Oleh : Atep Afia Hidayat -
Belakangan ini persoalan mutu dan produktivitas banyak disoroti, terlebih
dengan munculnya globalisais ekonomi yang menuntut daya saing yang tinggi dari
aneka produk. Mau tidak mau sektor bisnis dalam negeri pun harus berpartisipasi
dalam globalisasi. Memang tak ada apilihan lain, globalisasi seolah
“melarutkan” berbagai hal, menyatukan beragam sistem bisnis setiap negara.
Sebagaimana
gambaran, di Indonesia dewasa ini telah hadir ratusan perusahaan multinasional,
terutama yang memiliki induk di Jepang, Korea Selatam, Amerika Serikat dan
beberapa negara Eropa. Kemampuan perusahaan Jepang dalam melakukan partnership ternyata mampu menembus
rimba bisnis Amerika Serikat, Eropa Barat dan lebih dari seratus negara lainnya.
Langkah dan strategi Jepang dalam bermitra-usaha dengan luar negeri, lantas
diikuti oleh Korea Selatan, Taiwan,
Hongkong, Singapura. Model yang dikembangkan oleh Jepang ternyata membawa hasil
yang memuaskan, terutama menyangkut peningkatan mutu produk, hingga daya saing
di pasar global meningkat.
Industri
dalam negeri tak dapat dikembangkan secara konvensional dan tertutup.
Globalisasi ekonomi menuntut modernisasi dan keterbukaan, maka hal seperi
“aliansi” tak bias dihindarkan lagi. Selain itu ternyata mitra usaha asing
merupakan kunci keberhasilan dalam menembus pasar global.
Melalui
relokasi industri tentu saja bisa banyak belajar, bagaimana
perusahaan-perusahaan asing itu meningkatkan produktivitas dan efisiensinya,
hingga produknya mampu bersaing di pasar global. Begitu pula cara-cara
peruahaan asing bermitra usaha dengan perusahaan lokal patut ditiru. Aliansi
perusahaan akan memberikan beberapa keuntungan, antara lain memudahkan
penetrasi pasar baru; pengembangan bisnis baru; menekan biaya riset dan
pengembangan; memperkuat daya saing; serta meningkatkan produktivitas dan
efisiensi.
Sektor
bisnis dalam negeri selalu dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor
internal umpamanya adanya kebijaksanaan uang ketat (tight money policy), antara lain dimaksudkan untuk menekan angka
inflasi, namun berdampak kurang menguntungkan bagi sektor bisnis, terutama
kredit menjadi seret dengan suku bunganya yang tinggi.
Untuk
memperoleh kredit menjadi tidak mudah karena makin menumpuknya kredit macet.
Hal itu memang cukup logis mengingat banyak perusahaan yang tak mampu melunasi
kredit. Banyak juga perusahaan yang cukup likuid, namun ternyata enggan
mencicil utangnya, malah lantas dibebankan sebagai utang baru.
Itulah
dampak kebijaksanaan uang ketat yang menyebabkan uang menjadi langka dan mahal.
Pengaruhnya amat nyata, antara lain terhadap peningkatan harga produk. Produk
menjadi realtif mahal hingga daya saingnya pun dikhawatirkan melorot. Daya
saing produk diperlemah oleh ongkos produksi yang semakin meningkat, antara
lain sebagai dampak kenaikan tarif listrik dan harga BBM. Padahal di sisi
lainya ekspor nonmigas perlu ditingkatkan, antara lain untuk menghindari
defisit neraca perdagangan.
Karena
kesulitan likuiditas kalangan bisnis banyak yang tertekan. Kalau beberapa waktu
yang lalu masih mengandalkan off shore
loan (pinjaman luar negeri), maka kini jangan berharap terlalu banyak,
yakni karena adanya kebijaksanaan pemerintah dalam membatasi jumlah pinjaman
komersial luar negeri.
