Pendahuluan
Pernahkah Anda mendengar kabar seseorang yang menderita
COVID-19 lalu meninggal dunia “karena memiliki komorbid”? Atau pasien stroke
yang kondisinya memburuk karena juga memiliki diabetes?
Komorbiditas, atau sering disebut komorbid, adalah istilah medis yang semakin sering kita dengar, terutama sejak pandemi COVID-19. Istilah ini merujuk pada keberadaan dua atau lebih penyakit kronis atau kondisi medis dalam satu individu secara bersamaan.
Mengapa hal ini penting? Karena keberadaan komorbid dapat
memperburuk kondisi utama seseorang dan berdampak besar pada proses penyembuhan
bahkan risiko kematian. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang tidak
menyadari bahwa mereka memiliki komorbiditas, seperti hipertensi, obesitas,
atau diabetes—yang justru memperparah saat mereka terkena penyakit lain.
Pembahasan Utama
🔍 Apa Itu Komorbid?
Komorbid berasal dari kata Latin comorbidus yang
berarti “bersama-sama sakit”. Dalam dunia medis, istilah ini merujuk pada kehadiran
satu atau lebih penyakit tambahan yang terjadi bersamaan dengan penyakit utama.
Contoh: Seorang pasien yang dirawat karena pneumonia bisa
jadi juga memiliki diabetes dan hipertensi. Kedua kondisi tersebut disebut
sebagai komorbid karena menyertai infeksi utamanya.
🧠 Komorbiditas yang Umum
Ditemui
Beberapa kondisi komorbid yang paling sering ditemukan
antara lain:
- Diabetes
melitus
- Hipertensi
(tekanan darah tinggi)
- Penyakit
jantung koroner
- Penyakit
paru obstruktif kronik (PPOK)
- Kanker
- Obesitas
- Depresi
atau gangguan mental lainnya
🧬 Hubungan Komorbid dan
Penyakit Akut
Menurut penelitian dalam Journal of the American Medical
Association (JAMA) tahun 2021, pasien dengan COVID-19 yang memiliki
komorbid seperti diabetes dan hipertensi memiliki risiko kematian dua kali
lebih tinggi dibandingkan yang tidak memiliki komorbid【1】.
Hal ini menunjukkan bahwa penyakit-penyakit kronis
memperlemah sistem imun dan meningkatkan komplikasi saat tubuh menghadapi
infeksi atau krisis kesehatan lainnya.
Data & Fakta Terkini
- WHO
menyebutkan bahwa 1 dari 3 orang dewasa di dunia memiliki dua atau lebih
penyakit kronis (komorbid).
- Di
Indonesia, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan
prevalensi hipertensi sebesar 34,1% dan diabetes 10,9%, yang sering kali
menjadi komorbid diam-diam bagi penyakit lain.
- Sebuah
studi di The Lancet menunjukkan bahwa pengidap COVID-19 dengan
lebih dari dua komorbid memiliki risiko kematian 2,59 kali lebih tinggi
dibandingkan pasien tanpa komorbid.
Implikasi & Solusi
🌍 Dampak Komorbid dalam
Kehidupan Nyata
Keberadaan komorbid tidak hanya memperpanjang masa rawat
inap atau menambah biaya pengobatan, tapi juga menurunkan kualitas hidup.
Selain itu, komorbid bisa menjadi penyebab komplikasi jangka panjang bahkan
saat penyakit utamanya sudah sembuh.
Contohnya, pasien diabetes dengan hipertensi yang juga
terkena stroke, akan memiliki masa pemulihan lebih lama, dan berisiko tinggi
mengalami kerusakan organ permanen.
💡 Apa yang Bisa Kita
Lakukan?
- Deteksi
Dini
Lakukan pemeriksaan rutin, bahkan saat tidak merasa sakit. Banyak komorbid seperti hipertensi atau diabetes tidak menunjukkan gejala awal. - Pola
Hidup Sehat
Diet seimbang, olahraga rutin, manajemen stres, dan tidur cukup adalah pilar utama pencegahan komorbid. - Minum
Obat Secara Teratur
Bagi penderita penyakit kronis, patuhi jadwal minum obat dan kontrol ke dokter. Ketidakdisiplinan adalah penyebab utama kegagalan pengendalian penyakit. - Manajemen
Penyakit Terintegrasi
Dokter perlu mengelola pasien komorbid secara menyeluruh, bukan hanya mengobati satu penyakit, tapi memahami interaksi antar kondisi yang ada.
Kesimpulan
Komorbiditas adalah faktor penting yang tidak boleh
diabaikan dalam penanganan kesehatan. Penyakit tambahan seperti diabetes,
hipertensi, atau obesitas bisa menjadi “musuh dalam selimut” yang memperburuk
kondisi saat tubuh diserang penyakit lain.
"Mengetahui kondisi komorbid bukanlah hukuman, tetapi
kesempatan untuk memperbaiki gaya hidup sebelum semuanya terlambat."
Mulailah dari hal kecil: ukur tekanan darah Anda hari ini.
Apakah Anda sudah mengenali risiko tersembunyi di balik tubuh yang tampak
sehat?
Sumber & Referensi
- CDC
(Centers for Disease Control and Prevention). “About Chronic Diseases.” https://www.cdc.gov/chronicdisease/about/index.htm
- WHO.
“Multimorbidity: Technical Series on Safer Primary Care.” https://www.who.int
- The
Lancet. (2020). "Comorbidity and its Impact on Mortality from
COVID-19."
- Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 – Kementerian Kesehatan RI.
- JAMA.
“Association Between Comorbidities and COVID-19 Severity.” (2021)
Hashtag
#ApaItuKomorbid
#KomorbidAdalah
#KesehatanKronis
#HipertensiDanDiabetes
#ManajemenPenyakit
#GayaHidupSehat
#CegahKomorbid
#PenyakitTidakMenular
#KesehatanMasyarakat
#EdukasiMedis
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.