Oleh : Atep Afia Hidayat - Belakangan ini
upaya menerapkan gaya hidup sehat terus digalakkan, termasuk situs kesayangan
Anda, MakanGizi.com berupaya menyerukan pentingnya gaya hidup sehat. Beragam
langkah tersebut sebenarnya merupakan upaya “perlawanan” terhadap menjamurnya
gaya hidup sakit. Dengan demikian ada kompetisi yang ketat antara penerapan
gaya hidup sehat Vs gaya hidup sekit.
Lantas, apakah
gaya hidup sakit itu ? Begitu mudah kita melihat bagaimana banyak orang yang
menarapkan gaya hidup sakit, baik disadari atau tidak. Sebagai contoh, duduk
berjam-jam di depan monitor computer, tanpa jeda, tanpa berdiri tanpa
istirahat, bahkan tanpa diselingi minum.
Luar biasa “daya bius” beragam
perangkat teknologi informasi, apalagi dengan makin berkembangnya beragam situs
jejaring sosial. Kondisi statis selama berjam-jam yang diterapkan pada tubuh
tentu sebenarnya sangat menyakitkan tubuh itu sendiri. Dapak dikatakan,
tubuhnya “disiksa” dan “diperkosa” diri sendiri.
Memabacanya saja bingung khan ?
Bagaimana mungkin begitu tega (teganya, teganya, teganya) menelantarkan tubuh
sendiri. Tak lain karena keasyikan main Facebook , Twitter, utak-atik blog,
bahkan nonton televisi.
Gaya hidup sakit
seperti duduk selama berjam-jam seolah menjadi begitu permisif, makin dianggap
wajar, dan makin banyak pelakunya. Tidak hanya di kantor-kantor, bahkan di
rumah-rumah, bagaimana seorang anak SD bermain Play Station selama berjam-jam,
begitu konsentrasi dengan mata yang nyaris tidak berkedip. Begitu pula seorang
pekerja di kantor, bisa bertahan di sepan layar monitor, baik untuk mengerjakan
tugas kantor atau sekedar mengisi waktu dengan beragam gadget.
Penderita
beragam penyakit setiap hari berdataangan ke rumah sakit, begitu pula ke
Puskesmas dan praktek dokter. Keluhannya sangat beragam, mulai dari merasa
kesakitan pada organ tertentu, gangguan pada salah satu sisitem tubuh (sistem
kardiovaskuler, urin, pernafasan, dan sebagainya), dan sebagainya. Ada juga
yang terserang penyakit sebagai akibat daya tahan tubuh yang rendah, sehingga
mudah diinvasi mikroorganisme pembawa penyakit tertentu. Ya, sebagian besar
pasien tersebut tak lain karena kadung menerapkan gaya hidup sakit.
Mulai dari
pola makan yang berantakan, baik jenis, kualitas, maupun tata cara; Kekurangan
gerak dalam kehidupannya, sehingga badan menjadi terasa kaku, peredaran darah
kurang lancer, jantung melemah, otot mengendur, dan sebagainya. Ya, semua
langkah, sikap atau kebiasaan yang tergolong gaya hidup sakit akan terakumulasi
menjadi sejenis penyakit tertentu.
Selain menyangkut fisik,
gaya hidup sakit juga meliputi cara berpikir, berperasaan dan berbicara yang
tidak sehat. Coba terapkan cara berpikir dan berperasaan negatif dalam satu
hari, bahkan hanya satu jam, niscaya gangguan fisik pun segera menghampiri,
minimal dalam wujud tekanan darah tinggi. Oleh sebab itu, selain menjaga
kondisi tubuh, untuk meraih kehidupan yang sehat, bugar dan berkualitas, maka
cara berpikir, berperasaan dan berbicara pun harus dijaga dengan ketat dan
cermat. Jangan biarkan pintu “virus” pembawa penyakit, masuk dari pintu
manapun. (Atep Afia
Febri aryanti C09 Febri
ReplyDeleteMenghindari gaya hidup sakit yaitu dengan cara menyempatkan diri untuk berolahraga minimal 1 minggu sekali agar ada pergerakan untuk tetap menjaga daya tahan tubuh .
yaa saya merasakan sendiri hehe, duduk seharian dikantor dan berhadapan dengan PC, tidak ingat untuk kemana pun yang penting kerjaan harus selesai hari ini. saya lebih fokus terhadap pekerjaan dibandingkan dengan kesehatan tubuh saya, tapi saya sadar setelah membaca artikel ini.
ReplyDelete