Kebijaksanaan
yang ditempuh tersebut, tak lain untuk mengurangi beban transaksi berjalan yang
semakain berat. Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit neraca transakasi
berjalan sudah akan terjadi pada kuartal tiga dan empat tahun 2011. Menurut
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Mulya, neraca transaksi berjalan BI akan
memasuki era defisit. Dengan demikian nilai impor akan melampaui ekspor dan
menyebabkan currenct account defisit.
Sudah
jelas bisnis dalam negeri menjadi sulit untuk menggunakan pinjaman komersial luar negeri. Maka ketergantungan
terhadap kredit perbankan dalam negeri serta sumber modal dalam negeri lainnya
pun makin meningkat.
Sektor
bisnis di Indonesia dihadapkan pada pasar global yang menuntut setumpuk kriteria.
Faktor eksternal tersebut harus diantisipasi sedini mungkin. Pasar global
begitu selektif, hingga hanya produk yang memiliki kualifikasi tertentu yang
bisa masuk. Mutu barang yang substandard, kurang terjaga dan kurang konsisten,
menjadi kendala besar dalam perekonomian Indonesia.
Untuk Konsumsi dalam negeri, jutaan konsumen dirugikan. Sedang di luar negeri, selain
jadi sulit bersaing juga menghasilkan banyak klaim dan pudarnya kepercayaan
terhadap mutu produksi Indonesia. Itulah kenyataannya, produk Indonesia sering
ditolak di luar negeri, antara lain karena mutunya yang substandard, tidak
memenuhi persyaratan.
Lengkaplah
“tekanan” yang dihadapi aneka produk Indonesia, yakni selain harganya yang
relatif mahal, juga mutunya yang sebagian di bawah standar, hingga daya
saingnya pun rendah. Umpamanya untuk komodititas udang, seringkali ditolak
importir Amerika Serikat, antara lain karena pengusahanya yang belum menerapkan
cara produksi yang baik (good
manufacturing practice).
Banyak
produk Indonesia yang memiliki daya saing tinggi di pasar global, umpamanya tekstil,
garmen dan kayu olahan. Daya saing aneka produk Indonesia perlu ditingkatkan,
baik melalui kebijaksanaan makro yang ditempuh oleh pemerintah, maupun melalui
kebijaksanaan intern perusahaan.
Kebijaksanaan
makro yang biasa ditempuh oleh pemerintah untuk mengkatrol daya saing komoditi
ekspor, antara lain melalui mengendalian laju inflasi. Sudah jelas inflasi yang
tinggi mendorong kenaikan harga jual produk, yang akhirnya bisa melemahkan daya
saing produk di pasar global.
Pengendalian laju inflasi antara lain melalui
penerapan kebijaksanaan uang ketat (yang seringkali menjadi dilema); reformasi
perpajakan; dan pengurangan subsidi. Langkah lainnya yang bisa ditempuh
pemerintah ialah depresiasi nilai rupiah, sehingga harga jual produk relatif
lebih murah. Namun ada dampak yang kurang menguntungkan dari kebijaksanaan
tersebut, yakni harga barang impor menjadi lebih mahal. Sedangkan sebagian dari
barang impor tersebut justru merupakan barang modal, yang kelak bisa
menghasilkan produk untuk ekspor.
Dengan adanya sistem pasar global, maka persaingan barang akan semakin tinggi, oleh sebab itu warga Indonesia harus lebih kreatif dalam menciptakan barang jadi dan yang tidak kalah penting juga peran serta dari masyarakat agar lebih memilih barang lokal yang kualitasnya tidak kalah dari produk luar negeri.
ReplyDeletePersaingan dunia perdagangan memang semakin tinggi dengan adanya sistem perdagangan global. Di Indonesia dampak ini sangat terasa apalagi masyarakat Indonesia sebagai masyarakat konsumen dengan selalu melihat trend dan lebih suka buatan luar negeri dibandingkan dengan buatan dalam negeri.Oleh sebab itu maka perlu kesadaran yang tinggi dari masyarakat Indonesia agar lebih memilih produk dalam negeri dibandingkan dengan buatan luar negeri.
