Sebagai orang tua, penting untuk memahami risiko dan cara
memilih jajanan yang aman untuk anak-anak. Artikel ini akan membahas fakta
tentang jajanan anak, bahaya yang tersembunyi, serta cara memastikan anak-anak
mengonsumsi makanan yang sehat dan aman.
Mengapa Jajanan Anak Perlu Diwaspadai?
Banyak jajanan yang dijual di pasaran, terutama di
lingkungan sekolah, dibuat dengan bahan murah dan sedikit pengawasan
terhadap kebersihan serta kandungan gizinya. Menurut Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM), sekitar 40% jajanan sekolah di Indonesia terindikasi
mengandung zat berbahaya seperti pewarna tekstil, pemanis buatan
berlebihan, dan pengawet ilegal.
🔹 Dampak Konsumsi
Jajanan Tidak Sehat:
❌
Gangguan pencernaan → Diare, mual, sakit perut akibat kontaminasi
bakteri.
❌
Gangguan perkembangan anak → Kurangnya gizi dari makanan yang hanya
mengandung kalori kosong.
❌
Risiko kanker → Akibat konsumsi bahan berbahaya dalam jangka panjang.
❌
Obesitas dan diabetes → Jajanan tinggi gula dan lemak dapat menyebabkan
kenaikan berat badan yang tidak sehat.
Jenis Jajanan Anak yang Perlu Diwaspadai
Berikut beberapa jenis jajanan yang sering dikonsumsi
anak-anak, namun memiliki potensi risiko kesehatan:
1. Makanan dengan Pewarna Tekstil (Rhodamin B &
Methanyl Yellow)
👉 Contoh: Kerupuk
warna-warni, sirup merah terang, es serut berwarna mencolok.
👉
Bahaya: Merusak hati, ginjal, dan meningkatkan risiko kanker.
👉
Cara mengenali:
✔ Warna terlalu cerah dan mencolok dibanding makanan
alami.
✔ Jika direndam dalam air, warnanya mudah luntur.
2. Makanan dengan Pengawet Berlebihan (Formalin &
Boraks)
👉 Contoh: Bakso,
mie basah, tahu, lontong yang terlalu kenyal dan tahan lama.
👉
Bahaya: Menyebabkan gangguan pencernaan, merusak organ dalam, dan
bersifat karsinogenik.
👉
Cara mengenali:
✔ Tekstur terlalu kenyal dan tidak mudah basi.
✔ Tidak berbau alami seperti makanan segar.
3. Makanan Tinggi Gula dan Pemanis Buatan
👉 Contoh: Permen,
minuman bersoda, es teh kemasan, kue manis.
👉
Bahaya: Menyebabkan obesitas, diabetes, dan merusak gigi.
👉
Cara mengenali:
✔ Rasa manis yang berlebihan dan meninggalkan efek
lengket di mulut.
✔ Menggunakan pemanis buatan seperti sakarin dan
aspartam.
4. Jajanan Gorengan dengan Minyak Bekas (Minyak Jelantah)
👉 Contoh: Tahu
crispy, pisang goreng, cireng, bakwan.
👉
Bahaya: Mengandung lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan jantung.
👉
Cara mengenali:
✔ Minyak berwarna hitam kecokelatan dan berbau
tengik.
✔ Makanan terasa sangat berminyak dan meninggalkan
rasa pahit.
Bagaimana Cara Memilih Jajanan yang Aman?
Sebagai orang tua, Anda dapat menerapkan beberapa langkah
untuk memastikan anak-anak hanya mengonsumsi jajanan yang sehat dan aman.
✅ Pilih jajanan yang memiliki
izin BPOM atau PIRT
Pastikan makanan yang dikonsumsi anak memiliki label izin edar dari BPOM atau
setidaknya bersertifikasi PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga).
✅ Ajarkan anak mengenali
jajanan yang sehat
Berikan edukasi sederhana kepada anak tentang ciri-ciri makanan yang
berbahaya, seperti warna mencolok, rasa terlalu kuat, atau tidak memiliki
kemasan yang jelas.
✅ Bawakan bekal sehat dari
rumah
Membawa bekal dari rumah adalah cara terbaik untuk memastikan anak mendapatkan asupan
gizi yang cukup dan bebas bahan berbahaya.
✅ Hindari jajanan yang dijual
di pinggir jalan yang kurang higienis
Jajanan yang dijual di pinggir jalan sering terpapar polusi dan debu,
meningkatkan risiko kontaminasi bakteri.
✅ Pilih makanan dengan bahan
alami
Jika memungkinkan, pilih jajanan yang menggunakan bahan alami seperti gula
aren, kunyit, daun pandan, dan garam alami sebagai alternatif pewarna,
pemanis, dan pengawet buatan.
Rekomendasi Jajanan Sehat untuk Anak
Jika anak suka ngemil, ada banyak alternatif jajanan sehat
yang bisa Anda berikan, seperti:
🥑 Buah potong segar
→ Apel, pisang, anggur, mangga, semangka.
🥕
Sayuran renyah → Wortel, timun, edamame sebagai camilan sehat.
🌰
Kacang-kacangan → Almond, kacang mete, atau kacang tanah panggang tanpa
garam.
🍞
Roti gandum dengan selai alami → Pilih selai tanpa pemanis buatan.
🧀
Keju dan yogurt → Sumber protein yang baik untuk pertumbuhan anak.
Kesimpulan
Makanan jajanan anak bisa menjadi sumber energi dan
kesenangan bagi mereka, tetapi tidak semua jajanan aman untuk dikonsumsi.
Banyak jajanan di pasaran yang mengandung zat berbahaya seperti pewarna
sintetis, pengawet ilegal, dan pemanis buatan yang dapat mengganggu
kesehatan dalam jangka panjang.
Sebagai orang tua, penting untuk lebih selektif dalam
memilih jajanan bagi anak dengan mengenali ciri-ciri makanan berbahaya,
membawakan bekal sehat, serta mengedukasi anak tentang pentingnya makanan sehat.
Dengan kebiasaan yang baik, kita bisa memastikan anak-anak
tetap menikmati jajanan tanpa mengorbankan kesehatan mereka.
Referensi
- Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) – "Pengawasan Jajanan Anak
Sekolah"
- Kementerian
Kesehatan RI – "Pedoman Gizi Seimbang untuk Anak"
- World
Health Organization (WHO) – "Impact of Processed Food on Children’s
Health"
#JajananAnak #SehatTanpaPestisida #PanganAman
#MakananSehat #StopFormalin #CegahKeracunan #HidupSehat #BPOM #FoodSafety
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.