
dan tanggal kedaluwarsa.
- Dalam
belanja online, kita hanya mengandalkan foto dan deskripsi yang
bisa saja tidak mencerminkan kondisi asli produk.
2. Penyimpanan dan Pengiriman yang Tidak Sesuai Standar
- Beberapa
produk, terutama yang mudah rusak seperti daging, susu, dan makanan
beku, memerlukan pengiriman dengan suhu terkontrol.
- Jika
tidak dikemas dengan baik, makanan bisa membusuk atau terkontaminasi
bakteri sebelum sampai ke tangan pembeli.
3. Risiko Produk Palsu atau Tidak Bersertifikat
- Beberapa
platform online memiliki penjual yang tidak terverifikasi, sehingga
memungkinkan adanya produk ilegal, kedaluwarsa, atau tidak memiliki
izin dari BPOM.
- Produk
pangan yang dijual tanpa sertifikasi resmi bisa saja mengandung bahan
berbahaya atau tidak sesuai standar kesehatan.
4. Pengembalian Produk yang Sulit
- Jika
makanan yang diterima rusak, busuk, atau tidak sesuai pesanan,
pengembalian bisa menjadi masalah.
- Tidak
semua penjual memiliki kebijakan pengembalian yang jelas, sehingga
konsumen sering kali mengalami kerugian finansial dan risiko kesehatan.
Tips Aman Berbelanja Produk Pangan Secara Online
Agar tetap aman dan mendapatkan produk yang berkualitas saat
berbelanja makanan secara online, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Pilih Platform dan Penjual yang Terpercaya
- Gunakan
platform e-commerce besar yang sudah memiliki reputasi baik dalam
penjualan produk pangan, seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, atau Lazada.
- Periksa
apakah toko memiliki ulasan positif dari pembeli sebelumnya.
- Pilih
toko yang menyediakan informasi lengkap tentang produk, seperti komposisi,
tanggal kedaluwarsa, dan sertifikasi BPOM atau Halal MUI.
2. Perhatikan Label dan Sertifikasi Keamanan Pangan
- Pastikan
produk memiliki label BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), PIRT
(Pangan Industri Rumah Tangga), atau sertifikat halal dari MUI.
- Jangan
membeli produk yang kemasannya rusak, cacat, atau tidak memiliki
informasi yang jelas.
- Periksa
tanggal kedaluwarsa sebelum membeli, terutama untuk makanan yang cepat
rusak seperti susu dan daging.
3. Pastikan Pengemasan dan Pengiriman yang Aman
- Untuk
produk segar seperti daging, ikan, dan susu, pilih penjual yang
menyediakan pengiriman dengan pendingin atau dry ice agar kualitas
tetap terjaga.
- Hindari
membeli makanan mudah rusak jika pengiriman memerlukan waktu lebih dari
24 jam.
- Jika
makanan yang diterima dalam keadaan rusak atau tidak layak konsumsi,
segera laporkan ke penjual dan ajukan pengembalian atau refund.
4. Waspada dengan Harga yang Terlalu Murah
- Jika
suatu produk dijual dengan harga jauh lebih murah dari harga pasar,
waspadai kemungkinan produk palsu, kedaluwarsa, atau tidak sesuai
standar.
- Bandingkan
harga dengan toko resmi atau produk sejenis sebelum membeli.
5. Baca Ulasan Konsumen Sebelum Membeli
- Cek review
dan rating produk dari pembeli sebelumnya.
- Prioritaskan
penjual yang memiliki banyak ulasan positif tentang kualitas
produk, kecepatan pengiriman, dan kebersihan kemasan.
6. Periksa Saat Produk Diterima
- Saat
produk tiba, segera periksa kemasan, bau, dan kondisi produk
sebelum dikonsumsi.
- Jika
menemukan tanda-tanda bau tidak sedap, perubahan warna, atau kemasan
bocor, jangan dikonsumsi dan segera ajukan pengaduan ke penjual.
Tindakan yang Bisa Dilakukan Jika Mendapat Produk Pangan
yang Tidak Aman
Jika Anda menerima produk makanan yang tidak layak konsumsi,
berikut adalah langkah yang bisa diambil:
- Dokumentasikan
Produk → Ambil foto dan video sebagai bukti kondisi produk yang
rusak.
- Hubungi
Penjual → Laporkan masalah kepada penjual dan tanyakan kebijakan pengembalian
atau penggantian produk.
- Ajukan
Komplain ke Platform E-Commerce → Jika penjual tidak merespons, ajukan
komplain melalui fitur "Pusat Bantuan" di platform
belanja online yang digunakan.
- Laporkan
ke BPOM → Jika produk mengandung bahan berbahaya atau tidak memiliki
izin resmi, laporkan ke BPOM melalui situs resminya.
Kesimpulan
Belanja makanan secara online memang menawarkan kemudahan
dan efisiensi waktu, tetapi tetap harus dilakukan dengan hati-hati. Kualitas
produk, pengemasan, sertifikasi, serta kebersihan dalam pengiriman harus
menjadi prioritas utama untuk memastikan makanan yang kita konsumsi aman
dan sehat.
Untuk menghindari risiko keracunan makanan atau produk tidak
layak konsumsi, pastikan selalu membeli dari toko terpercaya, memeriksa
label keamanan pangan, dan memilih metode pengiriman yang sesuai. Dengan
langkah-langkah ini, Anda bisa menikmati belanja makanan secara online dengan
lebih aman dan nyaman!
Referensi
- Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) – Pedoman Keamanan Pangan Online
- World
Health Organization (WHO) – Guidelines on Food Safety and E-commerce
- Kementerian
Kesehatan RI – Protokol Keamanan Pangan untuk Konsumen Digital
#KeamananPangan #BelanjaOnline #PanganAman #BPOM
#MakananSehat #FoodSafety #TipsBelanja #CegahKeracunan #EcommercePangan
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.