ReplyDeleteAdanya sistem pasar global memang berdampak sekali bagi masyarakat Indonesia, karena dengan banyaknya barang-barang dengan brand yang terkenal menjadikan masyarakat lebih suka produk dari luar negeri. Padahal produk buatan dalam negeri kualitasnya tidak kalah bagus, seperti sepatu, tas, sandal dsb.
ReplyDeleteMaka dari itu pemasaran produk dalam negeri harus diutamakan daripada pemasaran produk luar negeri.
kalo kita bicara masalah produk ,indonesia adalah sarana market yang cocok untuk jual beli barang pasti akan laris manis ,kalo masalah produk dalam negri yang kini bisa dibilang kalah dalam market penjualan luar negri itu dikernakan ,mungkin kuragnya daya tarik atau bisa dibilang kurang sekali kita dikenalkan terhadap hasil pruduk dalam negri .
ReplyDeletethanks
Kelemahan kita sebagai negara adalah terlalu banyak mengekspor bahan mentah yang harganya relatif lebih murah, coba saja jika negara ini lebih banyak mengekspor barang setengah jadi atau bahkan barang jadi maka akan lain ceritanya. Inovasi, itulah yang dibutuhkan di era sekarang untuk dapat bersaing terjun ke pasar bebas."
ReplyDeletePerkembangan dunia yang menjadikan negara lain bebas menjual produknya ke indonesia membuat produk dalam negri tersingkirkan . Dengan rasa nasionalisme yang telah pudar di kalangan pemuda pemuda sekarang membuat brand brand luar negri yang terkenal saja yang mereka suka , padahal kualits barang dalam negri tidak kalah .
ReplyDeleteMenyikapi era globalisasi ekonomi saat ini memang dibutuhkan trik-trik khusus agar tidak dipandang sebelah mata oleh dunia. Memang bisa dikatakan bahwa produk-produk buatan dalam negeri standard kualitasnya kurang tinggi bila dibandingkan dengan produk-produk luar negeri. Apalagi masyarakat modern saat ini sudah semakin pintar bila menyangkut masalah kualitas. Bila para produsen dalam negeri dapat meningkatkan kulitas produknya menjadi semakin tinggi serta dapat menjaga kekonsistenannya maka tidak mustahil produk Indonesia dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri, atau bahkan dapat merajai pasar dunia.
ReplyDeleteMenurut saya pemerintah harus membantu wirausahawan-wirausahawan di Indonesia agar mampu meningkatkan kualitas produknya dan mampu berinovasi agar bisa bersaing di pasar global. Disamping itu peran masyarakat juga harus diarahkan untuk mau mengkonsumsi produk dalam negeri. Kita jangan mudah terpengaruh oleh iklan yang memamerkan brand-brand ternama produk luar negeri. Dan jangan pedulikan gengsi. Karena produk-produk dalam negeri juga banyak yang mempunyai kualitas bagus bahkan lebih bagus dari pada buatan luar negeri.
ReplyDeleteMelihat perkembangan pasar global saat ini, bisa dibilang sangat sulit jika Indonesia bisa masuk di dalamnya. banyak yang menilai kualitas barang yang dijual dari Indonesia di bawah standar. Tapi semua ini bisa saja kita tepis, jika pemerintah mau dan ikut andil di dalamnya. Perlu dukungan dan partisipasi dari pemerintah agar barang - barang buatan dalam negeri bisa merambah ke pasar internasional. Bagi kita masyarakat pun juga jangan pantang menyerah untuk terus mengembangkan bisnisnya agar bisa diterima di pasar global.
