Judul: The Communication Book: 44 Ideas for Better Conversations Every Day
Penulis: Mikael Krogerus & Roman Tschäppeler
Tahun Terbit: 2020
Penerbit: W. W. Norton & Company
Jumlah Halaman: ±208 halaman
Kategori: Komunikasi, Psikologi, Pengembangan Diri
Rating Keseluruhan: ★★★★☆ (4.6/5)
📘 Apa Isi Buku Ini?
Buku ini terdiri dari 44 bab pendek, masing-masing
menyajikan satu ide, model, atau prinsip komunikasi, lengkap dengan
ilustrasi visual yang sederhana namun mengena. Buku ini tidak harus dibaca
urut—kamu bisa langsung menuju topik yang relevan sesuai kebutuhanmu.
Bisa dibilang, ini adalah “kotak peralatan komunikasi”,
berisi konsep-konsep dari psikologi, manajemen, linguistik, hingga teori
konflik, yang disulap menjadi panduan ringan tapi kuat untuk diterapkan.
🧠 Isi Utama: 6 Pilar
Komunikasi yang Muncul dalam Buku
1. Memahami Diri Sendiri
Beberapa ide di awal buku berfokus pada bagaimana
mengenali gaya komunikasi diri sendiri dan kecenderungan berpikir:
- Model
Johari Window – Mengajak kita melihat “area buta” dalam komunikasi
pribadi.
- Model
DISC – Menjelaskan 4 tipe kepribadian dalam interaksi.
📌 Kunci: Komunikasi
efektif dimulai dari kesadaran diri.
2. Mendengarkan Secara Aktif
Alih-alih hanya menunggu giliran bicara, buku ini menekankan
pentingnya mendengarkan untuk memahami, bukan untuk membalas.
- Listening
Ladder – Tahapan dari mendengar pasif hingga empatik.
- Rapport
Building – Strategi menciptakan hubungan lewat bahasa tubuh dan nada
suara.
💬 “Sometimes, what’s
not said is more powerful than what is.”
3. Menghadapi Percakapan Sulit
Konflik adalah bagian dari komunikasi. Buku ini memberi
kerangka berpikir untuk merespons secara strategis, bukan reaktif.
- Nonviolent
Communication (NVC) – Fokus pada perasaan, kebutuhan, dan permintaan,
bukan tuduhan.
- Harvard
Negotiation Project – Model negosiasi berbasis kepentingan, bukan
posisi.
📌 Kunci: Komunikasi
penuh empati bukan berarti lemah, tapi lebih terkendali dan bijak.
4. Meyakinkan dan Mempengaruhi
Komunikasi yang baik juga menyangkut kemampuan menyampaikan
gagasan secara persuasif.
- Model
Aristotle (Logos, Pathos, Ethos) – Tiga pilar retorika klasik.
- Storytelling
Framework – Narasi personal sering lebih efektif daripada data kering.
💡 “Manusia terhubung
lewat cerita, bukan argumen.”
5. Komunikasi di Era Digital
Buku ini juga menyentuh tantangan komunikasi modern—email,
media sosial, dan pesan teks—yang sering menimbulkan salah paham.
- Media
Richness Theory – Tidak semua media cocok untuk semua jenis pesan.
- Digital
Delay Principle – Menunda respons bisa menyelamatkan hubungan online.
📌 Di dunia digital,
cepat bukan selalu bijak.
6. Menutup, Menyimpulkan, dan Menindaklanjuti
Komunikasi bukan selesai setelah bicara. Tindak lanjut,
klarifikasi, dan penguatan pesan sangat penting.
- Check-Back
Method – Meringkas pesan untuk menghindari salah paham.
- Action-Based
Closure – Setiap percakapan penting harus punya langkah konkret
setelahnya.
✨ Kekuatan Buku Ini
✅ Visual & Praktis
Setiap ide disampaikan dalam 2–4 halaman dengan grafik
visual dan penjelasan ringkas—cocok untuk pembaca sibuk.
✅ Bersifat Universal
Relevan untuk pemimpin tim, dosen, pelajar, pasangan, bahkan
orang tua—karena komunikasi adalah fondasi relasi apa pun.
✅ Kaya Referensi Ilmiah &
Kasus Nyata
Didasarkan pada teori komunikasi yang telah teruji, tapi
dikemas dalam bahasa sehari-hari.
⚠️ Kritik & Catatan Tambahan
- Tidak
semua ide dibahas mendalam—lebih cocok sebagai starter, bukan deep
dive.
- Beberapa
model mungkin sudah familiar bagi pembaca berpengalaman di bidang
komunikasi atau psikologi.
- Gaya
penulisan cenderung netral—kurang “emosional” bagi yang suka gaya
penulisan yang personal.
💬 Kutipan Penting dari
Buku Ini
“Every communication is a chance to build or break
trust.”
“Good communication is like a bridge. The stronger the
structure, the easier the flow.”
“Say less, mean more.”
👥 Untuk Siapa Buku Ini?
✅ Profesional dan pemimpin yang
sering menghadapi situasi komunikasi kompleks
✅
Guru, pelatih, fasilitator yang ingin memperbaiki gaya menyampaikan pesan
✅
Pasangan, orang tua, atau siapa pun yang ingin membangun hubungan lebih sehat
✅
Mahasiswa atau pelajar yang ingin memperkuat kemampuan interpersonal
✅
Siapa saja yang ingin bicara lebih jernih dan mendengarkan lebih dalam
🎯 Kesimpulan: Komunikasi
Itu Keterampilan, Bukan Bakat
Buku ini mengajak kita menyadari bahwa berkomunikasi
dengan baik adalah hasil dari latihan sadar, bukan sekadar spontanitas.
Dengan memahami 44 ide kunci, kita punya lebih banyak alat untuk membangun
hubungan, memengaruhi orang, dan menavigasi konflik dengan percaya diri.
Skor Akhir: 4.6/5 – Buku praktis, inspiratif, dan ideal
sebagai “kit komunikasi” pribadi dan profesional.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.