ReplyDeletePada era pasar global ini, banyak negara yang berlomba-lomba untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Sebagai Negara berkembang, Indonesia pun turut serta dalam upaya meningkatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi ini diwarnai dengan perubahan lingkungan yang cepat dan perkembangan tekonologi informasi yang pesat
ReplyDeletePerkembangan ekonomi Indonesia dewasa ini menunjukkan semakin terintegrasi dengan perekonomian dunia. Hal ini merupakan konsekuensi dari dianutnya sistem perekonomian terbuka yang dalam aktivitasnya selalu berhubungan dan tidak lepas dari fenomena hubungan internasional. Adanya keterbukaan perekonomian ini memiliki dampak pada perkembangan neraca pembayaran suatu negara yang meliputi arus perdagangan dan lalu lintas modal terhadap luar negeri suatu negara. Saat perdagangan bebas diberlakukan, perdagangan luar negeri Indonesia justru memperlihatkan data yang mengkhawatirkan. Nilai ekspor Indonesia sepanjang 2009 merosot cukup tajam, yakni sampai 14,98 persen dibanding 2008 (BPS/Data Republika, 2010).
negara kita ini kaya akan barang mentah yang dibutuhkan oleh negara-negara lain untuk dijadikan sebuah produk jadi. tetapi kenapa malah kita hanya jadi pengekspor bukan malah jadi pencetus produk jadi dengan kualitas tinggi. itupun diekspor dengan harga yang murah, sedangkan kalau barang import sangat tinggi dan akhirnya tidak terjangkau oleh masyarakat. semoga pemerintah dapat lebih bijak menghargai kekayaan alam bangsa ini, menghargai anak bangsa yang berbakat dibidangnya dengan memberikan apresiasi yang pantas. sehingga mereka tidak lari ke negeri lain yang dapat memberikan apresiasi yang sangat pantas dan laak untuk mereka terima. sehingga produk-produk yang nantinya kita hasilkan dapat lebih berkualtas tinggi, kreatif dan bermutu tinggi...
ReplyDeleteIndonesia adalah negara yang kaya akan sumber dayanya, berbagai sumber daya dapat kita temukan di negara maritim ini, akan tetapi banyak sekali, mungkin lebih dari 50% kebutuhan pangan kita di supply dari negara lain seperti beras, kedelai, jagung bahkan sampai dengan makanan cepat saji. Lalu, kenapa para warga indonesia lebih memilih produk luar daripada produk negara sendiri? Hal ini di karenakan bebasnya perdagangan antar negara, sehingga dengan mudag mereka mendapatkan produk-produk luar dengan mudah, dan harganya yang dapat bersaing dengan harga dalam negeri serta kualitas dari produk itu sendiri. Lalu dapatkah kita menghentikan pembelian produk-produk luar?Bisa sekali asalkan ada seseorang yang dapat mengembangkan dan berusaha untuk meningkatkan kualitas produk dan dapat menghargai para pengusaha dalam negeri. Kita nantikan besok pada pemilihan capres dan cawapres..
ReplyDeleteIndonesia sebenarnya memiliki potensi yang besar dalam bersaing di pasar global. Kenapa tidak? Indonesia memiliki kekayaan SDA yang melimpah ruah, Indonesia memiliki 242 juta jiwa penduduk (World Bank, 2011) yang merupakan jumlah yang sangat fantastis untuk menjadi pasar yang menjanjikan bagi siapapun bangsa di dunia ini. Lalu mengapa sampai sekarang masih sedikit produk-produk yang dapat bersaing di pasar global? Salah satunya adalah bahwa Indonesia hanya memiliki sedikit SDM-SDM yang berkualitas. Tugas kita untuk sadar bahwa dengan membangun manusia-manusia unggul, kita bisa memajukan bangsa,salah satunya bersaing dalam pasar globalisasi. Dengan SDA yang melimpah ruah di Indonesia dan dikelola oleh anak-anak bangsa yang berkualitas, saya yakin Indonesia bisa menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia, aamiin.
ReplyDeleteDalam hal produk yang dihasilkan oleh Indonesia sebenarnya tidak begitu berbeda kualitasnya dengan produk luar negri atau impor. Tetapi dalam beberapa produk memang cukup terlihat perbedaannya. Menurut pengalaman yang saya punyai yaitu ketika saya mengenakan produk sepatu impor dan sepatu lokal. Memang secara kualitas bahan sepatu impor lebih bagus dan berkualitas dibandingkan dengan sepatu lokal. Dari segi daya tahan biasanya sepatu impor juga lebih baik. Hal tersebut mungkin terjadi karena standar dari kualitas produk dalam negri belum sepenuhnya merata, meskipun ada beberapa produk lokal yang juga sudah memiliki nama dan kualitas yang baik.
ReplyDeletedengan adanya persaingan dunia perdagangan global, produktifitas masyarakat indonesia tentunya harus semakin kreatif agar bisa bersaing dalam persaingan global ini. Untuk medukung itu semua juga membutuhkan SDM yang mumpuni agak produk kreatif masyarakat dapat bersaing.
ReplyDeleteJiki Prayuda
44310110053
@E32-Theo, @Tugas B05
ReplyDeleteDaya saing produk dalam negeri sebenarnya untuk kualitas kita tidak kalah dibandingkan negara-negara lainnya bahkan banyak produk kita yang lebih baik kualitasnya dari negara lain, yang kurang adalah dukungan pemerintah dan kemauan masyarakat untuk membeli dan menggunakan produk dalam negeri.
ANDES DWI SAPUTRA 41616110016 KWU SENIN
ReplyDeletemenurut saya, daya saing global kini sudah semakin memanas bahkan untuk beberapa tahun lagi akan di adakan penjualan bebas antar negara .
Maka dari itu, kita sebagai warga indonesia harus bisa berperan aktif dalam daya saing ini agar kita tidak terkalahkan oleh negara negara yang ada di sekitar kita nantinya .
Terima kasih ..
ADE IKA 46116120043 KWU – SENIN
ReplyDeleteMenurut saya mengenai daya saing dalam pasar dagang dunia memang sangat meningkat. kita sebagai warga negara indonesia tentu tidak mau kalah dengan negara-negara maju yang lain dalam urusan berbisnis. Tetapi dengan adanya inflasi negara yang menjadi hambatan suatu bisnis, dan membuat pebisnis berpikir ulang untuk menyelesaikan bagaimana menghasilkan suatu produk yang bernilai tanpa memunculkan dampak inflasi dan tetap bermitra dengan produk luar? . seharusnya kita sebagai warga negara yg berwirausaha harus lebih kreatif dalam menciptakan suatu produk dan menjadikan produk indonesia menjadi nilai jual yg tinggi dan mampu bersaing dalam pasar dunia. Selama ini terlalu banyak mengimport barang dari luar dan tidak menggunakan barang dalam negeri, seharusnya kalo kita menjadi warga yg kreatif mampu menciptakan barang yang berkualitas yang berasal dari bahan dasar kualitas rendah.
Nur Khafi 41616110110 KWU-Senin
ReplyDeletePersaingan di era globalisasi memang tidak dapat kita hindari , bagaimana cara menekan agar perusahaan asing dapat dibatasi dengan pajak misalnya? apakah hal itu bisa di jalankan?
samsul faqih 41616110124 KWU Senin
ReplyDeletedalam menghadapi pasar global diperlukan sinergitas antara pelaku usaha dan pemerintah selaku pembuat kebijakan. sehingga kemajuan dan keberhasilan produk dan suber daya lokal dalam pasar global yang kita semua dambakan bisa terwujud.
M.Isa Ibrahim_41616110113_KWU Senin
ReplyDeleteDaya saing produk dalam negeri memang bisa dibilang masih kurang untuk bisa bersaing dengan produk dari luar,tapi untuk sekarang ini produk dalam negeri terutama di sektor bisnis Fashion sedang meningkat dan bisa besaing dengan produk-produk dari luar,bahkan produk dalam negeri ini sudah banyak yang di pesan oleh negara lain di luar sana.
Dodi Tri Wibowo 41116120100 KWU Senin
ReplyDeleteDaya saing produk dalam negeri saat ini memang masih kurang dan masih tertinggal dengan negara-negara maju.
untuk menjadikan produk-produk dalam negeri memiliki daya saing yang tinggi dengan produk negara lain, maka kita harus memberikan inovatif dan kreatifitas agar produk yang kita tawarkan menjadi menarik dan memiliki nilai daya saing yang tinggi
Novi Dwi Lestari // 41117110089 // KWU Senin
ReplyDeleteSaat ini persaingan produk dalam negeri memang pesat, terlebih banyak impor barang dari luar negeri yang semakin menekan produk dalam negeri. Terlihat dari pola konsumsi masyarakat modern saat ini yang lebih bangga menggunakan produk dari luar negeri yang digadang-gadang “lebih baik” jika dibandingkan dengan barang dalam negeri. Padahal, tidak semua barang dari luar negeri memiliki kualitas yang baik namun hanya memiliki “nama besar”. Oleh karena itu, pengusaha dalam negeri harus memperbaiki baik dari segi kualitas serta menjaganya dan juga inovasi serta pemasaran. Karena saat ini sudah banyak merek lokal yang dapat diterima dimasyarakat luas karena terbukti kualitasnya, bahkan mungkin banyak yang mengira merek tersebut merek luar negeri yang ternyata adalah merek lokal. Kita dapat membantu mendukung para pengusaha lokal dengan mulai menggunakan produk lokal. “Bangga pakai produk dalam Negeri”
Vivi Ratnasari // 43217110160 // KWU Senin
ReplyDeleteMenurut saya , daya saing global saat ini memang sangat berpengaruh terhadap industri dalam negeri kita . Produsen dalam negeri harus berusaha sebisanya untuk tetap eksis tak kalah dengan produk produk dari luar negeri . Mereka harus sekreatif mungkin agar tidak kalah saing , tapi apakah cukup hanya mereka yang berusaha ? Tidak. kita selaku masyarakat Indonesia juga harus bisa ikut membantu caranya dengan memilih produk produk lokal , membantu para pengusaha lokal , dan membantu juga perekonomian Indonesia .
Hasthi Dasto Fibrianto 41616110019 KWU Kamis
ReplyDeletePerbaikan manajemen dan strategi pemasaran juga sangat di perlukan untuk persaingan global terlepas dari peningkatan kwalitas barang atau produk dalam Negri.
Erika Aulia-43217110115 (KWU SENIN)
ReplyDeleteAdanya perdagangan bebas luar negeri yang masuk ke dalam negeri justru bisa sangat berdampak positif bagi perekonomian di dalam negeri. Para pelaku perdagangan di dalam negeri seharusnya bisa semakin terpacu dalam membuat produk yang tidak kalah saing dengan produk luar. Namun dampak positif ini akan bisa dirasakan jika beberapa pihak terus mendukung tidak hanya dari para produsen produk yang harus lebih memperhatikan kualitas, para konsumen juga harus harus lebih antusias mendukung produk dalam negeri ketimbang produk luar, dan dari pihak pemerintah sebisa mungkin mempermudah para pengusaha produk dalam untuk lebih mengembangkan usahanya di dalam negeri sendiri.
Ardian Adi Saputro / 41216110055 / KWU kamis
ReplyDeleteBanyak diantara kita yang mempunyai keterampilan dalam bidang menciptakan sebuah produk, kemampuan tersebut di Indonesia sangat jarang diapresiasi, kita tau orang Indonesia banyak yang mampu menciptakan produk seperti negara lain, kecenderungannya produk kita tidak mampu bersaing bisa karna faktor pemasar yang kurang tanggap dan kurang bergerak atau karena bahan yang digunakan kurang memiliki kuatlitas yang baik, dari segi itu adanya faktor dorongan dari pihak yang berkaitan dengan bidang Produk memberikan media maupaun alat agar mampu terciptanya produk yang berkualiatas agar tangan-tangan kreatif tidak terabaikan di negeri ini.
A Eka Pratiwi - 43116120035, KWU Kamis
ReplyDeleteMenurut saya orang-orang Indonesia sangat kreatif, untuk produk produk lokal sekarang pun tidak kalah bersaing dengan barang hasil negara lain. Seperti contoh nya baju, sudah ada beberapa brand lokal yang masuk ke mall yang artinya qualitas nya bersaing dengan merk internasional. Sekarang ini pemerintah pun menggalakannya ekonomi kreatif yang mana memberikan kemudahan-kemudahan dalam melakukan usahanya. Karena pemerintah percaya jika anak muda Indonesia itu inovator dan jg kreatif, dapat memberikan kontribusi kepada negara dengan penciptaan lahan kerja dan bisa di ekspor sehingga memberikan devisa ke negara.
The, Eka Yuliarto / 41616110006 / KWU 1 Kamis
ReplyDeletePersaingan pasar ekonomi bisnis lokal atau asing. Masyarakat indonesia cenderung konsumtif akan hal-hal bermerk/branded dari luar negeri. hal ini yang harus di lihat jeli oleh para pengusaha merk/brand lokal agar bisa bersaing dengan brand asing. dengan cara kualitas produk diperbaiki dan promosi yang sesuai.
Ariski N 41615120036 KWU kamis
ReplyDeleteDaya Saing
Disamping itu peran masyarakat juga harus diarahkan untuk mau mengkonsumsi produk dalam negeri. Kita jangan mudah terpengaruh oleh iklan yang memamerkan brand-brand ternama produk luar negeri. Dan jangan pedulikan gengsi. Karena produk-produk dalam negeri juga banyak yang mempunyai kualitas bagus bahkan lebih bagus dari pada buatan luar negeri.
Maftuh Rizki/41117110101/KWU kamis
ReplyDeletesebenarnya indonesia mampu akan menembus pasar global,namun kurangnya kesadaran masyarakat dan terlalu gengsi untuk mengkonsumsi produk dalam negeri.dibanding produk asing harga produk dalam negeri sangatlah jauh lebih mahal,terkadang kita masih meragukan kwalitas produk dalam negeri,selain itu produk dalam negeri kurang mempromosikan produksinya.Itu yang harus kita rubah bahwasannya produk dalam negeri setara dengan produk luar yang mempunyai kwalitas bagus pula.
Jamal Jipesya (41816120082) KWU Senin
ReplyDeleteAdanya kompetisi atau daya saing yang ketat memang sudah selayaknya terjadi dan memang bukan untuk dihindari melainkan untuk menjadi motivasi yang mendorong munculnya kreativitas dan kualitas yang lebih tinggi lagi.
Rico Pratama/41516110183/KWU Kamis
ReplyDeleteSeharusnya kita sebagai warga negara Indonesia harus bangkit dan bangga dengan produk lokal yang berkualitas dan menjadi tuan rumah untuk negerinya sendiri sehingga mempunyai rasa kecintaan tersendiri bagi Indonesia. Selain itu, Indonesia juga memerlukan bantuan dari pemerintah untuk mengembangkan usaha produk lokalnya agar bisa menarik minat masyarakat dan kesadarannya untuk cinta tanah air.
Irvan Agus Setiyanto - 41616110104 - KWU Kamis
ReplyDeleteindustri kecil menengah di Indonesia saat ini memiliki kelemahan-kelemahan yang cukup banyak, sehingga menimbulkan permasalahan dalam mengembangkan usahanya.
Sudah merupakan hal yang wajar jika dalam menjalankan usaha, kita sering dihadapkan pada berbagai permasalahan-permasalahan.Namun kita harus melihat inti dari permasalahan tersebut, apakah masalah tersebut terdapat di faktor internal ataukah di faktor eksternal